YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Lembaga Pengembangan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LPO PP) menggelar aksi nonton bareng (nobar) Tim Nasional Indonesia melawan Australia, Selasa (10/9).
Aksi nobar ini dihelat di Halaman Museum Muhammadiyah UAD Kampus 4 sekitar pukul 19.00 WIB. Adapun kegiatan ini diawali dengan shalat Isya berjamaah di Masjid Islamic Center UAD. Pertandingan ini merupakan laga kedua Timnas Indonesia dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia setelah mengawali kiprahnya dengan menahan imbang Arab Saudi pada Jum’at (6/9) lalu. Kali ini, Indonesia menjamu Australia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Pasukan merah putih sendiri tergabung dalam grup C bersama beberapa negara kuat di Asia seperti Jepang, Arab Saudi, Bahrain, Australia, dan Cina. Adapun kegiatan ini diramaikan oleh sekitar 100 – 150 penonton yang mayoritasnya adalah mahasiwa dari berbagai kampus di Yogyakarta seperti UAD, UNY, UIN Sunan Kalijaga, UMY, dan sebagainya.
Selain diramaikan oleh para mahasiswa, kegiatan ini juga dibersamai oleh beberapa dosen seperti ketua program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Ilkom UMY), Dr Fajar Junaedi, SSos, MSi atau mas Jun dan Ketua Lembaga Pengembangan Olahraga PP Muhammadiyah, Dr Gatot Sugiharto, SH, MH. Tak hanya itu, CNN Indonesia selaku salah satu media besar juga hadir meliput acara ini.
Aksi ini tidak hanya sebatas nonton bareng Timnas, tetapi juga diwarnai keseruan lainnya seperti kuis berhadiah, bincang-bincang, dan penggalangan dana bagi saudara-saudara di Palestina melalui infaq maupun pembelian kopi yang ada disekitaran lokasi. Tentu hal ini bertujuan tidak hanya dalam rangka memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan bagi yang mengikuti nobar, tapi juga membantu saudara-saudara muslim di Palestina yang sedang berjuang.
Pertandingan ini berakhir dengan skor kacamata 0-0. Terlepas dari skor tersebut, jalannya laga tidaklah membosankan. Justru para penonton yang hadir dibuat merasakan ketegangan dan emosi yang naik turun. Hal ini diungkapkan oleh Mutia, salah satu penonton yang hadir disana.
“Selama pertandingan, aku gak bisa duduk tenang soalnya Timnas diserang terus, kadang juga dibuat geregetan bukan cuma sama pemain Australia yang kasar, tapi juga ke beberapa pemain kita yang menyia-nyiakan kesempatan,” tuturnya.
Selain itu, para penonton juga cukup senang dan sangat mengapresiasi pemain. Hal ini disampaikan Sultan, mahasiswa UMY yang juga hadir sebagai salah satu penonton.
“Sekiranya kita senang dan bersyukur malam ini, cukup sulit ketemu dua timnas kuat dalam waktu yang berdekatan. Aku pribadi juga memberi apresiasi ke semua pemain kita yang berjuang keras sampai akhir terutama Maarten Paes, kalo bukan dia kipernya, kita udah gak tau tuh kebobolan berapa. Keren Paes,” tambahnya.
Indonesia telah mengantongi dua poin dari dua pertandingan hasil dua kali seri kontra Arab Saudi dan Australia. Selanjutnya, Timnas Garuda akan bertandang dua kali menghadapi Bahrain pada 10 Oktober dan Cina pada 15 Oktober dalam misi lolos ke Piala Dunia 2026 yang akan digelar di tiga negara yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. (MRF)