Al-Qur'an sebagai Cahaya Umat Manusia

Publish

27 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
998
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Al-Qur'an sebagai Cahaya Umat Manusia

Oleh: Rumini Zulfikar, Penasehat PRM Troketon

"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan dari al-'alaq, Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang Mengajar dengan Qalam. (Q.S. Al 'Alaq ayat 1-4.)

"Seorang akan memancarkan cahaya untuk menerangi di sekelilingnya maka hanya dengan genggaman ilmu dan Keadaban dan itu semua hanya dengan IQRA."

Bulan suci Ramadan merupakan bulan yang agung nan suci karena di bulan inilah salah satu peristiwa yang mana dari situlah ada sebuah peristiwa Allah menurunkan Wahyu kepada sang kekasih yaitu Muhammad SAW, yang lebih familiar adalah turunnya kitab suci Al-Qur'an, pada 17 Ramadan (Nuzulul Qur'an) Sebagai petunjuk, Pedoman hidup umat manusia, dan surat pertama turun Surat Al 'Alaq ayat 1-12.

Jika kalau kita menilik Asbabun Nuzul Penting Allah menurunkan Al-Qur'an mempunyai sebuah pesan betapa pentingnya, bahwa dengan membaca atau iqra maka umat manusia akan menjadi umat yang akan menuntun sebuah umat yang akan membangun sebuah peradaban yang di dasari nilai keimanan (tauhid) dan diikuti ilmu.

Yaitu dengan ilmu itulah umat manusia akan menjadi umat yang selamat di dunia dan akhirat, dan sudah tentu dengan rahmat dan petunjuk Allah yang serba Maha tersebut. Karena pada waktu Nabi Muhammad menerima wahyu pertama kali itu dalam posisi masih ummi atau belum bisa membaca, maka atas bimbingan malaikat Jibril dengan ketekunan itulah Nabi Muhammad menjadi sosok pribadi yang Agung yang mana mengguncang dunia dan mampu membangun Sebuah peradaban di kala kondisi umat kala itu manusia diliputi Jahiliyah atau kebodohan.

Maka sangat relevan sekali bulan Ramadan ini merupakan titik awal atau titik nol untuk kita berusaha dengan sekuat tenaga untuk membangun kultur atau tradisi Membaca atau iqra secara Holistik masif di kalangan umat terutama warga persyarikatan. Karena berdasarkan survei bahwa tingkat kecerdasan bangsa kita ini masih jauh tertinggal yaitu di urutan 129 dengan prosentase 78,49 persen kita masih kalah dengan negara tetangga kita yaitu Singapura.

Memang dibutuhkan sebuah perjuangan yang tidak mudah untuk mengubah masyarakat atau umat saat ini, yang mana kebiasaan (tradisi) atau enggan untuk menyisihkan waktu untuk membaca. Dan ini harus diawali dari masing-masing individu terus ditularkan dan diterapkan di lingkungan keluarga, masyarakat (umat) bangsa, dan negara secara kontinu.

Karena dengan membaca atau iqra dengan rahmatnya Allah maka kita bisa tahu mana itu salah dan benar, mana yang harus dilakukan, mana yang dijauhi, mana yang bermanfaat, dan mana yang akan membawa kemaslahatan, mana yang bisa membawa keselamatan, dan mana yang bisa menjuruskan dalam lembah kehinaan dan itu jawabannya dengan iqra.

Pancaran Iqra untuk Kesejatian Ilmu

Kehidupan Maka jika umat membuat budaya dan tradisi iqra yang holistik dengan sebuah keyakinan dari tauhid maka itu akan memancarkan nilai tauhid itu sendiri umat manusia sehingga manusia akan bisa menyelaraskan akan nilai-nilai intelektual, spiritual, nurani, pikiran akan Nyambung. Dan mengutip sebuah ungkapan Emha Ainun Najib (CakNun) "menyatunya badan kita dengan kepala kita maka ilmu kesejatian atau jati itulah patokan atau akar yang disebut keseimbangan hidup.

Dengan demikian kita akan menjadi insan yang kamil yaitu pribadi yang memancarkan baik hati, pikiran, dan perilakunya menampilkan nilai-nilai kebajikan dan akan sangat dinanti dan menjadi pribadi yang diidam-idamkan. Walaupun Untuk menjadi insan kamil itu melalui proses yang panjang dan tidak akan sampai finish dalam kehidupan manusia karena kesempurnaan itu milik mutlak Tuhan, minimal kita hanif atau menjadi beriman yang hakiki.

Dan semoga bulan Ramadan ini kita bisa menggapai menjadi insan Yang kamil dan menuju umat yang ulil albab yaitu umat yang cerdas dalam membaca masa depan dengan di dasari nilai-nilai Tauhid yang kokoh, hal ini sesuai janji Allah dalam surat Al mujadallah Bahwa "Allah akan mengangkat derajad orang-orang yang berilmu."


Komentar

anis ma'ruf

sangat mencerahkan tulisannya

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Bagaimana Islam Melihat Sosok Isa Al Masih (Mesias)?  Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu....

Suara Muhammadiyah

21 June 2024

Wawasan

Oleh: Abdul Rohman, Mahasiswa Institut Agama Islam Al Ghuraba Jakarta Menteri koordinator bidang Po....

Suara Muhammadiyah

17 December 2024

Wawasan

Trade-Off antara Utang dan Dana Sendiri dalam Mengembangkan Amal Usaha Muhammadiyah ....

Suara Muhammadiyah

11 October 2023

Wawasan

Oleh: Izza Rohman Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah New South Wales Periode 2022-2024 P....

Suara Muhammadiyah

9 December 2023

Wawasan

Oleh: Ns. Andri Praja Satria, M.Sc, M.Biomed (Dosen di Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Muhamm....

Suara Muhammadiyah

30 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah