Guru Adalah Kunci: Peran PTMA Menyongsong Bahasa Inggris Wajib di SD

Publish

21 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
89
Ilustrasi guru Bahasa Inggris dibuat oleh AI

Ilustrasi guru Bahasa Inggris dibuat oleh AI

 Guru Adalah Kunci: Peran PTMA Menyongsong Bahasa Inggris Wajib di SD 

Oleh: Sucipto, M.Pd. B.I, Ph.D. 
Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Ahmad Dahlan

Kebijakan menjadikan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar merupakan kabar gembira yang telah lama dinanti dunia Pendidikan, khususnya oleh para pegiat, pemerhati, dan praktisi pendidikan Bahasa Inggris, terutama mereka yang selama ini berkecimpung dalam pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak-anak.

Keputusan ini bukan sekadar perubahan kurikulum, melainkan momentum penting untuk memperkuat daya saing generasi Indonesia di panggung global. Kebijakan ini membuka kembali harapan lama agar anak-anak Indonesia dapat berinteraksi dengan dunia sejak dini, tidak hanya melalui teknologi, tetapi juga melalui kemampuan berbahasa yang membuka pintu pengetahuan dan peradaban.

Optimisme ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 Pasal 33, mata pelajaran Bahasa Inggris akan menjadi wajib di Sekolah Dasar mulai tahun ajaran 2027/2028, setelah sebelumnya bersifat pilihan hingga 2026/2027. Ketentuan ini kemudian diperkuat melalui Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 sebagai bagian dari penyempurnaan struktur kurikulum dan beban belajar pada jenjang pendidikan dasar.

Kebijakan ini sejalan dengan arah besar Peta Jalan Pendidikan Nasional yang menegaskan pentingnya penguasaan bahasa asing sebagai salah satu kompetensi abad ke-21. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, menyebut langkah ini sebagai bagian strategis dari upaya menyiapkan Generasi Emas 2045, generasi yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing global.

Bahasa Inggris, dengan demikian, tidak lagi dipandang sekadar pelajaran tambahan, tetapi menjadi alat penting untuk membuka akses pengetahuan, teknologi, dan komunikasi dunia bagi anak-anak Indonesia sejak dini.

Usia sekolah dasar adalah periode emas perkembangan anak. Pada usia 6–12 tahun, otak mereka masih sangat lentur, mudah menerima bahasa baru secara alami dan intuitif.

Sejumlah ahli perkembangan bahasa menjelaskan bahwa masa ini merupakan waktu paling efektif bagi anak untuk mempelajari bahasa kedua. Temuan penelitian dari Joshua Hartshorne dan timnya di Harvard University (2018) menunjukkan bahwa kemampuan anak untuk menyerap bahasa baru berada pada puncaknya sebelum usia remaja, karena otak mereka masih memiliki tingkat neural plasticity yang sangat tinggi.

Namun, kemampuan bahasa anak tidak hanya ditentukan oleh faktor biologis. Aspek sosial dan lingkungan belajar juga berperan besar.
Kajian yang dikembangkan oleh James Lantolf dan Steven Thorne (2020) melalui Sociocultural Theory menegaskan bahwa bahasa berkembang paling baik ketika anak berinteraksi secara sosial dalam konteks yang bermakna. Anak-anak belajar bukan hanya dari hafalan, tetapi dari keterlibatan aktif melalui percakapan, permainan, dan kegiatan kolaboratif bersama teman serta guru.

Selain itu, pembelajaran Bahasa Inggris di SD seharusnya tidak dibatasi pada hafalan atau latihan tata bahasa, tetapi dilakukan melalui kegiatan yang komunikatif dan kreatif, bernyanyi, bercerita, bermain peran, dan berinteraksi dengan teman serta guru.

Guru yang mengajar di SD bukan sekadar pengajar bahasa, tetapi fasilitator pengalaman belajar. Tugas mereka adalah menciptakan ruang aman di mana anak merasa nyaman untuk bereksperimen dengan bahasa baru.

Kemampuan dasar berbahasa Inggris sejak dini juga menjadi jembatan kesetaraan. Dalam dunia digital yang banyak dikuasai oleh informasi berbahasa Inggris, keterampilan ini membuka peluang anak-anak Indonesia untuk belajar, berkreasi, dan berkolaborasi di tingkat global. Kewajiban Bahasa Inggris di SD adalah langkah besar untuk memperkecil kesenjangan digital dan sosial.

Peran Strategis PTMA dan Sekolah Muhammadiyah

Tantangan terbesar dari kebijakan Bahasa Inggris wajib di SD adalah kesiapan guru. Mengajar Bahasa Inggris untuk anak usia dini bukan perkara mudah. Diperlukan pemahaman psikologi anak, kreativitas pedagogis, dan panggilan hati.

Di sinilah Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) memegang peran penting. Dengan jaringan kampus pendidikan yang luas dan tradisi keilmuan yang kuat, PTMA siap menjadi pusat pengembangan guru Bahasa Inggris yang kompeten dan berkarakter.

Saat ini terdapat puluhan PTMA di seluruh Indonesia yang telah membuka Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Jaringan ini merupakan aset besar gerakan Muhammadiyah dalam menyiapkan tenaga pendidik yang profesional dan berjiwa dakwah.

Banyak alumni PBI PTMA yang telah terbukti mampu berkiprah di dunia pendidikan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Mereka mengajar di berbagai lembaga pendidikan, termasuk sekolah dasar dan sekolah internasional, dengan reputasi yang diakui. Kepercayaan publik terhadap lulusan PTMA ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari fondasi yang kokoh pada dua kunci utama: karakter dan kompetensi.

Di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, misalnya, telah dikembangkan Laboratorium TEYL (Teaching English to Young Learners) yang berfungsi menyiapkan mata kuliah dan pengalaman praktis bagi calon guru Bahasa Inggris SD. Melalui laboratorium ini, mahasiswa mempelajari berbagai aspek penting: mulai dari metode pengajaran, pengembangan program pembelajaran, hingga praktik langsung di sekolah dasar mitra.

Tidak berhenti di situ, UAD juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengikuti program magang internasional, bekerja sama dengan lembaga pendidikan di luar negeri. Kesempatan ini membangun kepercayaan yang luas, baik dari institusi di dalam negeri maupun mitra internasional, bahwa lulusan PBI PTMA mampu mengajar dengan kualitas dan kepribadian yang unggul.

Model pendidikan seperti ini perlu dijadikan acuan nasional. Pemerintah seharusnya memberikan dukungan agar LPTK di seluruh Indonesia dapat mengembangkan spesialisasi pengajaran Bahasa Inggris anak usia dini secara terencana dan berkelanjutan.

Momentum untuk Generasi Emas

Semangat menyongsong dunia global tidak boleh membuat kita kehilangan jati diri. Bahasa Inggris adalah jendela dunia, tetapi Bahasa Indonesia tetap fondasi kebangsaan dan identitas kita. Penambahan jam pelajaran Bahasa Inggris tidak boleh mengurangi ruang bagi Bahasa Indonesia dan pendidikan karakter.

Tujuan pendidikan bukan hanya mencetak anak-anak yang fasih berbahasa asing, tetapi manusia utuh yang berilmu, beriman, dan berakhlak. Ini ciri pendidikan Muhamamdiyah, ilmu harus disertai amal dan nilai.

Kebijakan Bahasa Inggris wajib di SD adalah momentum penting dalam sejarah pendidikan bangsa. Keberhasilannya sangat bergantung pada kesiapan guru yang kompeten dan berkarakter.

PTMA dan sekolah-sekolah Muhammadiyah memiliki peluang besar untuk memimpin gerakan ini. Melalui sinergi antara kampus dan sekolah dasar, Muhammadiyah dapat menunjukkan bahwa pendidikan Islam berkemajuan mampu menjawab tantangan global tanpa kehilangan akar spiritual dan moralnya.

PBI PTMA harus siap mengambil peran itu. Dengan guru yang unggul dan berjiwa dakwah, anak-anak Indonesia tidak hanya akan bisa berbicara dalam Bahasa Inggris, tetapi juga menyuarakan nilai-nilai Islam berkemajuan di panggung dunia.

Mari kita sambut kebijakan ini dengan kesiapan dan semangat kolaborasi, berdiri di garda depan pendidikan global yang tetap berpijak pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

Dengan guru yang berkualitas, berkarakter, dan kompeten, anak-anak Indonesia akan melangkah menuju dunia, tanpa kehilangan arah menuju cahaya peradaban. []

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menjadi tuan rumah penyele....

Suara Muhammadiyah

15 July 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Agenda Global Forum for Climate Movement dengan tema Promoting Gree....

Suara Muhammadiyah

19 November 2023

Berita

KEPULAUAN MENTAWAI, Suara Muhammadiyah - Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammad....

Suara Muhammadiyah

13 March 2025

Berita

Bidang Ilmu Strategi Pembelajaran, Ilmu Teknik Mesin dan Psikologi Umum SURAKARTA, Suara Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

26 November 2023

Berita

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah - Majelis Pembina Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

23 September 2024