Azaki Khoiruddin Ungkap Tiga Ciri Utama Orang Bertakwa

Publish

16 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
423
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar ceramah tarawih pada Sabtu (15/03). Pada malam ke-16 Ramadhan ini, ceramah diisi oleh Dr. Azaki Khoiruddin, S.Pd.I., M.Pd. yang merupakan Tenaga Ahli Menteri Dikdasmen RI sekaligus Dosen Prodi PAI UAD. Dalam ceramahnya, ia mengupas makna puasa dari perspektif syariat dan hakikatnya.

Azaki memulai ceramah dengan mengutip definisi Islam dari kitab Masailul Khamsah dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Ia menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah. Segala perintah dan larangan dalam Islam bertujuan untuk kebaikan umat, baik di dunia maupun akhirat.

Dalam konteks ibadah puasa, Azaki menekankan bahwa kewajiban ini bukan sekadar ritual, tetapi memiliki hikmah yang mendalam. Ia mengajak para jamaah untuk tidak hanya berfokus pada kuantitas ibadah, melainkan juga memahami hakikatnya. "Tujuan utama puasa adalah membentuk pribadi yang bertakwa, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah ayat 183," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ketakwaan memiliki indikator nyata dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan QS. Ali Imran ayat 134, ada tiga ciri utama orang bertakwa. Pertama, gemar berinfak baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Hal ini menunjukkan bahwa seorang hamba harus menyadari bahwa segala kepemilikan hanyalah titipan Allah.

Kedua, mampu menahan amarah. "Sering kali, masalah muncul bukan karena orang lain, tetapi karena ego kita sendiri," ungkapnya. Oleh karena itu, puasa menjadi momentum untuk mengendalikan ego dan melatih kesabaran dalam menghadapi perbedaan.

Ketiga, mudah memaafkan orang lain. Azaki menekankan bahwa memaafkan bukan hanya sekadar ucapan, tetapi membutuhkan kebesaran hati. "Dalam bahasa Inggris, forgive berarti 'memberi'. Artinya, kita belajar untuk memberi kelapangan hati kepada orang lain," jelasnya.

Selain aspek spiritual, ia juga menyinggung manfaat puasa bagi kesehatan. Salah satunya adalah proses autophagy, yakni regenerasi sel-sel tubuh yang berdampak positif bagi kesehatan jasmani. Dengan demikian, puasa tidak hanya meningkatkan ketakwaan tetapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan fisik.

Menutup ceramahnya, Azaki mengajak para jamaah untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum perbaikan diri. "Jangan sampai kita berpuasa tetapi hanya mendapatkan lapar dan haus. Sebaliknya, mari kita manfaatkan Ramadhan untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan menjadi pribadi yang lebih baik," pungkasnya. (Fina Dwi)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

KULON PROGO, Suara Muhammadiyah – Musyawarah Kerja Daerah (Musykerda) Nasyiatul ‘Aisyiya....

Suara Muhammadiyah

8 July 2024

Berita

KUDUS, Suara Muhammadiyah – Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Daerah ‘Aisyiya....

Suara Muhammadiyah

30 September 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ceramah tarawih di Masjid Islamic Center kali ini mendatangkan nara....

Suara Muhammadiyah

14 March 2024

Berita

DEPOK, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Parungbingung, Pancoran Mas, D....

Suara Muhammadiyah

31 March 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) bersama mahasiswa ya....

Suara Muhammadiyah

25 July 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah