PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menerima kunjungan Silaturrahim sekaligus penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Riau. Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat pimpinan Gedung Rektorat Umri Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru, pada Kamis (24/4/2025) pagi.
Penandatangan MoU ini dihadiri langsung Rektor Umri Dr Saidul Amin MA., yang didampingi Wakil Rektor I Dr Wirdati Irma SPd MSi., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Umri Benny Herlandy MPd., Wakil Dekan beserta civitas akademika FKIP Umri, Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) Umri, Direktur Akademik Umri, Biro SDM dan Umum Umri, serta Kepala Kantor Humas Umri.
Dari pihak BGTK Provinsi Riau, tampak hadir Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Riau Reisky Bestary SPd MPd., Kepala Sub. Bagian Umum Zulfirwan SE., Kepala Bidang Data dan Informasi Roberto Leonardo ST MPd., serta sejumlah rombongan lainnya.
Dalam sambutannya, Dekan FKIP Umri menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan dan kerja sama yang telah dirintis sebelumnya. Ia menegaskan bahwa sinergi antara FKIP Umri dan BGTK Provinsi Riau merupakan bentuk komitmen bersama dalam mendukung program BGTK, seperti Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak, yang ditujukan untuk meningkatkan mutu serta kapasitas guru di seluruh wilayah Provinsi Riau.
Senada dengan itu, Kepala BGTK Reisky Bestary MPd., menuturkan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari strategi besar dalam mendorong peningkatan mutu dan kompetensi para guru di daerah. Ia menyebutkan bahwa program-program BGTK saat ini sangat berorientasi pada data, dengan sasaran yang ditetapkan berdasarkan Rapor Satuan Pendidikan serta data dari Kemendikbudristek.
Menurutnya lagi, sebagian besar guru di Provinsi Riau masih berada pada kategori kompetensi “cukup”, sehingga diperlukan kolaborasi strategis dengan institusi pendidikan tinggi seperti Umri untuk mendorong peningkatan kualitas secara signifikan.
Rektor Umri Dr Saidul Amin, dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya peran guru dalam membentuk masa depan bangsa. Ia menyampaikan filosofi mendalam tentang makna kata “guru”, yakni dari kata “gu” yang berarti gelap dan “ru” yang berarti terang. “Guru adalah sosok yang membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya,” tuturnya.
Dr Saidul Amin juga menyatakan bahwa keterlibatan Umri dalam program peningkatan kompetensi guru ini bukan hanya sebuah bentuk tanggung jawab akademik, melainkan juga panggilan moral dan spiritual.
“Ini kehormatan bagi kami. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kami, siapa lagi?” tegasnya.
Kerja sama ini diharapkan akan membuka banyak peluang kolaborasi ke depan, termasuk dalam pelatihan, riset pendidikan, hingga penguatan kebijakan pendidikan berbasis data. Bahkan, Reisky Bestary juga menyampaikan bahwa BGTK ke depan juga akan membangun sinergi dengan Majelis Pendidikan Muhammadiyah untuk memperluas dampak dari kerja sama tersebut.
Sebagai penutup rangkaian acara, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Umri dan BGTK Provinsi Riau. Prosesi ini disusul dengan penyerahan cenderamata sebagai bentuk apresiasi dan simbol persahabatan antara kedua lembaga. Momen ini menjadi langkah awal yang penuh harapan untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam menciptakan guru-guru berkualitas yang mampu menjawab tantangan zaman di Provinsi Riau. (Syahe)
