Tips Atasi Saraf Terjepit Menurut Dosen Fisioterapi UMM

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
546
Kesehatan

Kesehatan

MALANG, Suara Muhammadiyah - Saraf terjepit atau yang sering dikenal dengan kecetit merupakan tekanan pada saraf oleh jaringan-jaringan sekitar. Misalnya oleh otot, tulang atau ligamen. Hal ini umum terjadi pada persarafan tulang belakang. Efeknya bisa didapati nyeri menjalar di leher, lengan, pinggang, kaki, dan beberapa tempat lainnya.

Menurut dosen Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Siti Ainun Ma'rufa, S.Ft., Ftr., M.Sc., penyebab saraf terjepit adalah pertambahan usia yang membuat kelenturan tulang belakang berkurang. Seiring bertambahnya usia, bantalan tulang belakang juga bisa menipis, hal ini bisa beresiko menyebabkan gesekan antar tulang hingga menjepit saraf.

"Penyebab lainnya yakni trauma seperti kecelakaan, cedera olahraga, dan terjatuh. Selain itu, kondisi obesitas, postur tubuh yang tidak tepat ketika beraktivitas dan melakukan gerakan secara terus-menerus juga menjadi faktor resiko saraf terjepit," tambahnya.

Ainun, sapaannya, juga menyampaikan bahwa gejala yang biasa dirasakan yakni nyeri menjalar. Namun tidak jarang diirngi dengan kesemutan, rasa terbakar, mati rasa, hingga lemahnya otot di bagian tubuh yang mengalami saraf terjepit.

Lalu, bagaimana terapi pertama yang bisa kita lakukan jika mengalami hal ini? Ainun menjelaskan ada latihan fisioterapi yang bsia dilakukan pada pednerita sarat kejepit. Latihan ini bisa meringankan rasa nyeri. Yakni dengan melakukan stretching (peregangan) juga strengthening (penguatan). "Gerakan tersebut meliputi knee to chest stretching, glutes bridging, pelvic tilting, leg raise dan lain-lain. Selain itu, kompres dingin dan hangat juga bisa diberikan pada area nyeri yang dirasakan," tambahnya.

Dalam beberapa kasus, penderita saraf terjepit harus menjalani rangkaian pemeriksaan penunjang terlebih dahulu untuk mendapatkan diagnosis. Terapi farmakologi juga biasa diberikan pada pasien untuk mengurangi gejala nyeri.

"Akan tetapi pada kondisi yang lebih parah, ditemukan penjepitan saraf karena hernia nucleus pulposus atau spondilolistesis yang menyebabkan kondisi tulang belakang bergeser dari posisi normal. Maka tindakan operatif akan diberikan pada kasus ini," tambahnya.

Di akhir Ainun menegaskan bahwa kondisi saraf terjepit bisa terjadi berulang. Karenanya, menjaga gaya hidup sehat mutlak harus dilakukan. "Sangat dianjurkan pula pada penderita untuk membiasakan duduk dan berdiri dengan postur yang baik, melakukan pola hidup sehat untuk menjaga berat badan ideal, serta olahraga dengan teratur," pesannya. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PABELAN, Suara Muhammadiyah - Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhamm....

Suara Muhammadiyah

22 July 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Empat mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto ....

Suara Muhammadiyah

19 September 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bandung sukses menggelar....

Suara Muhammadiyah

26 November 2023

Berita

STIE Muhammadiyah Cilacap Gelar Lomba Da'i  CILACAP, Suara Muhammadiyah - Amaliyah Ramadan 144....

Suara Muhammadiyah

28 March 2024

Berita

SUKOHARJO, Suara Muhammadiyah – Menghadapi musim hujan yang sudah mulai tiba, Majelis Tabligh ....

Suara Muhammadiyah

1 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah