Wardah Inspiring Teacher Masuki Batch VII
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Guru bukan sekadar profesi, melainkan panggilan hati yang membentuk karakter dan masa depan bangsa. "Guru digugu dan ditiru," kalimat itu tak hanya menjadi ungkapan, tetapi juga realita dalam kehidupan sehari-hari. Dalam derasnya arus modernisasi dan perkembangan zaman, seorang guru harus terus relevan dengan kemajuan masyarakat, karena pendidikan adalah fondasi dari sebuah bangsa yang maju.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh A. Miftahuddin Amin, VP & Chief of People & Business Ecosystem Development ParagonCorp, dalam pembukaan acara Wardah Inspiring Teacher pada Ahad (22/9/2024).
Selain di Jakarta, lokasi pelaksanaan juga berlangsung di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Medan, Makassar, Pekanbaru, dan Samarinda serta peserta dari berbagai daerah dari Aceh hingga Papua melalui secara daring.
Miftahuddin menekankan bahwa Wardah Inspiring Teacher bukanlah sekadar program atau event, melainkan sebuah gerakan untuk membangun pendidikan berkualitas di Indonesia.
“Semua gerakan-gerakan sosial Paragon baseline-nya adalah baseline Pendidikan, baik di Pendidikan, Kesehatan, environment (lingkungan), baik di women empowerment (pemberdayaan perempuan), kita dedikasikan melalui Pendidikan yang berkualitas," ujar Amin.
Program yang berlangsung selama empat bulan ini mengusung tema "Bangga Menjadi Guru, Berani Menginspirasi". Fokus utama gerakan ini adalah menggerakkan pendidikan yang lebih baik serta membangun keberlanjutan di sektor pendidikan.
Wardah Inspiring Teacher telah menarik lebih dari 18.500 pendaftar, tetapi hanya 3.000 yang diterima sebagai peserta. Mereka datang dari berbagai latar belakang, mulai dari guru baru hingga senior, serta berasal dari kota-kota besar hingga desa-desa di pelosok daerah. Jumlah ini ditambah dengan 10.000 alumni yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Miftahuddin juga membahas tantangan dalam menghadapi generasi Z, yang kerap dianggap kurang memiliki ketangguhan dan semangat juang. Namun, ia menampik persepsi ini dengan pengalaman di Paragon, di mana Gen Z berkembang pesat ketika mendapat dukungan dari lingkungan yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa guru berperan penting dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi generasi muda.
Apresiasi Kemendikbudristek
Koordinator Pokja Sekolah Penggerak Kemendikbudristek, Yusuf Andrian, mengapresiasi upaya Paragon dalam menggerakkan pendidikan melalui Wardah Inspiring Teacher. Ia menegaskan bahwa profesi guru datang dari panggilan jiwa, dan diharapkan program ini mampu membawa perubahan nyata di komunitas-komunitas pendidikan.
"Harus ada peran guru dalam menghadapi tantangan zaman," tegas Yusuf. Ia juga berpesan pentingnya kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan Merdeka Belajar. “Bisa berkolaborasi, bergotong royong menciptakan Merdeka Belajar,” pungkasnya.
Di tahun ke-7 ini, WIT kembali berkolaborasi dengan Yayasan Guru Belajar, Platform Merdeka Mengajar dan Rumah Belajar Wardah Inspiring Teacher (WIT) yaitu Komunitas Alumni WIT untuk memberikan dukungan berupa rangkaian pelatihan untuk 3000 guru di Indonesia.
Melaui tema Bangga Menjadi Guru, Berani Menginspirasi diharapkan dapat mendorong para guru sebagai penggerak kebaikan di dunia pendidikan. Agar dapat terus beradaptasi dan mengembangkan kapasitas diri sebagai pendidik sehingga mampu memaksimalkan potensi setiap muridnya.
Turut hadir para narasumber kompeten yang juga menginspirasi seperti CEO Analisa Personality Development Center Analisa Widyaningrum, CEO Impact Factory Didi Mudita, Co Founder Impact Factory Ricky Setiawan, Ketua Kampus Pemimpin Merdeka Rizqi Rahmat Hani, Head Corcom & CRS Paragon Corp Sci Hendrina, hingga Alumni WIT Yuni Srie dan Marwan. (rpd)