MALANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Malang dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) kembali memperkuat kerja sama akademik yang telah berlangsung sejak lima tahun lalu. Termasuk melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan (FKSSK). Pertemuan lanjutan yang digelar pada Jumat, 10 April 2025 menjadi tindak lanjut konkret dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah berjalan sejak 2020. Pertemuan tersebut membahas tiga pilar utama implementasi kerja sama, yakni student exchange, joint research, dan visiting lecturer.
Prof. Dr. Kadaruddin Aiyub selaku dekan FKSSK UKM menyampaikan, kerja sama dengan UMM khususnya dengan program studi Kesejahteraan Sosial (Kesos), telah membuahkan hasil yang signifikan. Salah satunya adalah program magang mahasiswa Kesos UMM di lembaga-lembaga prestisius di Kuala Lumpur, serta keikutsertaan dosen dalam skema visiting lecturer selama dua minggu di Malaysia. Untuk itu, diperlukan dorongan agar kerja sama ini tidak berhenti pada aspek formal, melainkan dikembangkan dalam bentuk kegiatan nyata seperti short course selama satu bulan untuk mahasiswa.
“Terdapat program magang mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial UMM di lembaga ternama Kuala Lumpur serta pelaksanaan dosen tamu dari UMM yang mengajar secara luring selama dua minggu di UKM. Kolaborasi ini sudah berjalan dengan baik. Termasuk kegiatan visiting lecturer dan riset bersama. Ini menunjukkan keseriusan kami untuk mendorong kolaborasi yang berdampak,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, UKM juga menawarkan skema pendidikan doktoral yang fleksibel bagi dosen UMM. Melalui program ini, peserta cukup hadir satu bulan setiap tahunnya untuk mengikuti kegiatan akademik intensif, sementara publikasi dan workshop difasilitasi secara gratis. Karena UKM ingin dosen-dosen dari UMM tetap bisa aktif di kampusnya sambil menyelesaikan studi doktoralnya di UKM.
Sementara itu, Wakil rektor IV UMM Muhammad Salis Yuniardi, S.Psi., M.Psi., Ph.D. menyampaikan bahwa semua program studi di FISIP seperti Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional, Sosiologi, Pemerintahan, dan Psikologi didorong aktif dalam kerja sama ini. Beberapa dosen pun sudah mulai menyusun proposal untuk program visiting dan joint research di UKM.
“UMM sudah menyiapkan insentif dan skema pendanaan internal untuk mendukung dosen dan mahasiswa dalam kolaborasi internasional, termasuk short course, magang luar negeri, dan penelitian bersama. Kerja sama dengan UKM ini sangat prospektif, dan kami dorong agar terus berkembang,” ujarnya.
Adapun rangkaian kerja sama ini diharapkan tidak hanya memperkuat jaringan akademik, tetapi juga memberi dampak konkret pada kualitas lulusan, internasionalisasi institusi, penguatan kapasitas riset dosen serta mahasiswa. (diko)