BANTUL, Suara Muhammadiyah - MBS Pleret mengadakan dauroh ulumul qur'an wal qiro'at. Pengambilan sanad Qur’an Talaqqi Qiroat (Syu'bah an Ashim dan Hafs an Ashim). Serta dauroh umum (Tuhfatul Athfal, Aljazari dan Attibyan). Kegiatan ini menghadirkan Syaikh Ahmad Musthafa Subhi Al Azhari. Beliau merupakan Dosen Ulumul Qur'an Walairoat Universitas Al-Azhar Asy Syarif Mesir dan Mudir Madrasah Quran Masjid Syaikh Alja'fari Kairo Mesir.
Pembukaan kegiatan dilaksanakan pada Senin, 9 Desember 2024 di Masjid Sayidah Aisyah MBS Pleret unit 2 Dahromo. Kegiatan dauroh ulumul qur'an wal qiro'at diawali dengan sambutan dari perwakilan dari Kemenag Kabupaten Bantul, Pimpinan Wilayah Daerah Muhammadiyah D.I.Yogyakarta, dan Syaikh Ahmad Musthafa Subhi.
Kegiatan talaqqi diikuti 80 peserta yang akan dilaksanakan selama 16 hari dari 9 s/d 24 Desember 2024. Talaqi diharapkan mampu membekali santri dan ustadz ustadzah untuk memperluas wawasan adab dalam membaca Al Quran. Serta menyebar luaskan ilmu membaca Al-Qur’an bersanadnya di MBS Pleret. Karena peserta akan mendapatkan keintensifan dalam belajar Al-Quran Bersama Syaikh Subhi.
Pengambilan sanad Quran dibagi menjadi 4 kelompok. yaitu pagi hari setelah subuh sampai jam 7, kemudian dzuhur sampai dengan ashar, ashar sampai dengan maghrib kemudian setelah isya hingga malam.
Sedangkan untuk dauroh umum dapat diikuti oleh seluruh santri dan ustadz ustadzah. Dauroh umum Tuhfatul Athfal, Aljazari dan Attibyan dilaksanakan setiap pagi mulai pukul 08.00 s/d 11.30 WIB. Dauroh umum membahas tentang kaidah kaidah dalam membaca Al-Quran dan keutamaan dalam mempelajari Al-Quran.
Syaikh Ahmad Musthafa Subhi Al Azhari hadir dalam pembukaan Daurah Qur'an di MBS Pleret. Kehadiran ini tentu membanggakan civitas akademika baik asatid, santri dan pengurus untuk meningkatkan ghirah membaca dan menghafalkan Al Quran.
Syaikh bercerita dalam kehidupannya dengan menghabiskan waktunya untuk menghafal Al Quran, dalam seharinya waktu untuk tidur 4 jam, syaikh menceritakan betapa ruginya jika tidur sampai 8 jam (1/3 waktu) sehari padahal seharian 24 jam, jika diberi jatah umur 60 tahun maka waktu digunakan untuk tidur sampai 20 tahun, tidak ada aktivitas ketika tidur tapi jika mengurangi waktu tidur untuk Menghafal Al-Qur’an maka akan bermanfaat.
Dalam sambutannya Syaikh menyampaikan betapa Al-Qur’an memiliki mukjizat yang luar biasa setiap hurufnya bernilai, 10 kebaikan untuk menghafal Al- Quran harus diulang- ulang membacanya. Seperti ketika membaca surat Al Kahfi lebih mudah menghafal dari surat Fathir karena sering membaca di hari jumat.
Maka mengulang ulang akan lebih cepat hafal. Beliau bercerita telah membawa santri-santri untuk menghafal di pondoknya/Madrasahnya di Mesir, ia ingin juga membawa santri MBS ke Mesir. Bila mengamati ghirah asatid dan talabah MBS ini bisa maju dan berkembang sebagaimana MBS lainnya.