YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Wisuda Tahfidz Juz 30 dari kelas 9C MTs Muhammadiyah Karangkajen Yogyakarta (Moekata), menjadi perdana dan merupakan bentuk atensi dari madrasah dalam menyiapkan generasi Qur'ani di masa depan.
Salah satu aspek utama dari wisuda ini, kata Badrudin ARK, Kepala MTs Moekata, sebagai cita-cita yang diproyeksikan ke depan menjadi generasi Qur'ani.
"Alhamdulillah anak-anak kita luar biasa. Kita bersyukur kepada Allah, karena salah satu cita-cita madrasah kita, yaitu mewisuda kelas Tahfidz," katanya, Sabtu (20/12) di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI DIY, Kusumanegara, Muja Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Hal itu disadari betul oleh MTs Moekata. "Akhirnya mimpi yang lama ini, hari ini dikabulkan oleh Allah," tuturnya, dengan menyebut, titik pangkalnya atas inisiatif dari Mohammad Jakfar, Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam. "Atas nama Madrasah, kami mengucapkan terima kasih," sambungnya.

Pada saat yang sama, Badrudin menyampaikan tahniah atas diwisudanya para siswa. "Telah berupaya selama dua setengah tahun untuk menghafalkan minimal Juz 30," terangnya, dengan bangga. Upaya itu telah dilakukan secara bertahap, pelan tapi pasti. "Selama dua setengah tahun," bebernya.
Menyadari fundamentalnya Al-Qur'an, upaya memahami, menghafal, serta mengamalkannya dalam kehidupan, berimplikasi pada memahami agama. Itu menjadi penilaian Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mergangsan Yogyakarta Fany Satria.
"Itu adalah sesuatu yang memang harus setiap orang Muslim itu punya kewajiban memahami agamanya masing-masing," tekannya, seraya mengetengahkan, posisi Al-Qur'an sebagai kompas dalam kehidupan umat Islam.
"Al-Qur'an itu menjadi penuntun yang tidak ada keraguan di dalamnya. Petunjuk bagi orang yang bertakwa," imbuhnya.
Di situlah menjadi sangat penting bagi generasi Qur'ani hari ini. Penekanannya seperti disampaikan Arif Wicaksono, Wakil Ketua Komite Madrasah. "Teruslah diamalkan, dihafalkan, tidak berhenti sampai di sini," pesannya.
Pun begitu halnya, perlu disokong dengan bekal iman yang kuat sebagai bantalan amat vital. "Menjadi orang-orang yang sukses di dunia dan akhirat," harapnya yakin.
Di lain sisi, Anggota DPD RI DIY Ahmad Syauqi Soeratno yang hadir mengajak untuk meningkatkan semangat dalam menghafal Al-Qur'an. "Tidak sulit, selagi ada kemauan," sebutnya menggarisbawahi. Juga, peningkatan hafalan ini, menjadi harapannya. "Bisa meningkat lagi hafalannya," lanjutnya.
Bendahara Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini meminta perlu adanya dukungan dari orang tua, selain daripada dukungan dari pihak madrasah.
"Saya mohon bapak ibu terus mendampingi putra-putri nipun," ujarnya, mengakhiri pesannya agar madrasah ini terus melahirkan generasi-generasi Qur'ani. "Ini sangat penting dan saya sangat berharap bisa terwujud," tandasnya. (Cris)

