MALANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus melebarkan sayap kerjasama internasionalnya. Pada Selasa (25/6), UMM membahas kerjasama menarik dengan King’s College London (KCL). Utamanya tentang pengembangan Center for Future Works (CFW) dan Center of Excellence (CoE) yang selama ini sudah dilakukan oleh Kampus Putih. Turut hadir Dr. Helen Bailey selaku Deputy Vice President Global Business Development KCL dalam kesempatan itu.
“UMM merupakan kampus yang indah dan bagus. Saya benar-benar merasakan komitmen dari rektor dan jajaran pimpinan UMM untuk terus mengembangkan kampus ini. Baik dari segi kapabilitas mahasiswanya, kualitas pendidikannya, maupun upayanya dalam membantu dan mengabdi pada masyarakat,” kata Helen.
Terkait kerjasama, ia melihat ada banyak aspek yang bisa dikerjasamakan. Apalagi UMM juga akan mengembangkan program CoE dan CFW di kawasan yang sama yakni Kawasan Eonomi Khusus Singhasari sehingga akan memudahkan kolaborasi ke depannya. Misalnya saja wokrshop, kegiatan mahasiswa, dan lain sebagainya.
“Kebetulan kami sudah mendapatkan izin untuk mendiirkan KCL di KEK Singhasari dan akan meluncurkan cabang KCL pada September nanti. Semoga masing-masing universitas bisa saling mendorong untuk bisa menjadi lebih baik,” tegasnya.
Di sisi lain, Wakil Rektor IV Bidang Riset, Pengabdian, dan Kerjasama UMM Muhamad Salis Yuniardi, M.Psi, PhD. mengatakan hadirnya KCL di Malang bisa menjadi pemacu bagi universitas-universitas lain untuk meningkatkan kualitas. Bukan hanya menjadi kompetisi antar perguruan tinggi, tapi yang lebih penting adalah kerjasama dan mitra antar universitas. Ia menilai, kebijakan pemerintah untuk membuka pendidikan asing di Indonesia ini memiliki tujuan positif.
“Tidak hanya kompetisi, tapi juga bisa menjadi wadah kolaborasi. Maka UMM dan KCL ingin membuktikan itu, menjadi mitra yang saling memberikan pengaruh baik,” tegasnya.
Pengembangan dan investasi program UMM di KEK Singhasari juga memiliki alasan kuat, yakni KEK yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Ini sejalan dengan visi UMM yang ingin menyediakan SDM dengan skill masa depan. Salah satunya melalui CFW dan CoE. Nantinya, kedua pusat ini akan menjadi program yang akan sangat strategis.
“Terkait kerjasama dengan UMM, tentu akan ada banyak. Misalnya saja kerjasama riset atau pengembangan obat. Karena KCL kan terkenal dengan nersnya yang bagus, sementera UMM juga sudah memiliki rumah sakit yang mumpuni dan berprestasi,” katanya menegaskan. (diko)