Aisyiyah Padang Soroti Ketahanan Pangan di Milad ke-108, Dorong Perempuan Jadi Pilar Ekonomi Keluarga

Publish

16 June 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
186
Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Padang

Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Padang

PADANG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Padang menggelar Gebyar Milad ke-108 di Masjid Tawakal Aisyiyah, Jalan Bypass, Lubuk Begalung, Rabu (11/6/2025). Acara ini menjadi momentum konsolidasi 16 cabang Aisyiyah se-Kota Padang, sekaligus ajang penguatan peran perempuan dalam isu ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi keluarga.

Dalam peringatan ini, Aisyiyah mengusung konsep Qoryah Thayyibah sebagai model desa mandiri berbasis nilai Islam dan ekonomi keluarga. Konsep ini dikupas tuntas oleh Ketua Divisi Majelis Tabligh dan Ketarjihan PWA Sumatera Barat, Prof Dr Hj Irta Sulastri, M.Si, yang menjadi pembicara utama.

“Ketahanan pangan tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan negara. Harus ada intervensi sosial berbasis komunitas, dan perempuan punya peran strategis di situ,” kata Prof Irta dalam paparannya.

Ia menyebut beberapa keberhasilan implementasi Qoryah Thayyibah, seperti peningkatan ekonomi keluarga, partisipasi perempuan dalam kegiatan produktif, hingga kemandirian desa. Namun, ia juga menyoroti tantangan utama: lemahnya komitmen jangka panjang dan minimnya sinergi lintas sektor.

Sementara itu, Ketua PDA Kota Padang, Hj Erliwatty Asli, menegaskan bahwa Aisyiyah bukan hanya organisasi keagamaan, tapi telah berkembang menjadi kekuatan ekonomi dan sosial perempuan Indonesia. Aisyiyah saat ini membina ratusan amal usaha, mulai dari TK ABA, klinik kesehatan ibu-anak, panti sosial, hingga koperasi dan unit usaha mikro.

“Di tengah tantangan ekonomi dan sosial, Aisyiyah konsisten hadir sebagai lokomotif perubahan berbasis nilai Islam. Kita bergerak dengan data, dengan aksi nyata, bukan sekadar wacana,” ujar Erliwatty.

Menurutnya, peringatan Milad ke-108 menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antarcabang untuk menyusun program bulanan yang berdampak langsung ke masyarakat. “Masih banyak PR. Ketimpangan gender, anak putus sekolah, perempuan tanpa akses ekonomi — ini jadi fokus kerja kita,” tambahnya.

Dra Hj Mulyati Jabir, S.Pd, Bendahara Majelis Tabligh dan Ketarjihan PWA Sumbar, menambahkan bahwa ketahanan pangan harus dimulai dari rumah. “Perempuan itu bukan hanya pengatur konsumsi, tapi aktor utama produksi. Dari pekarangan rumah hingga pasar lokal, harus kita kuasai,” ujar Mulyati.

Ia mendorong agar seluruh cabang Aisyiyah mengembangkan model urban farming, warung sehat, dan koperasi syariah berbasis jamaah. “Kita harus bergerak dari karitatif ke produktif,” tegasnya.

Kegiatan ini ditutup dengan ajakan kolaboratif lintas sektor dan lintas generasi untuk mengakselerasi gerakan perempuan dalam pembangunan sosial-ekonomi umat. (RI)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FAI UMSU) ....

Suara Muhammadiyah

6 March 2024

Berita

BULUKUMBA, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais menekankan....

Suara Muhammadiyah

24 September 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Pur....

Suara Muhammadiyah

1 November 2023

Berita

KHANPUR DAM, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Pakistan menyel....

Suara Muhammadiyah

20 October 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Untuk meningkatkan kualitas Program Pembinaan Mahasiswa Wirausah....

Suara Muhammadiyah

16 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah