WONOSOBO, Suara Muhammadiyah - Udara sejuk pegunungan Dieng tak menyurutkan semangat rombongan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Tersono dalam menggelar touring dakwah dan silaturahim ke Tieng-Kejajar, Wonosobo. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Sabtu–Ahad (1–2 November 2025) ini diikuti oleh sekitar 70 peserta yang terdiri dari berbagai unsur: Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Kokam, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), MDMC, Ambulance LAZISMu, serta LAZISMu KL Tersono. Tak ketinggalan, beberapa anak-anak turut serta meramaikan perjalanan penuh makna ini.
Perjalanan Dimulai, Menembus Hujan, Mengalirkan Semangat
Sekitar pukul 13.30 rombongan berangkat dari Tersono dengan penuh antusias. Cuaca sempat tak bersahabat, hujan mengguyur deras di tengah perjalanan. Namun semangat peserta touring tak surut sedikit pun. Mereka transit dan beristirahat sejenak di Masjid Darul Arqom Patean sambil menunggu hujan reda, lalu melanjutkan perjalanan menuju Wonosobo.
Sekitar pukul 17.00, rombongan akhirnya tiba di SMP Muhammadiyah 6 Tieng yang menjadi tempat tujuan sekaligus lokasi menginap. Udara dingin khas dataran tinggi menyambut kedatangan mereka, namun suasana hangat segera tercipta kala peserta disambut hangat oleh warga dan kader Muhammadiyah setempat. Setelah istirahat, makan malam, dan shalat berjamaah, kegiatan berlanjut ke acara inti malam hari: ramah tamah dan silaturahim bersama AMM Tieng dan PCM-PCA Tieng.
Acara ramah tamah malam itu berlangsung sederhana namun penuh makna. Ketua PCM Tieng, Bpk Sunaryono,S.Pd,SD membuka dengan sambutan selamat datang, mengenalkan kondisi dan geliat dakwah Muhammadiyah di Tieng. Ia berharap kehadiran AMM Tersono menjadi awal dari sinergi dakwah dan kolaborasi yang lebih erat antar dua wilayah.
Fathul Azis, koordinator AMM Tersono, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penerimaan yang luar biasa dari tuan rumah. Sambutan berikutnya datang dari perwakilan LAZISMu Tersono, Muhammad Zakki, yang turut menjadi mitra utama dalam pelaksanaan touring kali ini.
Sementara itu, kajian malam yang semula dijadwalkan bersama Ustadz Wahyu Taufiqur Rohman akhirnya diisi oleh Ayunda Ernawati, perwakilan PCNA Tersono, yang membawakan materi penuh hikmah dan semangat dakwah. Tak kurang dari seratus warga Muhammadiyah Tieng hadir menyimak kajian dan menikmati suasana kebersamaan yang hangat meski udara menusuk dingin.
Bakti Sosial: Menebar Manfaat, Menjalin Cinta Umat
Tak hanya bersilaturahim, AMM dan LAZISMu Tersono juga menggelar bakti sosial pemeriksaan kesehatan gratis yang mendapat dukungan penuh dari Puskesmas Tersono. Pemeriksaan dilakukan dengan alat cek GDS, dibantu oleh tim kesehatan bidang Kesling Nasyiatul Aisyiyah Tersono. Selain itu, mereka juga menyerahkan sejumlah bibit alpukat kepada warga, hasil kolaborasi dengan LAZISMu Tersono.
Kegiatan sosial ini mendapat sambutan antusias dari warga. Banyak yang datang untuk memeriksakan kesehatan sekaligus berinteraksi dengan para relawan muda Muhammadiyah. “Sambutan hangat dari warga Tieng malam itu benar-benar mampu mengalahkan dinginnya udara pegunungan,” ujar salah satu peserta dengan senyum lebar.
Menariknya, di lokasi yang sama juga sedang berlangsung pembukaan PORSENI Pemuda Muhammadiyah Tieng. Sehingga kami berkesempatan tatap muka dan berbincang dengan bapak Firman Cahyadi S.P.M.Ec. Dev. Sebagai perwakilan PDM Wonosobo yang dijadwalkan membuka acara PORSENi tersebut secara resmi. Rombongan AMM Tersono pun didapuk menjadi juri dalam lomba memasak yang menjadi bagian dari acara tersebut. Canda tawa dan keakraban pun semakin mempererat tali persaudaraan.
Mbak Lu'lu' Majdah,S.Pd, Ketua PCNA Tieng, menyampaikan kesannya atas kunjungan ini. “Terima kasih sudah berkunjung dan menginap di Tieng. Semoga bisa tidur nyenyak dan kita bisa berkolaborasi di lain kesempatan. Jangan kapok main ke Tieng, ya teman-teman,” ujarnya dengan hangat.
Keesokan harinya, setelah shalat Dhuhur, rombongan kembali ke Tersono melalui rute yang sama: melintasi hamparan kebun teh Tambi, menuruni jalan berkelok Sukorejo Kendal, hingga tiba dengan selamat di rumah masing-masing. Semua peserta tampak cerah, lelah terbayar lunas dengan rasa bahagia dan pengalaman berharga.
Touring dakwah ini menjadi bukti bahwa dakwah tidak selalu harus di mimbar atau lewat ceramah. Dakwah bisa dilakukan dengan silaturahim, dengan berbagi manfaat dan menebar kebaikan. Seperti yang menjadi semangat AMM Tersono: Al-birru manittaqoo, Fastabiqul Khoirot, Nun wal-Qolami wamaa yasthuruun.
Dari dinginnya Tieng, terbitlah hangatnya ukhuwah. Dari perjalanan singkat ini, tumbuh harapan panjang — semoga semangat kebersamaan dan sinergi dakwah terus mengalir, menembus batas wilayah, menyatu dalam satu tujuan: menebar rahmat bagi semesta. (Ernawati)
