PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Rapat Terbuka Senat Laporan Tahunan Rektor dalam rangka Milad ke-60 Universitas Muhammadiyah Purwokerto berlangsung Senin (29/12) di Aula A.K. Anshori Lt. 3, Kampus 1 Ahmad Dahlan UMP.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir hadir dan memberikan amanat dalam acara ini. Turut juga dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Tafsir, Bendahara Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah Andy Dwi Bayu Bawono, dan tamu undangan lainnya.
Secara khusus, Haedar menyampaikan apresiasi tinggi atas raihan capaian yang telah diperjuangkan begitu rupa sampai pada usia 60 tahun ini.
“Kami menyampaikan selamat atas milad ini. Dan lebih khusus, selamat atas segala prestasi, capaian, dan kemanfaatan yang dihadirkan oleh universitas ini di bidang akademik dan kerja sama, riset, dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat,” kata Haedar.
Termasuk, melakukan peran dan pengabdian Persyarikatan, sambung Haedar, berhasil mengembangkan dengan menggunakan basis yang sangat substansial; yakni Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
“Menjadi catur dharma dalam pengembangan universitas di seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” katanya.
Bahkan, Haedar sangat kagum dengan UMP ini. Mengapa? Disebut Haedar, memiliki ambisi membangun kembali bangunan baru. “Di mana bangunan lama saja belum selesai. Itu hebatnya UMP,” sambungnya.
Bangunan yang digroundbreaking (peletakan batu pertama) oleh Haedar yaitu, Gedung Megatorium Margono Djoyokusumo – Kampus 2 UMP.
“Kita berharap gagasan Pak Presiden yang ingin menjadikan ekonomi kita menjadi ekonomi kerakyatan berbasis konstitusi maupun kemandirian, dan kedaulatan rakyat dan dengan itu mereka menjadi sejahtera,” ujarnya.
Secara khusus, Tafsir menyampaikan tahniah atas milad ke-60 UMP. “Mudah-mudahan terus berkembang menjadi kampus unggul dan berkemajuan,” ucapnya.
Lebih jauh lagi, saat ini perguruan tinggi mengusung tagline “Kampus Berdampak.” Bagi Tafsir, tagline ini sebagai reprsentasi dari sifatnya berkelanjutan. “Satu saja, mudah-mudahan berdampak ke Muhammadiyah,” katanya dengan penuh harap.
Di sisi lain, Jebul Suroso, Rektor UMP melaporkan bahwa, UMP berupaya menghadirkan pembelajaran yang unggul. Hal ini sebagaimana Road Map tahun 2023-2027, yakni Smart Teaching University. “Pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa kita bisa lulus tepat waktu. Dan juga bisa segera mendapatkan pekerjaan pasca-mereka di wisuda di UMP,” ulasnya.
Bersamaan dengan itu, capaian UMP sepanjang 2025, di mana masuk QS World University Rangking Asia. “Ini kita peroleh, dan masih diperingkat 1300. Target kita di 2027, diperingkat 900, dan di akhir 2031, mudah-mudahan kita bisa mencapai di rangking 700 dunia,” harapnya.
Termasuk, penghargaan Kampus Wisata pertama di Indonesia. “Pengakuan sebagai Kampus Wisata Pertama di Indonesia membuktikan bahwa pendidikan bisa hadir dengan wajah yang membahagiakan,” tegasnya, menyebut perguruan tinggi diharapkan bisa berdampak.
“Dengan kita menetapkan kampus wisata, maka kita sedang membangun ekosistem,” sambungnya.
Jebul berharap, momentum 60 tahun ini sebagai pijakan untuk melompat lebih nggi, bergerak lebih progresif, namun tetap berpijak membumi untuk menebar manfaat seluas-luasnya.
“Mari terus menginspirasi dunia, karena dari rahim UMP, kita sedang membangun masa depan peradaban yang berkeadilan dan berkemajuan,” tandasnya. (Cris)
