KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dan Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM) sukses menggelar program Baitul Arqom yang diperuntukkan bagi dosen Prodi Kedokteran dan Farmasi UMRI, serta staf akademik UMAM 27-29 November 2024.
Program ini dilaksanakan selama tiga hari di Kuala Lumpur, bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai Islam, Kemuhammadiyahan, dan profesionalisme para peserta.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Riau, Dr. Hendri Sayuti, M.Ag., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk implementasi dakwah Muhammadiyah di dunia pendidikan. “Baitul Arqom adalah sarana untuk memperkuat akhlak Islami serta memotivasi para dosen dan staf untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang berlandaskan nilai-nilai Islam,” ujar Dr. Hendri.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dr. Saidul Amin, M.A., selaku Rektor UMRI dan UMAM. Dalam pidatonya, beliau mengapresiasi kolaborasi antara UMRI dan UMAM dalam menyelenggarakan kegiatan lintas negara ini. “Program ini adalah bukti nyata penguatan sinergi antar lembaga Muhammadiyah, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kancah internasional. Harapannya, Baitul Arqom dapat menjadi platform untuk membentuk insan akademik yang berintegritas dan kompeten,” kata Dr. Saidul Amin.
Salah satu sesi utama diisi oleh Prof. Ahmad Mutaqin, Ph.D., anggota Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Dikti Litbang) PP Muhammadiyah. Beliau memaparkan strategi pengembangan pendidikan tinggi Muhammadiyah di era globalisasi. “Pendidikan Muhammadiyah harus mampu menjawab tantangan zaman, dengan tetap berlandaskan nilai-nilai Islam dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat,” tegasnya.
Momentum penting lainnya adalah kehadiran Dato’ Zuraida, tokoh dermawan yang telah mewakafkan sebuah kantor untuk perwakilan UMAM di Kuala Lumpur. Dalam kesempatan tersebut, Dato’ Zuraida menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan UMAM di Malaysia. “Saya berharap, wakaf ini dapat menjadi pondasi yang kuat untuk memperluas dakwah Muhammadiyah di Malaysia, sekaligus memperkuat jaringan pendidikan internasional,” ujarnya.
Program Baitul Arqom kali ini mencakup berbagai kegiatan, seperti ceramah, diskusi kelompok, dan pelatihan yang berfokus pada peningkatan kualitas pribadi dan profesionalisme. Para peserta juga diajak untuk merefleksikan peran mereka sebagai pendidik dan staf akademik dalam membangun generasi yang berkarakter Islami. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan mampu mempererat hubungan antara UMRI dan UMAM, sekaligus menciptakan sinergi yang kuat dalam membangun pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Islam di tingkat internasional.