PALEMBANG, Suara Muhammadiyah - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Fajar Riza Ul Haq pada acara Akademi Dai Digital (ADD) Batch 3 Muhammadiyah di Palembang memberi warna tersendiri bagi para peserta yang datang dari berbagai daerah di Sumatera Selatan.
Kegiatan ini digelar Rabu (24/9) di Balai Pengembangan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Selatan dengan mengusung tema “Dakwah Transformatif di Era Digital” yang menjadi momentum penting bagi penguatan peran dai dalam ranah digital.
Dalam pidatonya bertajuk “Dai Digital dalam Penguatan Pendidikan Karakter di Era Transformasi Pendidikan”, Fajar Riza Ul Haq menegaskan bahwa kecerdasan buatan tidak akan pernah mampu menggantikan sentuhan hati manusia. "Peran dai sangat penting dalam menyentuh jiwa dan mencerahkan masyarakat di tengah arus deras teknologi," katanya.
Meski kecerdasan buatan kini menjadi kebutuhan, penggunaannya harus dibarengi dengan etika digital agar teknologi benar-benar membawa maslahat. Wamen juga menyoroti krisis keadaban sosial yang terjadi sebagai salah satu dampak penggunaan teknologi yang kurang bijak. Karena itu, ia mengajak para dai untuk mengembangkan fiqih kecerdasan sosial guna membangun akhlak digital di dunia virtual.
Lebih lanjut, Fajar Riza Ul Haq menekankan bahwa Islam berkemajuan mengajak umat untuk berpikir moderat dan progresif. "Tugas dai digital adalah memoderasi konten-konten negatif dan mengubahnya menjadi pesan-pesan positif yang mencerahkan masyarakat," tegasnya.
Pada acara tersebut tampak hadir Ketua PWM Sumatera Selatan, Ridwan Hayatuddin, SH., MH., Rektor Universitas Palembang, Kepala BPMP Provinsi Sumsel, serta sejumlah pejabat dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan yang memberikan dukungan penuh terhadap terselenggaranya kegiatan ini. Kehadiran mereka memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan organisasi keagamaan dalam upaya mencetak dai-dai kreatif yang siap berkiprah di era digital.
Sebagai penutup acara, Ketua LDK PP Muhammadiyah Muchamad Arifin menyerahkan cinderamata kepada Fajar sebagai wujud penghargaan atas kehadiran dan kontribusinya. Momentum ini diharapkan menjadi langkah penting dalam memperkuat peran dai Muhammadiyah dalam mencerahkan bangsa di era transformasi pendidikan.