Wajah Inklusif IMM Pulang Pisau, Peserta Nonmuslim Terbanyak Ikuti DAD

Publish

22 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
66
Foto Istimewa

Foto Istimewa

PULANG PISAU, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 92 mahasiswa mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pulang Pisau tahun 2025. Menariknya, 21 peserta di antaranya berasal dari nonmuslim, meliputi Kristen Protestan, Katolik, dan Hindu. Kehadiran mereka menegaskan wajah inklusif IMM sebagai ruang pembinaan mahasiswa lintas agama.

Ketua DPD IMM Kalimantan Tengah, Aris Pratama Gunawan, menjelaskan bahwa sistem perkaderan bagi mahasiswa nonmuslim masih dalam tahap pembahasan. Namun, di sejumlah kampus Muhammadiyah, termasuk UMPR Pulang Pisau, mahasiswa nonmuslim tetap menjadikan IMM sebagai wadah pengembangan diri.

“Selama mereka punya semangat untuk belajar berorganisasi, tidak ada masalah. IMM mengedepankan inklusivitas dan toleransi, apalagi di daerah multikultural seperti Kalteng. Kami tidak mengenal diskriminasi bagi siapa pun yang ingin tumbuh bersama,” tegas Aris.

Ia berharap IMM Pulang Pisau dapat menjadi ruang aman sekaligus menyenangkan bagi semua mahasiswa. “Kami ingin IMM Pulang Pisau tampil sebagai rumah bersama dan bisa menjadi role model IMM multikultural di Kalimantan Tengah,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Nurul Iftiasanti, Ketua Bidang Kajian dan Pengembangan Keilmuan DPD IMM Kalteng. Ia menuturkan, jumlah mahasiswa nonmuslim yang ikut serta tahun ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah DAD IMM Pulang Pisau. Antusiasme itu, menurutnya, tidak lepas dari ketertarikan mahasiswa baru nonmuslim terhadap berbagai aktivitas IMM yang konsisten menghadirkan manfaat bagi masyarakat luas.

“Alhamdulillah, mereka melihat langsung maupun lewat media sosial, IMM aktif mengadakan berbagai kegiatan seperti aksi berbagi berkolaborasi dengan Lazismu Pulang Pisau, kegiatan literasi dengan Taman Pustaka, hingga program sosial lain yang berdampak bagi semua kalangan,” jelas Nurul.

Dalam DAD, peserta juga mendapatkan materi khusus tentang toleransi beragama dan wawasan organisasi.
“IMM terbuka untuk siapa saja tanpa memandang agama. Tidak ada paksaan bersyahadat. Mengislamkan orang juga tidak semudah itu,” tambah Nurul yang selama ini aktif membina kader-kader PC IMM Pulang Pisau.

Ia mencontohkan kader nonmuslim, Anastasia Lisa, yang aktif mengikuti berbagai kegiatan IMM. Bahkan, Lisa mendapat dukungan penuh ketika menjalankan kegiatan keagamaannya. Beberapa waktu lalu, ia terpilih mewakili IMM Pulang Pisau dalam Muhammadiyah Youth Interfaith Leadership Program (MYILP) di Bali, sebuah program nasional DPP IMM yang mengasah kepemimpinan lintas iman berlandaskan toleransi dan keberagaman.

Salah satu peserta, Dwi Ariyani yang beragama Katolik, juga mengungkapkan alasan mengikuti DAD IMM.
“Saya ikut DAD untuk lebih mengenal organisasi, kemuhammadiyahan, dan lingkungan kampus itu sendiri,” ujarnya penuh semangat.

Melalui kegiatan semacam ini, IMM meneguhkan komitmennya tidak hanya pada penguatan intelektual dan kepemimpinan mahasiswa, tetapi juga pada keterbukaan ruang dialog, penanaman nilai-nilai toleransi, serta menjadikan IMM sebagai rumah bersama bagi semua kalangan. (Bon)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah - Rasa senang dan syukur dirasakan Lembaga Resiliensi Bencana ....

Suara Muhammadiyah

6 December 2024

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Halaman Balai Kota Semarang pada Jumat pagi, 6 Juni 2025, menjadi sak....

Suara Muhammadiyah

6 June 2025

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Tengah menggel....

Suara Muhammadiyah

10 February 2025

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora (Soshum) UM Bandung Nanang R....

Suara Muhammadiyah

19 March 2024

Berita

MAGELANG, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 167 siswa kelas IX SMP Muhammadiyah Kauman (Muhika) Muntilan....

Suara Muhammadiyah

21 June 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah