SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sleman menyelenggarakan Syawalan dan Mangayubagyo Calon Jamaah Haji 1445 H. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (1/5) di Masjid Agung Sleman Dr Wahidin Sudirohusodo. Setidaknya 5000 jamaah Muhammadiyah menghadiri kegiatan yang dihadiri Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Abdul Mu’ti, MEd tersebut.
Tampak hadir Ketua PWM DIY yang diwakili Dr Yayan Suryana beserta jajaran, DPD RI terpilih perwakilan Muhammadiyah DIY Ir H Syauqi Soeratno, MM, Bupati Sleman Dra Hj Kustini Sri Purnomo beserta Drs H Sri Purnomo, MSi (Mantan Bupati Sleman), PDA Kabupaten Sleman, PDPM Kabupaten Sleman, PDNA Kabupaten Sleman, Direktur RS PKU Muhammadiyah Gamping dr H Ahmad Faesol, SpRad., MKes., MMR., dan Direktur PKU Sleman dr HM Ariffudin, SPot.
Dalam sambutannya, Ketua PDM Kabupaten Sleman H Harjaka, SAg., SPd., MA menyampaikan kehadiran 5000 jamaah itu diluar ekspektasi. Menurutnya, ini membuktikan bahwa syiar Muhammadiyah hidup di kehidupan nyata.
“Acara ini hadir sekitar 5000 jamaah yang hal ini melebihi ekspektasi panitia. Semula diharapkan hadir sebanyak 4000 jamaah warga Muhammadiyah se-Sleman. Tapi ini, melampaui jumlahnya, maka kita sangat bersyukur dan terima kasih kepada jamaah yang telah menghadiri acara ini,” ujarnya.
Sementara, dalam tausiyahnya, Mu’ti menyampaikan silaturahmi merupakan ajaran penting dan berharga. Dalam agama Islam sedemikian rupa dipertegaskan bahkan juga umat Islam untuk mengejawantahkannya. Mu’ti juga mendorong agar silaturahmi yang baik ini dapat terus dibudayakan dan jangan sampai tereduksi oleh hal-hal yang bisa mengoyak silaturahmi.
“Silaturahmi merupakan aktualisasi ajaran Islam dalam momentun Syawal Idulf Fitri. Hal ini seyogyanya menjadikan umat Islam aktif memperkuat hubungan sosial mereka dengan sesama dan juga dimensi spiritual di dalamnya,” katanya.
Mu’ti membentangkan budaya silaturahmi ini memiliki spirit 4R. Yaitu reflection (muhasabah), refreshing (bergembira), recreation (semangat kembali), dan Reconciliation-resolution. Menurut Mu’ti, dengan membawa spirit ini dalam pengejawantahan silaturahmi, seharusnya dapat menghilangkan bercak-bercak kedongkolan dan kesengitan pasca-pemilu yang sangat dedar.
“Hal ini bisa diharapkan bisa menghilangkan residu dan mengikis polarisasi berkepanjangan dari proses Pemilu 2024 dengan momentun Syawal untuk silaturahmi dan islah,” ungkap Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Di sisi lain, Kustini turut menyampaikan selamat Idul Fitri 1445 H. Baginya, momen Idul Fitri yang dikemas dengan syawalan dan halal bi halal menjadi wahana yang sangat positif di dalam merekatkan seutas tali persaudaraan dan persatuan. Bersamaan dengan itu, Ia tak lupa menyampaikan selamat jalan kepada calon ibadah haji yang akan menunaikan ibadahnya di tanah suci pada tahun ini.
“Selamat bagi para 243 calon Jama’ah Haji Muhammadiyah dan Aisyiyah yang ikut dalam bimbingan KBIHU Asiyiyah Sleman yang akan berangkat tahun ini semoga menjadi haji yang mabrur,” ucapnya.
Kustini juga mengungkapkan selama ini pendidikan Muhammadiyah tidak pernah berhenti berkolaborasi dengan pemerintah. Baginya, kolaborasi ini sangat penting dalam rangka untuk memperkuat misi utamanya, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa lewat pendidikan, khususnya di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah.
“Betapa Muhammadiyah sebagai mitra penting pemerintah Sleman dalam membantu pendidikan kesehatan, kesejahteraan dan ekonomi,” tandasnya. (Arief Hartanto/Cris)