SAMARINDA, Suara Muhammadiyah – Temu Wicara Nasional (TW-NAS) Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (FKMTSI) XXXV resmi dibuka di Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda pada 1 Desember 2025. Mengusung tema Aksi Nyata untuk Bumi Etam, kegiatan ini mempertemukan mahasiswa teknik sipil dari berbagai daerah dalam rangkaian seminar, kongres, dan kunjungan industri.
Pembukaan berlangsung di Auditorium Untag Samarinda. Prof. Dr. Ir. Daddy Ruhiyat, M.Sc menekankan pentingnya peran mahasiswa teknik sipil dalam mengawal pembangunan Kalimantan yang tumbuh pesat dan menuntut kesiapan generasi muda menghadapi kebutuhan konstruksi masa depan.
Delegasi Wilayah IX Jawa Timur hadir dengan membawa perwakilan dari empat kampus. Di antara peserta, Dewa Aura Dewa Saldana dari ITB Ahmad Dahlan Lamongan tampil menonjol karena aktif dalam berbagai sesi diskusi dan seminar. Ia ikut mengangkat isu percepatan pembangunan Kalimantan dari sudut pandang mahasiswa.
“Kami datang ke Samarinda dengan semangat berbagi dan belajar. Kalimantan sedang berada dalam fase pembangunan besar, dan kami ingin melihat langsung dinamika tersebut sambil bertukar pandangan dengan teman-teman dari daerah lain,” ujar Dewa. Ia menilai TW-NAS membuka ruang penting untuk memahami arah pembangunan melalui pemaparan langsung para pemangku kebijakan.
Dewa juga mengikuti sejumlah sesi tematik yang membahas keberlanjutan, geoteknik, dan tantangan industri konstruksi. Partisipasinya diapresiasi karena relevan dengan kebutuhan pembangunan yang semakin kompleks.
Rektor ITB Ahmad Dahlan Lamongan, Dr. Hj. Mu’ah, M.M., M.Pd., menyebut keikutsertaan mahasiswa dalam forum nasional seperti TW-NAS sebagai langkah strategis memperkuat kapasitas teknis dan pemahaman lapangan. “Pengalaman bertemu para ahli, melihat proyek strategis, dan berdiskusi lintas wilayah menjadi bekal penting bagi mahasiswa teknik sipil dalam membaca arah industri,” ujarnya.
Wakil Rektor III ITB Ahmad Dahlan Lamongan, Dr. Darianto, S.E., M.M, menegaskan bahwa forum nasional memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk membangun profesionalisme sejak dini. “Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan seperti TW-NAS menunjukkan kesiapan mereka menghadapi dinamika dunia konstruksi yang terus bergerak,” katanya.
Kaprodi Teknik Sipil ITB Ahmad Dahlan Lamongan, N. Riwibowo, S.T., M.T., menilai pengalaman dalam forum nasional sebagai bagian penting dari pembinaan akademik. “Kami mendorong mahasiswa melihat proyek besar dari dekat dan merasakan atmosfer akademik tingkat nasional. Hal ini memperkaya pemahaman mereka tentang teknologi dan arah pembangunan,” ucapnya.
Agenda TW-NAS berlanjut dengan Seminar Nasional II di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Seminar Nasional III Geoteknik, serta Lomba Tingkat Nasional di Politeknik Negeri Samarinda. Kongres Nasional FKMTSI pada 2–5 Desember 2025 akan membahas arah organisasi dan kontribusi generasi muda terhadap perkembangan ketekniksipilan di Indonesia.
Peserta turut dijadwalkan mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk melihat perkembangan megaproyek dan penerapan teknologi konstruksi terbaru. Penutupan TW-NAS FKMTSI XXXV dilakukan pada 7 Desember 2025 di Universitas Balikpapan. (Yudi)


