SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah 'Aisyiyah (PDA) melaunching Pusat Layanan Terpadu Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat (PLTP2M) di Graha Sakinah PAY Jalan Baratajaya XVIII Nomor 97 Surabaya, Sabtu (14/9).
Agenda tersebut dihadiri Walikota Surabaya Eri Cahyadi ST MT beserta Ibu Walikota Rini Indriyani Farm Apt, Anggota DPR RI Arizal Tomli Wafa ST MM, Anggota DPRD Surabaya Juliana Eva Wati SH MKn, anggota DPRD Surabaya dr Hj Zuhrotul Mar’ah Lailatusholichah, Ketua DPD PAN Surabaya KH Dr Mahsun Djayadi MAg, Ketua Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Jawa Timur Dra Rukmini MAP beserta jajaran.
Hadir pula Wakil Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Drs H Marjuki MA dan H Hasan Cholis SE, Perwakilan Dinas Sosial Kota Surabaya, Jajaran Pimpinan Cabang Aisyiyah se-kota Surabaya, serta para tamu undangan.
Wakil Ketua II Bidang (MHH, MEK, LLHPB) PDA Surabaya Joane Hendrawati SH MBA menyatakan, launching Pusat Layanan Terpadu Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan pelayanan dari tiga majelis yang ada di Pimpinan Daerah 'Aisyiyah kota Surabaya.
Lebih lanjut Joane Hendrawati memaparkan, tiga majelis tersebut yakni: Pertama, Majelis Tabligh yang membawahi Biro Konsultasi Keluarga Sakinah Aisyiyah (BIKKSA). Kedua, Majelis Kesejahteraan Sosial yang membawahi Balai Kesejahteraan Sosial (Bakesos). Ketiga, Majelis Hukum dan HAM yang membawahi Pos Bantuan Hukum (Posbakum).
"Tujuan daripada launching Pusat Layanan Terpadu Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah karena kami dari 'Aisyiyah benar-benar peduli terhadap permasalahan perempuan yang ada selama ini," ujarnya.
"Dengan Biro Konsultasi Keluarga Sakinah Aisyiyah, pihaknya menerima semua kasus-kasus yang ada, jika bisa diselesaikan dengan konseling karena karena kami juga punya psikolog, maka akan kami akan selesaikan dengan kekeluargaan, namun jika tidak bisa, maka semua akan menuju ke ranah hukum, kami juga punya Posbakum," imbuhnya.
Di Posbakum, sambung Joane, pihaknya juga bekerja sama dengan Lazismu dan Baznas untuk membantu klien yang kurang mampu (Pro Bono).
"Dengan adanya program pelayanan terpadu, kami benar-benar konsen untuk pelayanan masyarakat tidak hanya terbatas di Muhammadiyah dan 'Aisyiyah saja, namun juga untuk masyarakat umum," tegasnya.
Joane menargetkan, ke depannya KDRT maupun bullying benar-benar dapat menurun, sehingga program yang telah dicanangkan untuk perlindungan, juga pemberdayaan perempuan dan anak bisa tercapai.
"Kami juga akan bekerjasama dengan seluruh stakeholder terutama dinas sosial kota Surabaya, serta menggelar sosialisasi secara berkala terhadap panti-panti asuhan yang ada di Surabaya khususnya perempuan dan anak," tandasnya. (Yuda)