YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Proses penciptaan manusia tidak lain tidak bukan memiliki tugas yang mesti ditunaikan secara saksama. Pokok pangkalnya terdapat pada dua hal, pertama, pengabdian kepada Allah, yang ini kongruen dengan Qs adz-Dzariyat [51] ayat 56.
“Itulah tujuan penciptaan kita, beribadah dan menyembah kepada Allah,” kata Agung Danarto, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat pembukaan Musyawarah Daerah XXII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (11/12) di Gedung E8 Djarnawi Hadikusuma Lantai 5 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Kedua, menjadi khalifah di muka bumi. “Inni ja'ilun fil ardhi khalifah,” ucap Agung mengutip Qs al-Baqarah [2] ayat 30, dengan menekankan Allah menetapkan seorang khalifah di muka bumi untuk mengelola sekaligus bertanggung jawab menjaga dengan sebaik-baiknya.
“Membangun segala hal di alam semesta dan menciptakan rahmat bagi alam semesta,” tekannya.
Kedua hal di atas saling menyatu dalam diri manusia. Dan ini, mesti menjadi karakter yang terus ditampilkan, lebih-lebih di kalangan warga Persyarikatan. “Itulah yang menjadi tugas insan kamil yang harus sebagai character dari Muhammadiyah, harus realistis punya mindset,” tegasnya.
Mindset yang perlu dibangun warga Persyarikatan harus bisa menciptakan masyarakat yang utama. Tegas Agung, masyarakat utama meniscayakan masyarakat yang baik dan bisa diterapkan pada saat ini.
“Masyarakatnya menjadi masyarakat yang terbiasa melakukan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dan hal ini, sambung Agung, semestinya menjadi sebuah pembiasaan. Karena itu maka, Agung meminta kepada warga Persyarikatan sudah saatnya menumpahkan seluruh komitmen, idealisme, dan apa pun itu, dengan satu tujuan utama, “Menjadi masyarakat yang baik, yang dilandasi dengan nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai spiritualitas,” tandasnya. (Cris)



