BANYUMAS, Suara Muhammadiyah - Tim Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) telah berhasil meluncurkan program pengabdian di Desa Cikidang, Cilongok, Banyumas.
Program ini bertujuan untuk mengurangi angka kejadian anemia di wilayah tersebut. Program ini, yang diberi nama "Zero Anemia" atau PROZEMA, melibatkan berbagai kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan masyarakat desa.
Kegiatan pengabdian di Desa Cikidang berlangsung selama sekitar tiga bulan dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat. Salah satu program utama yang diterapkan adalah "Kelas Mengabdi," yang merupakan inisiatif untuk memberikan edukasi, penyuluhan, skrining awal, dan pemeriksaan hemoglobin secara gratis kepada penduduk Desa Cikidang. Tujuan dari kelas mengabdi adalah untuk mengurangi jumlah penderita anemia di wilayah tersebut.
Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, Ns. Sri Suparti, S.Kep., M.Kep, menyampaikan, "Dengan adanya kegiatan kelas mengabdi ini, kita telah mengambil langkah awal yang penting dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang anemia, langkah-langkah pencegahan anemia, dan strategi untuk mengurangi angka kejadian anemia di Desa Cikidang," jelasnya.
Selain kelas mengabdi, program "Kelas Tani" juga dijalankan untuk mendukung upaya mengatasi anemia di desa tersebut. Tim PPK Ormawa BEM FIKES UMP berkolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Desa Cikidang untuk menanam bayam merah, yang memiliki kandungan zat besi tinggi dan bermanfaat dalam pencegahan dan penanganan anemia.
Proses kelas tani melibatkan sosialisasi penanaman bayam merah, persiapan lahan, penyebaran benih bayam merah, pemeliharaan selama 32 hari, dan panen dengan hasil mencapai 54 kg bayam merah. Hasil panen ini kemudian dibagikan kepada seluruh masyarakat Desa Cikidang untuk digunakan dalam lomba pengolahan bayam merah yang dinilai oleh seorang Ahli Gizi dari Puskesmas Cilongok 1, Desti Novita Sari Am.G.
Desti Novita Sari Am.G. menyatakan, "Perlombaan pengolahan bayam merah sangat positif karena dapat menghasilkan inovasi baru dalam makanan berbahan dasar bayam merah, yang nantinya bisa dinikmati oleh masyarakat dengan cita rasa yang lezat dan khas," ungkapnya.
Program Zero Anemia ini telah memasuki periode kedua dengan penanaman bayam merah yang berkelanjutan. Selama periode kedua, tim PPK Ormawa BEM FIKES UMP mengembangkan inovasi baru dari bayam merah, seperti olahan makanan berupa bola-bola bayam merah dan kripik.
Masyarakat Desa Cikidang merespons program ini dengan antusiasme tinggi dan telah merasakan dampak positifnya.
Salah seorang warga Desa Cikidang, Siti, berbagi pengalamannya, ia mengaku senang dan bersyukur mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan kelas mengabdi dan kelas tani.
“Saya mendapatkan banyak ilmu dan informasi baru tentang anemia, mendapat pemeriksaan Hb gratis, dan belajar cara menanam dan mengolah bayam merah dengan benar agar nutrisi dari bayam merah dapat bermanfaat untuk meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh saya," jelasnya.
Program Zero Anemia di Desa Cikidang, Banyumas, merupakan salah satu contoh nyata bagaimana mahasiswa dan lembaga akademik dapat berkontribusi secara signifikan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas hidup di wilayah sekitarnya. Keberhasilan program ini membuktikan komitmen UMP dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui kegiatan pengabdian.(*/tgr)