BOJONEGORO, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Drajat II menunjukkan komitmennya dalam bidang sosial kemasyarakatan. Dalam rangkaian Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah PRM Drajat II membagikan 113 paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan pada hari Ahad tanggal 30 November 2025 di dukuh Mantup, desa Drajat, kecamatan Baureno, kabupaten Bojonegoro.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian Muhammadiyah terhadap kondisi ekonomi masyarakat sekaligus refleksi pemaknaan nilai Al-Ma’un yang menjadi landasan gerakan persyarikatan.
Sebanyak 113 paket bantuan sembako disiapkan oleh panitia dan didistribusikan langsung kepada masyarakat yang telah didata sebelumnya. Jumlah 113 dipilih secara simbolis merujuk pada usia Muhammadiyah yang memasuki 113 tahun.
Setiap paket sembako berisi kebutuhan pokok yang diperlukan sehari-hari meliputi gula, minyak goreng, mi instan, dan kecap. Fokus pembagian sembako kali ini ditujukan kepada masyarakat dukuh Mantup dan sekitarnya yang dinilai perlu mendapatkan perhatian dan uluran tangan.
Pembagian sembako berjalan tertib dan lancar berkat kerja sama seluruh panitia yang terdiri dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Drajat II. Masyarakt penerima sembako terlihat antusias dan menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif yang dilakukan oleh PRM Drajat II.
Bapak Hadis, salah seorang penerima bantuan paket sembako mengungkapkan rasa terimakasihnya “Alhamdulillah, kami sangat terbantu. Bantuan ini sangat berharga bagi kami. Terimakasih banyak PRM Drajat II yang selalu membantu kami” ujarnya.
Ketua PRM Drajat II, Bapak Ahmad menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan meringankan beban ekonomi masyarakat. “Milad bukan hanya soal perayaan, tetapi soal bagaimana kita bisa hadir memberikan manfaat bagi sesama. Angka 113 paket ini adalah symbol, harapannya dapat meringankan beban saudara kita yang membutuhkan” ujar Ahmad.
Kegiatan pembagian paket sembako ini menjadi kegiatan yang berkesan dalam rangkaian Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah di dukuh Mantup, menegaskan kembali peran strategis persyarikatan sebagai gerakan islam yang senantiasa bergerak di bidang dakwah, Pendidikan, dan sosial. (Asyhab)


