SOLO, Suara Muhammadiyah - Ribuan pelajar mengikuti apel akbar milad ke-111 Muhammadiyah di Lapangan Sumber, Banjarsari, Solo, Sabtu (18/11/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk memperingati milad Muhammadiyah sekaligus menggerakan eksistensi kader-kader yang berada di persyarikatan Muhammadiyah melalui kader Hizbul Wathan.
Peserta apel akbar diperkirakan mencapai 7.000-an orang. Semua peserta memakai seragam Hizbul Wathan (HW). Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta, K.H. Drs. Anwar Sholeh, M.Hum. menjelaskan alasan peserta berseragam HW, karena ingin agar semangat HW di Solo dapat lebih semarak lagi.
“Sekitar 7000 peserta hadir dalam apel akbar milad Muhammadiyah hari ini. Peserta tersebut terdiri atas siswa dari TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK Muhammadiyah, Perguruan Muhammadiyah dan Aisyiyah, pimpinan dan pengurus majelis, cabang ranting, dan lembaga amal usaha Muhammadiyah,” jelasnya.
K.H. Anwar Sholeh juga berharap Muhammadiyah semakin unggul dan maju baik pelayanan pendidikan, kesehatan, dan segala pelayanan yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Muhammadiyah bisa menjaga dan melayani berbagai kepentingan yang ada di masyarakat.
Tentang sikap politik Muhammadiyah, K.H Anwar Sholeh menyampaikan Muhammadiyah selalu menjaga kedekatan atau jarak yang sama untuk seluruh kekuatan politik. Ia pun menegaskan Muhammadiyah mendukung yang baik, konstruktif, dan tenang. Muhammadiyah mengharapkan pemilu dapat berlangsung dengan tenang, damai, dan tidak ada masalah apa pun.
Sesuai dengan tema Milad Muhammadiyah ke-111 yakni ikhtiar menyelamatkan semesta, K.H. Anwar Sholeh berpesan jika orang Muhammadiyah selalu mewujudkan terwujudnya segala kebaikan dan menghindari segala yang merusak dan merugikan maka ikhtiar ikut mencerahkan memajukan dan menjadikan dunia tenang dan baik akan dapat tercapai.
Selaku pembina apel akbar, Ramanda Drs. H. M. Joko Riyanto, S.H., M.M., M.H., menyampaikan pesan risalah berkemajuan hasil muktamar di Solo. Risalah berkemajuan sebagai bagian dari rumusan ideologi Muhammadiyah dan memiliki lima karakteristik pilar utama. Pilar tersebut antara lain berlandaskan pada tauhid bersumber pada Al Quran dan As Sunah, menghidupkan ijtihad dan tajdid, mewujudkan rahmat bagi seluruh alam. Ditegaskan pula bahwa Islam yang menjunjung tinggi kemuliaan manusia baik laki-laki maupun perempuan tanpa diskriminasi. Islam yang menggelorakan anti perang, anti terorisme, anti kekerasan, anti penindasan, anti keterbelakanngan, anti terhadap segala bentuk pengrusakan di muka bumi seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasan, kejahatan kemanuasian, eksploitasi alam, dan berbagai kemungkaran yang menghancurkan kehidupan alam.
“Muhammadiyah berkomitmen untuk terus mengembangkan pandangan Islam yang berkemajuan sebagaimana spirit awal kelahiran yang diperkenalkan oleh pendiri Muhammadiyah,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Kwarda Hizbul Wathan Kota Surakarta, Yatimun mengapresiasi pelaksanaan kegiatan apel akbar milad Muhammadiyah hari ini. Ia pun berharap semoga ke depan Muhammadiyah lebih berkemajuan dan berguna bagi nusa bangsa.
Salah satu peserta apel akbar, Aji Muhammad Raihan, siswa SMP Muhammadiyah PK mengaku senang dan seru mengikuti kegiatan tersebut. Ia bisa berkumpul dengan teman-teman semasa kader HW dari sekolah lain. “Kegiatan apel akbar mampu meningkatkan rasa persaudaraan, perdamaian, dan kedisiplinan,” ungkapnya.
Apel Akbar dimeriahkan oleh penampilan saat pra acara oleh siswa-siswi kader HW dari SD Muhammadiyah 1 Surakarta berupa penampilan seni bela diri tapak suci Putera Muhammadiyah dan Tari Reog khas Ponorogo. Terdapat pula penampilan drum band dari TK Aisyyah Al Amin.
Estafet Art Culture
30 Menit Estafet Art Culture untuk menjaga denyut seni dalam rangka pembukaan apel akbar Milad ke-111 Muhammadiyah di Lapangan Sumber, Banjarsari, Solo, Sabtu (18/11/2023).
Ditemui Wartawan di lokasi pembukaan apel, Ki Agung Sudarwanto SSn MSn menyampaikan, SD Muhammadiyah 1 Surakarta sebagai sekolah penggerak berusaha menggerakkan semesta termasuk didalamnya potensi-potensi peserta didik dibidang seni budaya dan kemitraan dengan Pemerintah setempat.
“Dalam hal ini kita juga merangkul kemitraan dengan Kelurahan Mangkubumen Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta dalam mendukung properti Reog.,” ungkapnya, Konseptor aktraksi dan hiburan.
Mereka memakai seragam Hizbul Wathan yang merupakan gerakan kepanduan di Muhammadiyah dengan dukungan dalang cilik Gibran Maheswara, Brama Kesawa, Rambu Basundara, Rangkung Basundari Putra Dalem Ki Cahyo Kuntadi Sukesi.
Menyajikan Karya Tari Berkemajuan dengan judul karya HW Gumregah di bawah pembinaan Agung Sudarwanto dan Bima Sakti Nugraha SSn sebagai penata iringan HW versi Gamelan. Danardono Sri Pamungkas SSn MPd dan Sri Suwanti SPd penata Tari HW Gumregah serta Joko Santoso SPdI penata gerak Tapak Suci.
“Didukung kemampuan siswa berpotensi di bidang Seni Tari Reog (Dhadhak Merak, Bujang Ganong, Klana) oleh ananda Zidan, Ibnu, Kidung siswa kelas 6. 30 Menit Estafet Art Cultur, ojo kesel berkesenian yang berkemajuan,” bebernya. (Aryanto/Jm)