BREBES, Suara Muhammadiyah - Subuh baru saja usai, namun Masjid Istiqlal PRM Dukuturi Bumiayu, Brebes, sudah penuh sesak. Ratusan jamaah dari berbagai penjuru datang berbondong-bondong. Dua lantai masjid terisi penuh, bahkan halaman pun tak luput dari saf jamaah yang ingin mengikuti Kajian Rutin Ahad Pagi, Ahad (14/9).
Kajian Ahad menghadirkan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas, KH M Sugeng, SAg., MPd dengan tema “Hikmahnya Datangnya Sebuah Bencana atau Musibah”
Dalam ceramahnya, Kiai Sugeng menegaskan bahwa gempa, banjir, longsor, maupun wabah bukanlah azab, melainkan ketetapan Allah yang membawa hikmah. “Yang paling penting adalah menumbuhkan rasa kemanusiaan, saling menolong, dan tidak mudah menyalahkan korban. Musibah adalah bukti kekuasaan Allah, bukan vonis azab.” katanya.
Pesan itu disambut khidmat oleh jamaah yang larut dalam suasana teduh di pagi hari. Menurut Kiai Sugeng, bencana justru menjadi pengingat keterbatasan manusia sekaligus momentum untuk memperbanyak doa dan istighfar.
Umat Islam diajak untuk menyikapi musikbah dengan sabar, ikhlas, dan optimis, serta menjadikannya momentum muhasabah. “Dengan sabar, ikhlas, dan tawakal, umat dapat meraih ridha Allah dan menemukan kebaikan yang lebih besar,” tegasnya.
Ketua, Ta'mir Masjid Istiqlal Bumiayu, Drs KH Abdul Mu'ti menegaskan bahwa Kajian Rutin Setiap Hari Jum'at dan Ahad pagi ba'da Shubuh menjadi sarana penguatan keimanan seorang muslim sekaligus memaksimalkan fungsi masjid sebagai pusat peradaban Islam.
Selain ilmu yang dibawa pulang, jamaah juga merasakan hangatnya kebersamaan dengan sarapan bersama dan semangat untuk menjadikan masjid sebagai rumah peradaban Islam yang menggembirakan serta memberdayakan umat dengan masjid sebagai pusat dakwah. (Tarqum/Nurvi)