MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali mencatatkan capaian membanggakan di kancah pendidikan tinggi global. Dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) University Impact Rankings 2025, Unismuh menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta di kawasan Indonesia Timur yang masuk dalam daftar prestisius tersebut.
Di Sulawesi Selatan, hanya Universitas Hasanuddin dan Universitas Muhammadiyah Makassar yang berhasil masuk dalam pemeringkatan tersebut. Sementara itu, di kalangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA), Unismuh Makassar menempati peringkat keempat dari sepuluh kampus Muhammadiyah yang berhasil lolos ke dalam THE Impact Ranking 2025.
Urutan kampus Muhammadiyah yang masuk pemeringkatan tersebut adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berada di posisi pertama, diikuti oleh Muhammadiyah University of Purwokerto di posisi kedua, dan Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta pada posisi ketiga.
Selanjutnya, Universitas Muhammadiyah Makassar di posisi keempat, diikuti oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, dan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang melengkapi daftar sepuluh besar.
THE Impact Rankings menilai kinerja universitas berdasarkan kontribusinya terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dengan fokus pada aspek pengajaran, riset, pengabdian masyarakat, dan tata kelola kelembagaan.
Dalam pemeringkatan tahun ini, Unismuh unggul pada tiga indikator utama. Pertama yaitu SDG 2 – Zero Hunger, Unismuh menempati posisi 401–600 dari 955 institusi, dengan skor 45,0. Sorotan utama mencakup kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional, penanganan kelaparan mahasiswa, serta luaran lulusan di bidang pertanian.
Yang kedua yaitu SDG 4 – Quality Education, di indikator ini, Unismuh berada pada peringkat 401–600 dari 1.975 institusi dengan skor 57,1. Komitmen terhadap pembelajaran sepanjang hayat dan peningkatan mutu pengajaran menjadi kekuatan utama.
Dan yang ketiga adalah SDG 8 – Decent Work and Economic Growth. Dalam aspek ini, Unismuh mencatat skor 49,1 dan menduduki posisi 601–800 dari 1.350 institusi. Poin unggulan termasuk kontrak kerja yang aman bagi tenaga kerja kampus dan praktik ketenagakerjaan yang sehat.
Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rakhim Nanda, menyampaikan apresiasi kepada seluruh sivitas akademika yang telah mendukung capaian ini. Ia secara khusus menyebut kerja keras Tim Pemeringkatan Unismuh.
“Terima kasih kepada tim kerja, Pak Hartono Bancong sebagai Ketua Tim, bersama Bu Rahmi, Pak Amrullah, bersama seluruh tim. Tanpa kolaborasi lintas unit dan dedikasi penuh, prestasi ini tidak akan mungkin diraih. Ini adalah momentum penting yang harus dijaga untuk mendorong inovasi dan peningkatan kualitas layanan pendidikan,” ujar Rakhim, di Kampus Unismuh Makassar, Rabu (18/6).
Hal senada disampaikan Wakil Rektor IV Unismuh, Dr Burhanuddin, yang menyebut pencapaian ini sebagai pijakan awal untuk memperkuat daya saing global kampus.
“Kami berharap posisi ini mendorong institusi untuk semakin adaptif menghadapi tantangan global,” ujarnya.
THE Impact Rankings merupakan pemeringkatan internasional yang berbeda dari pemeringkatan akademik pada umumnya. Fokus utamanya adalah mengukur dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari keberadaan universitas terhadap masyarakat.
Masuknya Unismuh Makassar dalam daftar ini menunjukkan konsistensi institusi dalam memperkuat peran sosialnya, tidak hanya di tingkat lokal dan nasional, tetapi juga dalam peta global pendidikan tinggi. (Hadi/n)