Menuju 'Center of Excellence' dan Pusat Pengkaderan
BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Asosiasi Pengelola Asrama Mahasiswa (Aslama) Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA), bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), menggelar Workshop Penyusunan Panduan Asrama/Ma’had PTMA pada 18–20 Oktober 2024 di UMP, Banyumas. Acara ini dihadiri oleh 26 peserta perwakilan dari 17 PTMA, serta dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Dr. Muhammad Samsudin, M.Ag., Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, dan Dr. Wawan Kusnawan, S.S., M.Pd.I., Ketua Aslama PTMA.
Workshop ini dibuka oleh Dr. Muhammad Samsudin, yang dalam sambutannya menyoroti tantangan yang dihadapi mahasiswa di era 5.0, seperti tekanan akademik, kesehatan mental, ketergantungan pada teknologi, dan ketidaksiapan menghadapi dunia kerja.
Menurutnya, perguruan tinggi perlu memberikan dukungan komprehensif untuk membantu mahasiswa menghadapi masalah-masalah ini, dan asrama berbasis nilai-nilai Islam memiliki peran strategis dalam memberikan bimbingan karakter dan spiritualitas yang seimbang dengan perkembangan teknologi.
Samsudin menambahkan, asrama keislaman dapat berperan dalam pembinaan karakter, penguatan spiritualitas, pendidikan berbasis teknologi, serta pembentukan komunitas Islami yang inklusif. "Asrama berbasis keislaman dapat menjadi solusi atas berbagai tantangan era 5.0 dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan akademik dan sosial mahasiswa," ujarnya.
Dr. Wawan Kusnawan, yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo, menjelaskan bahwa asrama PTMA diharapkan menjadi "center of excellence" dan pusat pengkaderan serta kepemimpinan Muhammadiyah masa kini dan masa depan.
Narasumber dalam workshop ini meliputi Siti Chaerani Djaya, S.Sos., M.Pd.I. (UM Makassar), Tonthowi, S.Ag., M.Hum. (Universitas Ahmad Dahlan), Bruri Abdussalam, L.C., M.Ag. (UMP), dan Ghofar Ismail, S.Ag., M.Ag. (Tim Pengembang AIK Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah). (Supardi)