Transformasi Pendidikan di Era Digital, Menyongsong Indonesia Emas 2045

Publish

12 May 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
93
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Oleh: Rusydi Umar, Anggota MPI PP Muhammadiyah 2015–2022, Dosen S3 Informatika UAD

Memasuki era digital dan menuju Indonesia Emas 2045, transformasi di sektor pendidikan menjadi keniscayaan. Dunia pendidikan dituntut untuk tidak hanya adaptif terhadap perubahan teknologi, tetapi juga mampu menavigasi arah perubahan tersebut agar selaras dengan cita-cita bangsa. Dalam konteks ini, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid memainkan peran sentral melalui berbagai amal usahanya, terutama di bidang pendidikan.

Majelis Pendidikan Dasar, Menengah dan Pendidikan Non-Formal (Dikdasmen dan Non-Formal) PP Muhammadiyah menjadi salah satu aktor utama dalam mewujudkan visi pendidikan Muhammadiyah yang unggul, mencerahkan, dan berkemajuan. Saat ini, Majelis ini tengah memfokuskan perhatian pada isu-isu strategis seperti perkembangan teknologi pendidikan, transformasi sistem pembelajaran, penjaminan mutu pendidikan, serta peningkatan kesejahteraan guru.

Salah satu terobosan penting dalam ranah transformasi digital adalah revitalisasi aplikasi eduMu (Edukasi Digital Muhammadiyah), sebuah platform pembelajaran digital yang dikembangkan sebagai respons terhadap kebutuhan zaman. EduMu dirancang untuk menjadi ruang belajar digital yang adaptif, terbuka, dan mendukung ekosistem pendidikan Muhammadiyah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Meskipun eduMu telah diperkenalkan sejak tahun 2018, implementasi awalnya menghadapi sejumlah kendala. Tingkat adopsi yang rendah di kalangan sekolah Muhammadiyah, keterbatasan infrastruktur digital di berbagai daerah, serta minimnya pelatihan teknologi bagi pendidik menyebabkan pemanfaatannya belum optimal. Di sisi lain, ekosistem digital pendidikan Indonesia saat itu masih dalam tahap awal berkembang, sehingga banyak sekolah lebih fokus pada pembelajaran konvensional. Namun, pandemi COVID-19 dan percepatan transformasi digital global telah mengubah paradigma tersebut secara drastis.

Kini, revitalisasi eduMu bukan sekadar pembaruan teknis, tetapi bagian dari reposisi strategis Muhammadiyah dalam menjawab tantangan zaman. Hal ini sejalan dengan tema Milad Muhammadiyah ke-112 tahun 2024, “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”, yang menekankan pentingnya pendidikan sebagai pilar utama kemajuan bangsa. Dengan memperkuat eduMu, Muhammadiyah menegaskan komitmennya untuk menyiapkan generasi muda menghadapi era baru yang ditandai oleh kecerdasan buatan (AI), big data, dan ekonomi digital. EduMu diharapkan menjadi garda depan dalam membentuk kultur belajar digital yang adaptif, kreatif, dan berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan.

Diluncurkan pertama kali pada tahun 2018 oleh Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, eduMu menjadi bukti nyata bahwa Muhammadiyah tidak tinggal diam dalam menghadapi gelombang digitalisasi pendidikan. Platform ini dirancang untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi yang dapat diakses oleh siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Namun, sebagaimana platform digital pada umumnya, eduMu juga menghadapi tantangan. Perubahan cepat di bidang teknologi, kebutuhan akan konten yang terus diperbarui, serta keterbatasan sumber daya manusia yang menguasai teknologi pendidikan menjadi faktor-faktor yang perlu dikelola dengan serius. Oleh karena itu, rencana revitalisasi eduMu menjadi langkah strategis yang sangat relevan, terutama dalam konteks pascapandemi di mana pembelajaran hybrid menjadi kenormalan baru.

Dalam upaya revitalisasi ini, penting untuk membangun integrasi yang kuat antara eduMu dan sistem manajemen pembelajaran (LMS) yang digunakan di sekolah-sekolah Muhammadiyah. EduMu harus mampu berfungsi tidak hanya sebagai repositori materi, tetapi juga sebagai ruang interaksi digital yang mendukung evaluasi pembelajaran, analitik pendidikan, dan pengembangan kompetensi guru. Ini membutuhkan infrastruktur digital yang memadai dan pelatihan intensif bagi para pendidik.

Selain itu, keberhasilan eduMu sangat ditentukan oleh partisipasi aktif komunitas pendidikan Muhammadiyah. Guru, kepala sekolah, dan siswa harus merasa memiliki platform ini. Maka, pendekatan partisipatif dalam pengembangan fitur, pelibatan sekolah model sebagai laboratorium inovasi, dan dukungan kebijakan dari pimpinan wilayah hingga cabang menjadi kunci agar eduMu tidak sekadar menjadi proyek teknologi, tetapi gerakan perubahan yang berkelanjutan.

Lebih jauh lagi, eduMu bisa diarahkan menjadi ekosistem edukasi digital Muhammadiyah yang terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, lembaga riset, serta mitra strategis di bidang teknologi pendidikan. Dengan visi jangka panjang, eduMu dapat tumbuh menjadi platform nasional yang tidak hanya melayani sekolah Muhammadiyah, tetapi juga memberi kontribusi pada sistem pendidikan nasional secara luas.

Indonesia Emas 2045 bukan sekadar slogan. Ia adalah visi strategis yang menempatkan sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai pilar utama pembangunan. Dalam dokumen visi tersebut, transformasi digital menjadi salah satu fondasi penting yang menopang daya saing bangsa di tengah lanskap global yang dinamis.

Pertanyaannya, bagaimana Muhammadiyah berkontribusi dalam mewujudkan visi tersebut?

Dengan lebih dari 5.000 sekolah dan 178 perguruan tinggi, Muhammadiyah memiliki posisi tawar strategis. Peran Muhammadiyah bukan hanya sebagai pelaku pendidikan, tetapi juga sebagai penentu arah dan nilai dalam proses pendidikan. Melalui integrasi nilai-nilai Islam berkemajuan dan pemanfaatan teknologi, Muhammadiyah dapat menyiapkan generasi masa depan yang cakap digital, berakhlak mulia, dan berdaya saing global.

Dalam konteks ini, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah memegang peran penting sebagai pengelola informasi strategis gerakan. MPI bukan sekadar “penjaga arsip”, tetapi juga menjadi penggerak transformasi digital dalam pengelolaan pengetahuan dan literasi keummatan.

MPI telah terlibat aktif dalam mendukung berbagai inisiatif pendidikan digital Muhammadiyah, baik dalam bentuk dokumentasi digital, pelatihan literasi digital bagi warga persyarikatan, hingga pengembangan media komunikasi berbasis teknologi. Dalam ekosistem eduMu, MPI dapat memainkan peran penting dalam kurasi konten pembelajaran berbasis nilai-nilai Islam, penyediaan sumber belajar multimedia, hingga memperkuat jejaring informasi antar sekolah dan madrasah Muhammadiyah.

MPI juga mendorong lahirnya budaya berbagi informasi dan pengetahuan secara terbuka (open knowledge), termasuk mendukung pengembangan perpustakaan digital, repositori karya ilmiah, serta dokumentasi sejarah pendidikan Muhammadiyah secara sistematis dan mudah diakses.

Transformasi pendidikan Muhammadiyah menuju 2045 tidak bisa berjalan secara parsial. Perlu ada kolaborasi antar majelis, lembaga, dan amal usaha Muhammadiyah. Majelis Dikdasmen sebagai garda depan pendidikan, MPI sebagai pengelola informasi dan literasi, serta Majelis Tabligh, Majelis Tarjih, dan lainnya perlu berjalan dalam irama sinergis.

Revitalisasi eduMu bukan semata soal teknologi, tetapi juga soal visi bersama: menjadikan Muhammadiyah sebagai pelopor pendidikan berbasis nilai dan teknologi. Dengan memanfaatkan kekuatan jaringan, kompetensi digital, dan semangat pembaruan, Muhammadiyah mampu memimpin transformasi pendidikan nasional yang inklusif dan berkemajuan.

Muhammadiyah juga membuka ruang sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, komunitas pendidikan, dan sektor swasta, untuk memperkuat transformasi digital pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat memperluas dampak eduMu sebagai solusi pembelajaran nasional berbasis nilai dan teknologi.

Dalam sejarah panjang Muhammadiyah, pendidikan selalu menjadi instrumen dakwah yang paling efektif. Kini, ketika zaman berubah dan teknologi menjadi infrastruktur utama peradaban, maka dakwah pendidikan harus mampu hadir di ruang-ruang digital dengan strategi dan semangat baru.

Revitalisasi eduMu adalah langkah nyata dalam menyiapkan generasi emas Muhammadiyah. Peran MPI dalam penguatan ekosistem informasi menjadi penopang penting agar gerakan ini tidak kehilangan arah dan substansi. Visi Indonesia Emas 2045 harus dimulai dari sekarang, dan Muhammadiyah telah menyalakan obornya. Ke depan, Muhammadiyah menargetkan perluasan pemanfaatan eduMu secara masif di seluruh sekolah Muhammadiyah dan mendorong platform ini menjadi rujukan nasional dalam praktik pembelajaran digital yang berbasis nilai keislaman dan kebangsaan.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Opsi (Tersisa) bagi Bangsa Palestina Oleh: Yasmi Adriansyah Zionis Israel sampai detik ini terus m....

Suara Muhammadiyah

5 December 2023

Wawasan

Indonesia, Muhammadiyah, dan Pasar Oleh: Saidun Derani Mukaddimah Tulisan Dr. Mukhaer Pakkana, Se....

Suara Muhammadiyah

7 November 2023

Wawasan

Menjadi Orang Tua Ideal (Bijak) di Era Digital Oleh: Wakhidah Noor Agustina, S.Si., Ketua Cabang &l....

Suara Muhammadiyah

26 October 2024

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Bagaimana seharusnya kita mensy....

Suara Muhammadiyah

11 September 2024

Wawasan

Ramadhan Bulan Kebaikan  Oleh: Dr. Amalia Irfani, M.Si, Dosen IAIN Pontianak/LPPA PWA Kalbar&n....

Suara Muhammadiyah

9 March 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah