SURAKARTA, Suara Muhammadiyah — Universitas Muhammadiyah PKU atau UMPKU Surakarta menggelar Kuliah Pakar Internasional dengan menggandeng dua ahli dari Universiti Kuala Lumpur (Uni KL) Malaysia. Materi kuliah itu membahas mengenai stunting.
Acara yang bertujuan memperkuat wawasan mahasiswa ini berlangsung di Auditorium Lantai V Gedung E kampus UMPKU Surakarta pada Senin (7/7). Kuliah pakar ini menghadirkan dua narasumber dari Uni KL dengan dua perspektif berbeda.
Dr Azizah Mat Hussin membawakan materi bertajuk Real Food, Real Impact: Wellness Hacks & Stunting Fight. Sementara Dr Masyita Mamot memaparkan pendekatan inovatif melalui tema Design Thinking Meets DDR: Reimagining Stunting Prevention Education.
Kepala Kantor Pelayanan Mahasiswa Asing dan Urusan Internasional UMPKU Surakarta, Anis Prabowo, menyatakan kegiatan ini merupakan implementasi konkret dari nota kesepahaman (MoU) yang telah terjalin antara UMP KU dan Uni KL.
"Ini adalah implementasi dari kerja sama kami. Kalau sudah ada MoU, harus ada implementasi nyata seperti kuliah pakar, penelitian bersama, dan riset gabungan," ujar Anis.
Anis menjelaskan kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada kuliah pakar. Rencana ke depan mencakup pula pengabdian masyarakat bersama, Focus Group Discussion (FGD), hingga publikasi riset bersama di jurnal internasional milik Uni KL di Malaysia.
"Kami berharap dari sini bisa ada publikasi bersama. Artikel penelitian dosen kami akan ditinjau oleh mitra dari Malaysia untuk mendapatkan masukan agar bisa dipublikasikan di jurnal mereka," tambahnya.
Pemilihan tema stunting, menurut Anis, sangat relevan dengan visi Fakultas Kesehatan UMPKU Surakarta dan sejalan dengan program prioritas pemerintah. Ia mengatakan, UMPKU, khususnya Program Studi Ilmu Gizi, telah aktif menjalin kemitraan dengan Dinas Kesehatan Kota Solo untuk terlibat langsung dalam program pencegahan stunting di masyarakat.
"Tema ini sejalan dengan visi kami dan problematika stunting saat ini. Harapannya, wawasan mahasiswa kami semakin terbuka secara internasional mengenai isu ini," jelasnya.
Selain kuliah pakar yang diikuti sekitar 100 mahasiswa dari Fakultas Kesehatan, rangkaian kerja sama ini akan dilanjutkan dengan kegiatan pengabdian masyarakat kolaboratif di wilayah Solo dan Karanganyar pada hari berikutnya.
"Hubungan kami dengan Uni KL sudah cukup intens. Kolaborasi ini semakin mengeratkan hubungan kedua institusi sekaligus memberikan dampak nyata bagi masyarakat," jelas Anis. (Humas)