SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Senin, 13 Nopember 2023 bertempat di Masjid Mu’Tashim Billah digelar Simposium Pendidikan Ke-Muhammadiyahan bagi kader-kader muda Muhammadiyah di wilayah cabang Kottabarat. Pertemuan simposium yang sekaligus dikemas dalam bentuk kajian dan diskusi ini dihadiri unsur-unsur ortom di cabang Kottabarat. Pertemuan ini di fasilitasi oleh Majelis Kader dan Sumber Daya Insani PDM Surakarta dan Majelis kader PCM Kottabarat. Kegiatan ini mengambil tagline “AMM Kottabarat, Ber-Gerak yang merupakan singkatan dari Angkatan Muda Muhammadiyah Kottabarat : Ber-ilmu, Gemar Amal dan Keteladanan.
Pertemuan dalam bentuk simposium ini diambil dalam rangka menggerakkan, memotivasi. dan menampung ide gagasan dari kader-kader muda Muhammadiyah. Simposium sendiri memiliki makna pertemuan dengan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang beberapa aspek dari topik yang sama. Dalam pertemuan itu, Muhammad Izzan Naqiiba selaku narasumber dari Majelis Kader dan Sumber Daya Insani PDM Kota Surakarta serta Hendro Susilo, selaku Ketua Majelis Kader PCM Kottabarat menjadi fasilitator pertemuan. Masing-masing memberikan pandangannya terkait Pendidikan Muhammadiyah dan kaderisasi di tubuh ortom.
Dalam kesempatan tersebut, Hendro Susilo memberikan pandangan dan penguatan tentang Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah dan tajdid. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, memiliki asas dan ciri-ciri gerakan. Hakikat gerakan Islam adalah gerakan perubahan atau pembaharuan yang dilakukan dengan dilandasi ajaran Islam, dengan ciri-ciri memurnikan tradisi keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam agar merujuk pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ciri berikutnya adalah memperdalam ilmu pengetahuan,baik ilmu agama dan ilmu pengetahuan (umum) secara terintegrasi untuk membentuk karakter generasi muda yang kuat secara iman dan ilmu. Demikian awalan paparan Hendro dalam pertemuan tersebut.
Angkatan Muda Muhammadiyah Kottabarat sendiri merupakan gabungan dari beberapa organisasi otonom (ortom) yang ada di lingkungan cabang Kottabarat. Hendro menyatakan harapan dalam forum simposium tersebut agar hadirnya AMM Kottabarat menjadi komunitas kader-kader muda Muhammadiyah mengembangkan diri. Secara konsep, AMM merupakan wadah forum komunikasi beberapa ortom di Muhammadiyah dan memiliki spirit fastabiqul khoirot.Terlebih, AMM di Kottabarat ini memiliki tagline “Ber-Gerak” yang merupakan singkatan dari Ber-ilmu, Gemar Amal dan Keteladanan. Ini sebuah tagline dan semangat luar biasa dari kader-kader muda Muhammadiyah Kottabarat untuk bergerak dalam dakwah berkemajuan. Ujar Hendro dalam memotivasi anak-anak muda IPM Kottabarat di forum tersebut.
Sementara itu, Muhammad Izzan Naqiba, salah satu anggota dari Majelis Kader dan Sumber Daya Insani PDM Kota Surakarta bersyukur atas inisiatif yang dilakukan kader-kader muda Muhammadiyah Kottabarat. Dalam forum Simposium tersebut, Izzan memompa motivasi kader dengan menceritakan latar belakang Muhammadiyah berdiri. Diskusi terkait ini diawali dengan sejarah masuknya Islam di Indonesia melalui berbagai jalur seperti perdagangan, perkawinan, politik, kesenian, dan tasawuf. Lantas, Izzan mulai mendetailkan faktor-faktor berdirinya Muhammadiyah, seperti faktor eksternal dan internal. Intinya, dengan gerakan Muhammadiyah, Masyarakat Islam bisa tercerahkan dan berkemajuan ujar Izzan menutup acara symposium kader muda Muhammadiyah Kottabarat.