BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Program Studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menggelar kegiatan ”Guest Lecture on Disnaker” dalam rangkaian mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik. Acara ini diikuti oleh delapan puluh mahasiswa semester lima dan berlangsung pada Senin (09/12/2024).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung, Jalan Martanegara Nomor 4, ini dimulai pukul 08.30 hingga 12.00 WIB. Acara yang sangat positif ini memberikan kesempatan belajar sekaligus berkolaborasi bersama Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung sebagai mitra dalam memberikan wawasan praktis kepada mahasiswa.
Tati SPd MPA selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman mahasiswa tentang pentingnya motivasi kerja. Selain itu, mahasiswa juga diajak untuk memahami peran Dinas Ketenagakerjaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif melalui pemenuhan motivasi antar pegawai.
Ia juga menambahkan bahwa sejatinya motivasi tidak hanya tumbuh dan selesai dengan diri sendiri. ”Tanwir Muhammadiyah di Kupang kemarin mengusung tema Indonesia Berkemakmuran yang tetap berlandaskan kepribadian Muhammadiyah. Mahasiswa prodi Administrasi Publik UM Bandung sebagai calon birokrat penting untuk merefleksikan dan memedomani gagasan tersebut atas motivasi intrinsik dan ekstrinsik,” ujar Tati.
Sebagai narasumber, Guntur AG, perwakilan dari Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung, berbagi pengalaman dan strategi efektif untuk meningkatkan semangat kerja. Ia banyak membahas berbagai aspek motivasi sumber daya manusia (SDM), seperti konsep motivasi, strategi peningkatan motivasi, dan penerapan dalam praktik.
Guntur juga menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi (work-life balance), khususnya bagi generasi Z. Menurutnya, generasi ini sering kali memiliki motivasi kerja yang tinggi. Namun, mereka kurang memperhatikan keseimbangan dengan kehidupan pribadi sehingga berpotensi berdampak negatif pada kebahagiaan dan produktivitas jangka panjang.
Dalam pemaparannya, Guntur menjelaskan bahwa motivasi kerja terbagi menjadi dua jenis. Pertama, motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri. Kedua, motivasi ekstrinsik yang dipengaruhi oleh faktor eksternal. Kombinasi keduanya ungkap Guntur dianggap penting untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan pegawai.
Acara ini juga diisi dengan sesi tanya jawab interaktif. Peserta aktif mengajukan berbagai pertanyaan terkait motivasi kerja, tantangan yang dihadapi Dinas Ketenagakerjaan, dan strategi yang efektif untuk generasi Z. Penyelenggaraan acara ini diharapkan dapat memperluas wawasan mahasiswa Administrasi Publik UM Bandung dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam berbagai kegiatan perkuliahan.*(Lina)