MEDAN, Suara Muhammadiyah - Tujuh sekolah Muhammadiyah di Medan dan Labuhan Batu Utara (Labura) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Takmir Pendidikan Klantan, Malaysia. Penandatanganan MoU berlangsung, Jumat (29/9) di aula Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kampung Dadap, Medan.
Hadir pada acara itu, Ketua PDM Medan Maulana Siregar MA dan Ketua Yayasan Takmir Pendidikan Klantan, Malaysia, Datuk Ismail Bin Karim, M. Princ, B, Ed., Wakil Ketua PDM Medan Misman MPd, Ketua PCM Kampung Dadap Awaluddin dan tujuh kepala sekolah Muhammadiyah di Medan dan Aek Kanopan.
Tujuh sekolah yang melakukan penandatanganan kerjasama itu masing-masing : SD Muhammadiyah 02 Kampung Dadap, SMP Muhammadiyah 57 Kampung Dadap, SD Muhammadiyah 01 Medan Kota, SD Muhammadiyah 03 Tanjung Sari, SD Muhammadiyah 07 Sukaramai, SD Muhammadiyah 1 Aek Kanopan dan SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Aek Kanopan.
Ketua Pimpinanj Daerah Muhammadiyah Kota Medan, Maulana Siregar didampingi Misman MPd mengatakan, dengan adanya kerjasama antar dua lembaga pendidikan serumpun (Indonesia dan Malaysia) khususnya antara perguruan Muhammadiyah dengan Yayasan Takmir Pendidikan Klantan dapat mendorong perbaikan mutu pendidikan antar warga serumpun. Dengan kerjasama itu, diharapkan akan berlangsung pertukaran pelajar dan guru, pertukaran kurikulum dan transfer knowledge antara sekolah-sekolah di Klantan dengan sekolah Muhammadiyah di Medan dan Aek Kanopan.
Kata Maulana Siregar, berharap dengan kerjasama itu akan terjadi transfer ilmu pengetahuan dan selanjutnya akan terjadi proses perbaikan mutu belajar dan mengajar. " Muhammadiyah Medan sangat memberi perhatian pada upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan sekolah Muhammadiyah agar amal usaha pendidikan Muhammadiyah disegani," kata Maulana.
Sementara itu, Ketua Yayasan Takmir Pendidikan Klantan, Malaysia Datuk Ismail Bin Karim, M. Princ, B, Ed memberi apresiasi kepada Muhammadiyah di Medan dan Labuhan Batu Utara (Labura) atas ditanda-tanganinya kerjasama pendidikan antar dua negeri. Datuk Islam bin Karim menyebut dunia pendidikan sangat membutuhkan kerjasama atau kolaborasi, saling bertukar informasi. Datuk Ismail menyebut, pendidikan itu kompetisi dan kompleks. Dengan adanya kolaborasi maka penyelenggaraan pendidikan dapat dilakukan lebih optimal.
Dikatakan Datuk Ismail, selama ini kerjasama sudah dilakukan pihaknya dengan beberapa Perguruan Muhammadiyah di Pulau Jawa dan kali ini kami melakukan kerjasama dengan perguruan Muhammdiyah di Sumatera, khususnya Medan.
Tujuh kepala sekolah yang melakukan penandatanganan dengan Yayasan Takmir Pendidikan Klantan, Malaysia itu adalah: Sarmin Tambunan MM, Kepala SD Muhammadiyah 1 Medan, Dra. Rida Syahida, Miskianto mewakili SD Muhammadiyah 3 Tan jungsaari, Kepala SD Muhammadiyah 2, Asral Effendi SPd.I Kepala SD Muhammadiyah 7 Medan, Paiman SPd Kepala SMP Muhammadiyah 1, Jalan Demak Medan, Zainal Arifin SPd.I Kepala SMP Muhammadiyah 57 Medan, Rudi Chandra Simbolon, Kepala SD Muhammadiyah 1 Aek Kanopan dan Lahmuddin, Kepala SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Aek Kanopan.
Prosesi penandatanganan ditandai dengan perturan cindermata antara Kepala Sekolah dengan Ketua Yayasan Takmir Pendidikan Klantan Malaysia.
Pada sesi akhir acara Ahmad Said Matondang menyerahkan 3 set buku dengan judul "Imam Robandi, Spirit and Ideas" kepada Ketua Yayasan Takmir Pendidikan Klantan. Buku itu bercerita seputar spirit Imam Robandi memotivasi banyak sekolah Muhammadiyah untuk maju dan berkembang. Imam Robandi sering diundang ke Aek Kanopan untuk memberikan inspirasi membangun perguruan Muhammadiyah yang berkualitas. (Syaifulh/Riz)