YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebagai dasar pembangunan bangsa, Pimpinan Pusat Aisyiyah bersama UNISA berikhtiar mendirikan TK ABA Semesta yang berlokasi di Bodeh, Ambarketawang, Sleman, Yogyakarta (3/6).
Rektor Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) Warsiti menyampaikan rasa syukurnya atas dimulainya pembangunan TK ABA Semesta yang termotivasi dari ground breaking SD Muhammadiyah Sapen Universal pada minggu lalu.
Berdiri di atas tanah seluas lebih dari 5500 m², TK ABA Semesta ditargetkan selesai dalam waktu satu tahun. Menurutnya, pembangunan ini menjadi wujud nyata dari keunggulan Aisyiyah melalui UNISA. Oleh karena itu UNISA tergerak untuk membangun TK ABA Semesta sebagai wujud penghormatan kepada kejayaan Aisyiyah.
Ketua BPH UNISA Siti Noordjannah Djohantini menegaskan bahwa TK ABA Semesta menjadi proyeksi masa depan yang membanggakan. Dimana pada Milad UNISA di tahun 2023 BPH UNISA memberikan mandatkan kepada rektor dan jajarannya dua hal. Pertama, mempercepat kehadiran fakultas kedokteran di UNISA. Dengan segala ikhtiar dan kesungguhan, pada bulan Januari 2024 Fakultas Kedokteran UNISA telah berdiri dan mendapatkan SK Kementerian Kesehatan. Kedua, pendirian TK ABA Semesta. Sebuah lembaga pendidikan anak usia dini yang berwawasan global.
"Pembangunan ini diharapkan dapat dilakukan secepatnya. Hari ini kami melaporkan dimulainya secara sungguh-sungguh pengkhitmatan Aisyiyah yang kita cintai ini," tegasnya.
Ia berharap, kepeloporan Aisyiyah ini tidak boleh lengang, harus terus mengisi ruang-ruang strategis yang sangat luas.
Menurutnya, kehadiran TK ABA Semesta ini sebagai pelengkap dari seluruh TK ABA yang berjumlah lebih dari 22 ribu di seluruh Indonesia. Sekali lagi ia menegaskan bahwa kehadiran TK ABA Semesta bukan untuk menghilangkan peran dari TK yang sudah ada. "Ini menjadi pelengkap pengkhitmatan Aisyiyah," jelasnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Salmah Orbayinah menegaskan bahwa Aisyiyah adalah pelopor pendidikan anak usia dini.
Dengan hadirnya TK ABA Semesta diharapkan memiliki perbedaan yang signifikan dengan TK ABA lainnya. Mengajarkan berbagai hal, khususnya terkait keberagaman yang diharapkan dapat membuka wawasan yang mengglobal. Serta menekankan pada penguatan aspek bahasa yang menjadi kunci pembuka wawasan.
Harda Kiswaya, Bupati Sleman menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Aisyiyah yang telah menginisiasi berdirinya TK ABA Semesta. Menurutnya inii bukan sekedar pembangunan fisik semata, namun menjangkau segala aspek dalam pembangunan sumberdaya manusia yang unggul di masa depan.
"Oleh karena itu kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan semua anak mendapat pendidikan terbaik, bukan hanya dari segi kurikulum, tapi dari seluruh aspek sarana dan prasarana," pesannya
Karena pemerintah tak bisa berjalan sendiri, partisipasi swasta dalam pembangunan bangsa sangatlah di perlukan.
Dalam sambutannya Harda mengatakan atas nama pemerintah kabupaten Sleman mendukung penyelenggaraan pendidikan yang berpihak kepada anak, khususnya diselenggarakan oleh Aisyiyah. Sehingga TK ABA yang berada di bawah naungan Aisyiyah diharapkan bisa menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan representatif untuk tumbuh kembang anak.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengapresiasi gagasan ini sebagai langkah yang bagus. Lompatan perubahan.
Menurutnya, hall-hal seperti ini kalau tidak segera dilakukan, Muhammadiyah ataupun Aisyiyah akan kehilangan momentum penting perubahan ke arah yang lebih baik.
"Kalau kita mempertahankan dogma-dogma yang bersifat kaifayah, tentu kita akan ketinggalan kereta," tegasnya.
"Kalau kita tidak ingin berubah, kita akan ketinggalan zaman," tambahnya.
Ia berkeyakinan bahwa masa depan sangat ditentukan oleh masa kini. Yang artinya harus ada rancang bangun untuk menjemput masa depan. Jika hal ini tidak dilakukan dengan kesungguhan, tentu masa depan hanya menjadi sesuatu yang bersifat teologis yang dogmatis dan normatif semata. "
Maka ayat ini harus di objektivasi dan kita tetap dalam kerangka penerjemahan dan pelaksanaan ayat. yang ketiga kita harus selalu berfastabiqul khairat," tutup Haedar. (diko)