Ujian Promosi Doktor: Nurudin Kuliti Merebaknya Imperialisme Budaya Baru Akibat K-Pop

Publish

23 July 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
227
Foto Istimewa

Foto Istimewa

MALANG, Suara Muhammadiyah - Korean Pop (K-Pop) tidak lagi sekadar genre musik populer dari Korea, tetapi telah menjadi budaya baru yang menyebar ke seluruh dunia. K-Pop telah menjadi pemicu munculnya budaya baru dalam dunia hiburan. Budaya itu  berkembang menjadi identitas sosial baru yang mampu mengubah cara berfikir, menilai, dan bertindak individu dalam kehidupan sehari-hari.

Hal demikian dikemukakan Nurudin dalam ujian terbuka promosi doktor di Gedung Kuliah Bersama (GKB) 4  Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) (23/7/25). Ia mengambil judul “Pembentukan Identitas Sosial Generasi Muda  Pada Komunitas K-Popers  (Studi Netnografi Pada Nctzenmalang.idn)”.

Saat mempertahankan disertasinya, Nurudin mengemukakan bahwa K-Pop telah membentuk identitas sosial baru K-Popers (penggemar) yang diidentifikasi dari budaya Korea. Identitas sosial generasi muda terbentuk melalui proses identifikasi sosial mereka terhadap komunitas yang diikuti. Semakin kuat rasa keterikatan dan kesamaan terhadap kelompok, maka semakin kuat pula identitas sosial yang mereka bangun.

“Serba Korea yang dipengaruhi oleh K-Pop pada akhirnya akan membuat K-Popers serba meniru ide, atribut dan perilaku yang merepresentasikan budaya Korea. Budaya pada generasi muda K-Popers berubah dan mengikuti budaya Korea. Di sinilah akan muncul imperialisme budaya baru. Generasi muda secara halus akan terjajah oleh budaya Korea. Budaya Korea yang menjajah tersebut akhirnya membentuk sebuah identitas sosial baru, “kata Nurudin yang juga dosen Ilmu Komunikasi itu.

Menurut penelitiannya lebih lanjut, K-Popers tidak lagi hanya sekumpulan generasi muda yang mencari dan melampiaskan hiburan musik negeri ginseng. Komunitas K-Popers telah tumbuh menjadi kekuatan strategis yang ikut membawa perubahan di sekitarnya. K-Popers juga pernah terlibat dalam proses penggalangan dana kemanusiaan. 

Ia kemudian memberikan contoh keterlibatan penggemar pada kegiatan kemausiaan. “Tragedi Kanjuruhan yang  menewaskan 131 korban pada bulan Oktober 2022 dibantu komunitas K-Pop bernama Neo Culture Technology (NCT). Mereka bisa mengumpulkan dana  340 juta rupiah dalam waktu 24 jam melalui Kitabisa.com. Ini kan luar biasa?, “katanya lebih lanjut. 

Budaya populer memang punya dampak negatif dan positif. Terkait dampak itu, Oman Sukmana selaku Promotor dan dosen menyarankan sebaiknya institusi pendidikan, media, dan pemerintah melihat fenomena K-Popers bukan hanya sebagai budaya populer semata, tetapi juga sebagai wadah ekspresi identitas dan ruang interaksi sosial generasi muda yang potensial.

“Dampak negatif memang akan ada, termasuk imperialisme budaya Korea. Namun bagaimana sebaiknya hasil penelitian ini bisa dijadikan dasar kebijakan agar dampak yang tidak diinginkan tak terjadi. Karena fenomena K-Pop ini sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Kita hanya bisa mengantisipasinya, “kata guru besar UMM itu.

Penelitian disertasi yang digali datanya dari studi netnografi dan dilengkapi wawancara pada penggemar NCT itu telah memunculkan identitas sosial baru komunitas generasi muda. Tentu saja, identitas tersebut diharapkan bisa menjadi sebuah kekuatan strategis bagi perubahan ke arah kemajuan yang lebih baik.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

LAMPUNG TENGAH, Suara Muhammadiyah - Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Daerah Muhammadiyah La....

Suara Muhammadiyah

22 January 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 50 siswa TK ABA Karangkajen dan 16 siswa TAA-KB &lsq....

Suara Muhammadiyah

12 June 2025

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah– Dalam upaya meningkatkan penguasaan bahasa Arab bagi Mahasiswa y....

Suara Muhammadiyah

27 November 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - SMA Muhammadiyah 1 (Muhi) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Wisu....

Suara Muhammadiyah

9 May 2025

Berita

KULON PROGO, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pendoworejo menggelar Ka....

Suara Muhammadiyah

20 January 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah