SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menjadi salah satu Amal Usaha Muhammadiyah dibidang pendidikan ditengah ribuan amal usaha yang dimiliki oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) terus mengukir prestasi tidak hanya di bidang akademis tetapi juga dalam upaya untuk mandiri secara ekonomi.
Sebagai bagian dari visi besar Muhammadiyah untuk mengembangkan keberlanjutan dan kemandirian, perguruan tinggi yang bernaung di bawah organisasi ini tengah merancang sebuah langkah besar melalui pembentukan Badan Usaha Milik Universitas.
Badan Pembina Harian (BPH) UMRI melakukan kunjungan kepada tiga Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungan dihadiri oleh Prof. M. Nazir Karim selaku ketua BPH, Prof. Dr.Ir Ari Shandayavitri selaku sekretaris BPH, Yuslim, S.E., MM selaku Bendahara BPH, Abu Nawas, S.Ag., MM. Agenda kunjungan diadakan mulai dari tanggal 3-6 Desember 2023.
Silahturrahmi kunjungan ini menyasar pada kemandirian ekonomi yang harus ada dilingkungan PTM dengan tujuan sekaligus mengamalkan Anggaran dasar rumah tangga Muhammadiyah pasal 3 yang menyatakan: usaha Muhammadiyah dalam segala hal diwujudkan dalam penerapan amal usaha, program dan kegiatan misalnya poin 6 yaitu memajukan perekonomian dan kewirausahaan kearah perbaikan hidup yang berkualitas; dan poin 12. Mengembangkan sarana preasarana dan sumber dana untuk menyukseskan gerakan.
Pembentukan BUMM oleh PTM memiliki misi dan tujuan yang jelas. Pertama, BUMM diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengelola sumber daya dan aset milik Muhammadiyah secara lebih efisien. Hal ini mencakup pengelolaan keuangan, properti, dan sumber daya lainnya agar dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Kedua, BUMM diarahkan untuk menjadi motor penggerak ekonomi kampus yang mandiri. Dengan diversifikasi pendapatan melalui sektor bisnis yang terkait, seperti penerbitan, pelatihan, dan konsultasi, PTM berharap dapat mengurangi ketergantungan pada pendanaan eksternal dan mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan.
Agenda belajar kepada ketiga PTM ini akan menjadi bahan belajar bagi UMRI untuk dapat mengembangkan Badan Usaha Milik Universitas sebagai wujud komitmen pembangunan kampus mandiri dan berkelanjutan. Dengan dukungan semua pihak, PTM berharap dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya dalam menjalankan prinsip-prinsip keberlanjutan dan keadilan dalam konteks pendidikan tinggi di Indonesia. (Destita Mutiara)