BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Gerakan Subuh Mengaji (GSM) Aisyah Jawa Barat dilaksanakan secara daring pada hari Ahad (11/8). Acara ini menghadirkan Guru Besar UIN Malang, Jawa timur Prof Dr KH Imam Suprayogo. Pengajian kali ini mengusung tema “Pengaruh Sholat Terhadap Perbaikan Akhlak”.
Di awal kajian Imam Suprayogo mengatakan bahwa agama bukanlah hasil seminar maupun musyawarah, tetapi Agama adalah petunjuk yang berasal dari Allah lewat Rasulnya dan jadilah Al-Qur’an dan sunnah. “Sebetulnya Agama ini bukan hasil seminar, atau hasil Musyawarah tetapi Agama adalah petunjuk yang berasal dari Allah lewat rasulnya yaitu Al-Qur'an dan Sunnah,”
Imam menjelaskan arti dari sholat khusyu. Merujuk didalam surah Al-Baqarah ayat 46 menjelaskan terkait dengan konteks tersebut yakni yang berbunyi Alladzîna yadhunnûna annahum mulâqû rabbihim wa annahum ilaihi râji‘ûn” yang artinya orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan hanya kepada-Nya mereka kembali.
“Shalat khusyu itu adalah sholat yang ketika kita laksanakan yakin ketemu Tuhan. Dan kita semua nanti akan dikembalikan ke sana,” katanya.
Khusyuk shalat yang bisa berpengaruh kepada akhlak. Dengan sholat yang khusyu setiap hamba bisa merasakan kehadiran tuhan. Dalam surah Al- Anfal ayat 35, yang berbunyi “wa maa kaana sholaatuhum ‘ingdal-baiti illa mukaa-aw wa tashdiyah, fa zuuqul-’azaaba bimaa kungtum takfurun”, Dan salat mereka di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.
“Jadi kalau kita shalat lalu ingatan kita ada di kebun, di kampus, di pabrik, ingat tabungan kita berapa, ingat HP, maka disebut tidak lebih shalatnya itu hanya bersiul-siul dan bertepuk tangan jangan-jangan selama ini Salat kita ini?” lontarnya.
Karena itu, Imam mengajak kepada seluruh jama’ah untuk berefleksi terhadap sholat yang telah dilakukan selama ini. Apakah sholatnya benar-benar yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Jika sholat masih jauh dari yang dicontohkan Nabi, maka Imam meminta untuk memperbaiki sholat yang dilakukan.
Dengan sholat yang khusyu maka bisa terhindar dari rayuan duniawi yang niscaya menjauhkan rahmat Tuhan masuk kedalam kehidupan. Konstruksi dari sholat yang khusyu ini jika dilakukan secara seksama dengan fondasi yang kuat (niat, iman) maka akan membentuk kesalehan perilaku.
”Sebetulnya agama kita ini untuk menyempurnakan akhlak. Tapi kenapa yang beragama islam (yang sholat) masih juga keliru (akhlak). Seperti tertangkap KPK dan dihukum, itu kan berarti salah (shalat yang kita lakukan),” tegasnya.
Dengan sholat yang khusyu bisa menghindari dari kemungkaran. Hal ini sebagaimana terdapat di dalam potongan surah Al-Ankabut ayat 45 yaitu Innash-shalaata tan-haa’anil-fahsyaaa-i wal-mungkar. “Sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar, tetapi mengapa kok sudah sholat korupsinya masih berjalan?” bebernya.
Imam menambahkan akhlak sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya sangat adiluhung. Yaitu di antaranya Sidiq, Amanah, Tabligh, Fathanah. Selain itu juga menampilkan akhlak mulia antara lain lapang hati, kasih sayang, dan rendah hati.
“Problemnya sifat ini belum tentu kita gunakan, kita ini memang bersifat tetapi sifat itu belum kita gunakan. maka akhirnya perilaku kita tidak sama dengan perilaku rasul karena sifatnya tidak kita gunakan,” ucapnya. (Lika/Azka)