BANYUMAS, Suara Muhammadiyah - Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah memulai budidaya sorgum manis (sweet shorgum) di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian UMP. Total seluas 1 hektare dan proses tanam sudah mulai sejak Minggu 18 Februari 2024.
Ketua MPM PWM Jateng, Ir Fatchur Rohman menjelaskan bahwa penananam sorgum manis merupakan bagian rencana jangka panjang budidaya sorgum manis oleh MPM PWM Jateng.
Tujuan penanaman sorgum manis ini adalah untuk memberikan contoh kepada petani tentang budidaya sorgum yang ramah lingkungan. Harapan ke depan akan memberikan manfaat meningkatkan kesejahteraan petani.
"Sorgum manis sebagai penghasil pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri memiliki prospek bagus di masa mendatang," ujar Fatchur.
Fatchur, yang juga merupakan Pimpinan LPHP Banyumas, menambahkan bahwa Sorgum (Sorghum bicolor (L) Moench) adalah tanaman bahan pangan penting keempat di dunia setelah gandum, padi, dan jagung.
Tanaman sorgum termasuk tanaman penghasil karbohidrat yang paling mudah diusahakan dan resiko gagal oleh gangguan hama penyakit relatif kecil. Kondisi tersebut sangat cocok untuk pemberdayaan petani.
"Sorgum mudah diusahakan, tahan kekeringan, dan dapat menghasilkan panen di lahan marginal. Tanaman ini sangat potensial untuk diangkat menjadi komoditas agroindustri karena memiliki ragam manfaat yang tinggi," terangnya.
Biji sorgum dapat dipakai untuk : (1) makanan pengganti beras, bahan baku roti, industri makanan ringan; (2) bahan baku industri lem dan industri minuman; (3) bahan baku industri pakan ternak; (4) bahan baku untuk media jamur merang (Mushroom) dan jamur kayu; (5) bahan baku untuk monosodium glutamate (MSG). Sedangkan batang dan daun sorgum dapat dipakai untuk hijauan makanan ternak.
Selain bijinya, Fatchur mengatakan batang tanaman sorgum manis ini juga bisa digiling menghasilkan perasan air berkadar gula layaknya batang tebu. Air gula dari batang sorgum manis ini bisa diolah menjadi gula maupun untuk keperluan industri bio ethanol
Ketika disinggung tingkat keberhasilan tananam sorgum di lahan UMP ini, Fatchur Rohman optimis 90 persen berhasil. “Lahan UMP ini termasuk lahan yang ideal diharapkan pertumbuhan dan hasilnya optimal, karena karakter sorgum di lahan marginal saja cocok apalagi di lahan sebagus milik UMP ini”, tegas Fatchur.
Program penanaman sorgum manis yang diinisiasi oleh MPM PWM Jateng ini merupakan bagian dari rencana besar budidaya sorgum yang lebih luas dengan beberapa pihak. Selain bekerjasama dengan UMP, MPM PWM Jateng akan bekerjasama dengan UMS dan PT Pertamina Cilacap.
Terpisah, Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso menungkapkan kolaborasi tersebut merupakan bagian dari UMP sebagai rumah persyarikan. Selain itu UMP juga mendukung penuh ketahanan pangan Indonesia. (*/)