Al-Hadits: Cahaya Petunjuk dari Relung Nabi
Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Mari kita buka lembaran baru dalam perjalanan spiritual kita hari ini, dengan menyelami sebuah karya berharga berjudul Al-Hadits. Buku ini disusun dengan penuh dedikasi oleh Al-Haj Maulana Fazlul Karim, seorang ulama terkemuka yang berasal dari anak benua India-Pakistan. Beliau mempersembahkan kepada kita sebuah edisi baru yang disempurnakan dari karya klasik yang dikenal sebagai Misykat al-Masabih, yang secara harfiah berarti "relung lampu". Bayangkan sebuah relung yang memancarkan cahaya terang, itulah gambaran indah bagaimana Misykat al-Masabih menerangi jalan kita menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang hadits-hadis Nabi Muhammad SAW.
Setelah kita merenungkan keindahan Al-Qur'an dan meneladani kehidupan Nabi yang penuh berkah, kita mendapatkan gambaran besar tentang perjalanan spiritual beliau, tindakan-tindakan beliau, dan ajaran-ajaran beliau yang mulia. Namun, hati kita juga merindukan detail-detail spesifik, petunjuk-petunjuk praktis yang akan membimbing kita dalam setiap langkah kehidupan. Di sinilah hadits hadir sebagai pelita, potongan-potongan berharga yang merekam perkataan, perbuatan, dan bahkan ketetapan Nabi SAW. Hadits-hadits ini menjadi fondasi bagi hukum Islam dan memberikan kita kompas moral yang tak ternilai dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan tuntunan Nabi.
Misykat al-Masabih adalah sebuah koleksi hadits yang istimewa dan unik. Anda mungkin pernah mendengar nama-nama seperti Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah. Mereka adalah para ulama hadits yang dengan tekun mengumpulkan ribuan hadits dan menyusunnya dalam karya-karya monumental yang menjadi rujukan utama umat Islam sepanjang masa. Bayangkan betapa besarnya karya-karya ini! Al-Bukhari saja terdiri dari sembilan jilid dalam terjemahan bahasa Arab-Inggris, sementara koleksi Imam Muslim mencapai empat jilid dalam bahasa Inggris saja, atau bahkan delapan jilid jika disertai dengan bahasa Arab aslinya.
Namun, pertanyaan yang menggelitik adalah, bagaimana seorang Muslim biasa, dengan segala kesibukan dan keterbatasannya, dapat memahami semua ini? Bagaimana kita bisa membaca dan mencerna semua buku-buku besar ini, apalagi menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?Inilah keajaiban dari buku ini: ia mengumpulkan lautan hadits dari berbagai sumber yang tersebar, menyatukannya dalam satu wadah yang mudah diakses.
Meskipun buku ini sendiri memiliki ukuran yang cukup besar, dengan empat jilid yang komprehensif, ia tetap jauh lebih mudah dikelola daripada harus menjelajahi sembilan jilid Bukhari, delapan jilid Muslim, dan berbagai koleksi lainnya. Bayangkan, daripada harus membuka-buka tumpukan buku yang tak terhitung jumlahnya, kini kita memiliki semuanya dalam satu paket yang rapi dan praktis.
Namun, kelebihan buku ini tidak berhenti di situ. Penulisnya telah melakukan upaya luar biasa untuk menyusun hadits-hadits tersebut berdasarkan topik-topik tertentu, memberikan kita sebuah peta navigasi yang jelas dan terstruktur. Bagi saya pribadi, ini sangat membantu. Misalnya, ketika saya ingin menyampaikan khotbah tentang suatu tema, saya cukup mencari topik tersebut dalam buku ini. Jika saya ingin berbicara tentang kebaikan dan penindasan, pendidikan, prinsip-prinsip interpretasi, atau bahkan khotbah dan nasihat, semuanya ada di sini. Bahkan, saya bisa menemukan hadits-hadis yang relevan dengan tema-tema yang lebih spesifik, seperti riya' (melakukan sesuatu untuk pamer), kemunafikan, atau kesabaran - terutama saat kita memasuki bulan Ramadhan dan berbicara tentang puasa serta kesabaran yang dibutuhkan selama berpuasa.
Semua topik ini disusun secara sistematis, sehingga saya dapat langsung membuka halaman yang relevan dan menemukan kumpulan hadits dari berbagai sumber yang membahas subjek tersebut. Saya tidak perlu lagi membolak-balik banyak buku untuk mencari informasi yang saya butuhkan.
Buku ini juga mencakup topik-topik penting lainnya, seperti kewajiban kita terhadap anak yatim, orang miskin, dan mereka yang tertindas. Ada juga hadits-hadits tentang pentingnya merawat dan menjenguk orang sakit, persatuan umat Islam, kewajiban kita terhadap junior dan senior, tetangga, orang tua, anak, pasangan, serta anggota keluarga dan kerabat kita. Semuanya tercantum dengan rapi, sehingga kita hanya perlu membuka halaman yang sesuai dan menemukan informasi yang kita cari dengan mudah dan ringkas.
Tidak hanya menyajikan hadits-hadits yang bisa kita temukan dalam karya-karya besar seperti Bukhari dan Muslim, buku ini melangkah lebih jauh. Penulisnya dengan penuh perhatian memberikan ringkasan dan penjelasan pada setiap bab, membantu kita memahami hadits-hadis yang mungkin terasa membingungkan atau sulit dipahami pada awalnya. Terkadang, kita mungkin membaca sebuah hadits dan bertanya-tanya, "Apa maksudnya? Bagaimana kaitannya dengan hadits lain tentang topik yang sama? Bagaimana semua hadits ini membentuk satu kesatuan yang utuh, dan bagaimana kita bisa menyaring ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya?"
Penulis buku ini telah melakukan pekerjaan luar biasa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pada awal setiap bab, beliau memberikan penjelasan yang mendalam, tidak hanya berdasarkan hadits-hadis yang akan dibahas, tetapi juga merujuk pada Al-Qur'an dan prinsip-prinsip umum Islam. Misalnya, dalam bab tentang Islam dan Muslim, beliau menjelaskan secara rinci tentang apa itu Islam, tujuannya, dan berbagai aspeknya, seperti pentingnya perdamaian dengan semua makhluk.
Setelah penjelasan yang komprehensif ini, barulah kita sampai pada hadits-hadits itu sendiri, yang disajikan dalam bahasa Arab dan Inggris secara berdampingan. Dengan bekal penjelasan yang telah diberikan sebelumnya, kita berada dalam posisi yang jauh lebih baik untuk memahami hadits-hadis tersebut. Penulis buku ini telah "menyuapi" kita dengan informasi yang telah dirangkum dan dijelaskan, sehingga memudahkan kita untuk mencerna ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya. Bagi para pemula, ini adalah bantuan yang sangat berharga.
Tentu saja, seiring dengan berkembangnya pemahaman kita, kita akan ingin menjelajahi hadits-hadis tersebut secara mandiri, menganalisisnya dengan pikiran kritis dan penilaian yang matang. Namun, pada tahap awal, ketika kita masih seperti anak kecil yang baru belajar berjalan, kita membutuhkan "roda latihan" yang disediakan oleh seorang ulama yang berpengalaman. Kita ingin beliau memegang tangan kita dan membimbing kita melalui labirin hadits, sehingga kita tidak tersesat atau salah memahami ajaran-ajaran yang begitu berharga ini.
Namun, seperti halnya karya-karya lainnya, ada beberapa hal yang saya harap bisa ditingkatkan. Salah satu pertimbangan penting adalah minimnya diskusi tentang keaslian atau autentisitas hadits-hadis tertentu. Meskipun ada pengantar umum di awal buku yang mengingatkan kita bahwa tidak semua hadits adalah otentik dan kita perlu menggunakan penilaian kritis, namun panduan lebih lanjut akan sangat membantu.
Misalnya, bagaimana kita harus menyikapi hadits yang tampaknya tidak masuk akal, atau bagaimana jika ada hadits yang bertentangan dengan Al-Qur'an? Penulis memang memberikan beberapa saran, seperti mengesampingkan hadits yang tidak masuk akal untuk sementara waktu atau mengikuti Al-Qur'an dalam kasus pertentangan, namun terkadang penilaian semacam ini tidak mudah dilakukan.
Saya berharap setiap hadits disertai dengan semacam indikasi tentang keasliannya, sehingga memudahkan pembaca untuk membuat keputusan yang tepat. Sayangnya, indikasi semacam itu hampir tidak ada dalam buku ini. Selain itu, penulis tidak hanya mengambil hadits dari kitab-kitab yang paling otentik seperti Bukhari dan Muslim, tetapi juga dari sumber-sumber lain yang kurang dikenal, seperti Baihaqi, Thabarani, dan Sharh Sunan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keaslian beberapa hadits, dan pembaca harus lebih berhati-hati dalam menggunakannya.
Meskipun demikian, saya tetap menganggap karya ini sebagai alat yang sangat berharga. Kekurangan yang saya sebutkan tadi tidak mengurangi nilai keseluruhan buku ini. Dengan sedikit kehati-hatian dan penelitian lebih lanjut, buku ini tetap dapat menjadi sumber pengetahuan yang kaya dan bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mendalami ajaran-ajaran Nabi SAW.
Bagaimana cara terbaik memanfaatkan buku ini? Izinkan saya berbagi beberapa saran. Pertama, saat Anda membuka setiap bab, luangkan waktu untuk membaca penjelasan yang diberikan oleh sang ulama. Penjelasan-penjelasan ini sungguh berharga, bahkan sebelum Anda sampai pada hadits-hadis itu sendiri. Anda mungkin akan menemukan bahwa penjelasan tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda, namun jika Anda ingin menggali lebih dalam, Anda dapat mengikuti referensi nomor hadits yang diberikan dan menemukannya di bagian selanjutnya.
Ketika Anda sampai pada bagian hadits, perhatikan baik-baik sumber dari mana hadits tersebut berasal. Jika disebutkan bahwa hadits berasal dari Bukhari, misalnya, Anda dapat lebih yakin akan keandalannya dibandingkan dengan hadits yang berasal dari sumber yang kurang dikenal seperti Tabarani atau Sharh Sunan. Jadi, prioritaskan hadits-hadits yang berasal dari sumber-sumber yang lebih otoritatif.
Dengan menjelajahi halaman-halamannya, Anda akan menemukan mutiara-mutiara hikmah yang tak ternilai harganya. Anda akan belajar tentang nilai-nilai luhur, etika, dan prinsip-prinsip hidup yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Anda akan menemukan petunjuk tentang bagaimana menjalani kehidupan yang bermakna, penuh kasih sayang, dan berlandaskan keimanan.
Jadi, jangan ragu untuk membuka buku ini dan memulai perjalanan spiritual Anda. Biarkan cahaya dari "relung lampu" ini menerangi hati dan pikiran Anda, membimbing Anda menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih dekat kepada Allah SWT.