BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr. H. Agung Danarto, M.Ag., memberikan apresiasi mendalam kepada seluruh karyawan PP Muhammadiyah dalam sesi tausiyah bertema "Bermuhammadiyah Dengan Semangat dan Menggembirakan". Acara ini berlangsung di Ciwidey, Bandung, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Baitul Arqam dan Family Gathering karyawan, Kamis (25/12).
Dalam penyampaiannya, Agung Danarto menegaskan bahwa keberhasilan Muhammadiyah menjadi organisasi yang menasional dan mendunia tidak lepas dari dedikasi para karyawan yang ia sebut sebagai "pengolah di dapur kantor pimpinan pusat". Ia menekankan bahwa meskipun pekerjaan yang dilakukan tampak sederhana, seperti menyiapkan konsumsi atau mengetik surat keputusan, hal tersebut merupakan bagian dari satu kesatuan sistem yang memberikan dampak luar biasa bagi persyarikatan dalam skala global.
Capaian Strategis Muhammadiyah Agung Danarto memaparkan perkembangan pesat Muhammadiyah yang kini telah hadir di 38 provinsi di seluruh Indonesia, termasuk pengukuhan PWM Papua Pegunungan sebagai provinsi ke-38. Di level internasional, Muhammadiyah telah memiliki 30 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) yang tersebar di berbagai benua, mulai dari Rusia, Iran, hingga negara-negara di Eropa dan Afrika.
Selain ekspansi wilayah, kekuatan Muhammadiyah juga terlihat dari sektor amal usaha Pendidikan seperti 163 perguruan tinggi (98 di antaranya universitas) dengan 23 fakultas kedokteran dan menampung sekitar 600.000 mahasiswa. AUM Kesehatan mengelola 129 rumah sakit dan 321 klinik.
Kemudian ada amal usaha ekonomi Muhammadiyah yang terus menggalakkan gerakan ekonomi dengan kepemilikan sekitar 52 Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) di berbagai tingkatan.
Dua Tujuan Utama Muhammadiyah
Agung Danarto menjelaskan bahwa sejak awal berdiri pada tahun 1912, Muhammadiyah memiliki dua tujuan utama untuk menyejahterakan masyarakat di dunia dan mengantarkan mereka menuju pintu gerbang surga Jannatun Naim. Upaya kesejahteraan ini dilakukan melalui akses pendidikan yang luas, layanan kesehatan, dan penguatan ekonomi.
Ia juga memberikan pesan khusus mengenai pentingnya pendidikan bagi anak-anak karyawan. Ia meminta agar tidak boleh ada anak karyawan yang berhenti sekolah karena kendala biaya, mengingat Muhammadiyah memiliki banyak beasiswa dan sekolah. "Masa depan yang sukses dimulai dari sekolah yang sukses," pesannya.
Terkait kesejahteraan, Agung Danarto mengingatkan agar keluarga karyawan tidak terjebak dalam gaya hidup (lifestyle) yang berlebihan atau jeratan pinjaman online (pinjol). Menurutnya, kesejahteraan utama adalah terpenuhinya kebutuhan pokok dan dasar.
Ia menutup sesi dengan mengingatkan bahwa di Muhammadiyah, ibadah tidak hanya dilakukan di masjid, tetapi juga melalui aktivitas bekerja di kantor dan menjalankan peran dalam rumah tangga. Jika seluruh pekerjaan diniati sebagai ibadah lillahi taala, maka akan tercipta hubungan yang saling memahami dan membahagiakan dalam keluarga.

