PURWOREJO, Suara Muhammadiyah - Atsna Alayya Ilyana Sant santriwati SMP Muhammadiyah Jono - Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadiyah Bayan (PP DAMBA) Purworejo sukses meluncurkan roket air dengan baik dan mendapat urutan kedua untuk capaian jarak terdekat dalam Internasional Water Rocket Competition 2025 yang digelar di Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) akhir pekan lalu.
Disampaikan Akhmad Guru Pembimbing bahwasanya kompetisi di tingkat internasional ini merupakan kelanjutan dari kompetisi roket air yang ada pada tingkat nasional yang telah diselenggarakan pada Juni lalu oleh Langit Biru Anak Bangsa (LABIABA) Indonesia dimana pada saat itu santri SMP Muhammadiyah Jono mendapatkan nominasi terbaik 4 sehingga berhak dalam tingkat internasional ini.
“Keikutsertaan pada tingkat internasional ini merupakan yang pertama kali, sedangkan lolos hingga tingkat nasional delegasi dari SMP Muhammadiyah Jono sudah yang ke 9 kali sejak ikut pada kompetisi roket air pada 2015. Roket air ini bukan sekedar main biasa tetapi dibalik permainan sederhana ini dimana terbuat dari botol bekas air mineral ataupun botol PET (kualifikasi lomba) yakni ada aplikasi IPA yang bekerja di dalamnya seperti Hukum Newton III ketika Air keluar → Roket terdorong ke atas, Hukum Newton II ketika Lebih banyak tekanan = percepatan lebih besar, Hukum Kekekalan Energi dimana Tekanan → Gerak → Ketinggian, Hukum Pascal dimana Tekanan udara akan mendorong air merata dan Hukum Kekekalan Momentum ketika Air ke bawah = Roket ke atas,” jelas Akhmad.
Selain itu, lanjutnya santri belajar banyak hal dari permainan sekaligus belajar ini. Roket air sebagai materi yang ditekuni santri yang mengimplementasikan ayat-ayat Al-Quran salah satunya dalam surat Ar-Rahman ayat 33.
“Santri akan terasah ketelitiannya dalam berhitung, berpikir kritis ketika roket air nya terbang tidak tepat sasaran, disiplin waktu, pantang menyerah dengan banyaknya latihan serta uji coba, mentalnya terasah ketika ikut serta kompetisi dan masih banyak lainnya serta tentunya ini sebagai implementasi santri terhadap ayat-ayat Al-Quran yang setiap hari dibacanya dan dihafalnya dimana merupakan sebagai program unggulan di SMP Muhammadiyah Jono - PP DAMBA Purworejo selain program bahasa inggris dan arab,” ungkap Akhmad.
Labiaba Indonesia sebagai salah satu lembaga penelitian dengan berbagai macam program-programnya untuk para pelajar dan mahasiswa di Indonesia yang terdiri dari berbagai bidang seperti seminar, workshop, science camp, leader camp. Sri Siskawati pimpinan lembaga ini terus mendorong siswa-siswi Indonesia untuk terus semakin meningkat prestasinya.
“Adapun kali ini yakni kompetisi roket air sudah sampai hingga tingkat internasional yang diadakan di USIM Malaysia. Kami berharap dengan pencapaian hingga ke tingkat internasional ini tentunya siswa lebih terpicu untuk semakin meningkatkan prestasinya. Bagi yang belum mengikuti lomba ini kami akan infokan kembali. Tentunya jangan sampai tertinggal, karena tidak semua lomba diadakan hingga ke tingkat internasional dan kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya. Kami terus berharap program ini terus berkelanjutan dan prestasi siswa-siswi Indonesia dapat semakin meningkat kembali,” harapnya.
Keberangkatan santri SMP Muhammadiyah Jono menuju International Water Rocket 2025 di Malaysia telah mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Purworejo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Purworejo tentunya dari pihak sekolah serta pondok yang pada waktu sebelumnya juga telah bersilaturahmi beraudiensi memohon dukungan dan doa di Pendopo Rumah Dinas Bupati Purworejo. Selain santri untuk keberangkatan tingkat internasional, juga bersama 4 santri yang lolos kompetisi tingkat regional DIY Jateng pada September akan berlanjut tingkat nasional yang akan berangkat pada Oktober ini.
Dari pihak tuan rumah penyelenggara kompetisi internasional juga mengapresiasi keikutsertaan dan capaian oleh siswa sekalian.
“Selamat datang ke USIM Malaysia. Kita adakan kompetisi roket air Internasional. Semoga seluruh peserta mendapatkan pengalaman yang berharga, mendapatkan inspirasi dan dapat bertemu kembali pada kompetisi roket air selanjutnya,” harap Professor Madya Dr. Mohd. Zalisham Jali - Dekan Fakultas Sains dan Teknologi - Universitas Sains Islam Malaysia. (Akhmad/Vivi)
