Berawal dari Sedekah Subuh: Kisah Sukses Tukang Becak Menjadi Miliarder

Publish

18 February 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
2896
Doc. Piabay

Doc. Piabay

Oleh: Bahrus Surur-Iyunk

Jika Anda orang Sumenep dan Pamekasan atau pernah jalan-jalan ke kota Sumenep dan Pamekasan mungkin tahu toko frozen food bernama Rajanya Sosis. Di Sumenep ada dua gerai, di Pandian dan Jl. Halim Perdana Kusuma. Sementara itu, di Pamekasan juga ada dua gerai, di Kepoh Pamekasan dan daerah Kota Pamekasan. 

Tapi, tahukah Anda siapa yang memilikinya dan bagaimana prosesnya hingga ia memiliki 4 gerai yang menguasai di dua kota Kabupaten itu? Banyak orang tidak mengira bahwa si pemilik gerai frozen food itu adalah seorang tukang becak. Orang desa lagi.  Sebut saja namanya Bukhari. Sekarang orang memanggilnya dengan Haji Bukhari.

Di masa mudanya, bahkan sudah tidak muda lagi, di usianya yang hamper empat puluhan, lelaki berkulit hitam itu bekerja sebagai tukang becak di desa Kepoh Kabupaten Pamekasan. Istrinya bekerja jualan sosis goreng dari sekolah ke sekolah. Setiap selesai mengantarkan istrinya ke tempat jualan sosis, dia kembali ke tempat mangkal tukang becak.

Hingga suatu hari, ia mengantarkan seorang pelanggan. Laki-laki agak tua yang sedang duduk di becaknya itu kemudian bercerita banyak hal dan sebelum turun dari becak ia berpesan kepada Bukhari, “Kalau kamu mau kaya, shalatlah berjamaah ke masjid dan bersedekahlah di waktu subuh setiap hari. Insyaallah kamu akan dikayakan oleh Allah.”

Rupanya pesan itu terngiang-ngiang dalam pikiran Bukhari. Karena menurutnya pesannya baik, maka mulailah ia belajar menjalan shalat berjamaah ke masjid. Ia berupaya terus menerus menjalankannya, meski amat terasa berat. Di setiap subuh, ia juga bersedekah ke dalam kotak amal masjid. Tidak banyak yang dimasukkan kala itu, hanya kisaran seribu atau dua ribu saja, meski akhirnya semakin meningkat.

Pekerjaan sehari-harinya tetap dijalani, yakni sebagai tukang becak dan isterinya jualan sosis keliling. Dan, tahukah Anda berapa modal Bukhari dan istrinya berjualan sosis saat itu? menurut penuturan Pak Haji Bukhari, modalnya hanya 30 ribu. Setelah itu naik 50 ribu. Naik lagi menjadi 100 ribu. Dengan disiplin menabung, akhirnya ia bisa membeli freezer untuk bisa berjualan sosis di rumah. Tentu saja, kulakannya juga sudah mulai bertambah.

Di desanya, ia terkenal sebagai seorang yang pemberani. Jangan coba-coba bermasalah dengannya. Ia juga termasuk orang yang masih percaya pada hal-hal yang sifatnya keramat. Ia percaya pada jimat yang menempel pada akik dan benda-benda tajam tertentu.

Kendati begitu, ia tetap dan semakin kuat pada keyakinannya dengan nasehat orang tua yang pernah diantarkannya dengan becaknya itu. Semakin lama semakin dekat ia dengan masjid. Hingga pada saatnya, ia bersama istrinya ditakdirkan Allah bisa menunaikan ibadah haji.  

Ia bisa menambah freezer satu persatu. Dan akhirnya ia bisa membangun gerai (toko) Rajanya Sosis di tempat kelahirannya. Ia mulai belajar menembus langsung ke perusahaan frozen food dengan pengambilan partai yang cukup besar. Sales perusahaan pun datang ke tokonya. 

Bonus demi bonus ia terima. Discount dan program promo pun ia terima. Karena merasa sudah sukses dengan tokonya itulah, Haji Bukhari membuka gerai baru ke kota Pamekasan hingga sukses. Dan dengan ijin Allah, sukses dan besar. Bonus dari Perusahaan bukan lagi hanya satu dua dan puluhan juta, tetapi satu unit mobil. 

Sukses itu candu. Usahanya pun sudah tidak lagi di Pamekasan, tetapi mulai merambah Kota Sumenep. Awalnya ia membuka satu gerai Rajanya Sosis. Pada awal tahun 2023 ini sudah membuka gerai baru lagi di kota Sumenep.

Gaya hidupnya pun berubah. Rupanya, kekayaannya tidak menjadikannya ia menjadi sombong kepada orang lain, apalagi menjauhkannya dari masjid dan halaqah pengajian. Ia rajin datang ke pengajian. Ia bersedia menjadi takmir masjid, dengan tujuan agar semakin dekat dengan masjid. Anak-anaknya dipondokkan di pesantren dan dididik dengan sedekah subuh yang ia lakukan setiap harinya. Dia menekankan kepada anak-anaknya untuk menghafalkan Al-Quran. 

Dan yang paling menjadi perubahan keyakinannya adalah dia membuang dan membuang seluruh jimat yang dia pernah beli dan percayai. Dia bersihkan hati dan pikirannya dari hal-hal berbau syirik. Dia berkonsultasi dengan seorang ustadz yang dia percayai untuk membersihkan segala bentuk kesyirikannya itu.

Tentang sedekah subuh anaknya, ada kisah menarik. Di pondok pesantren di mana anak-anaknya menempa diri dilarang membawa uang cash. Tetapi, saat pemeriksaan, salah seorang ustadz pondok itu mengetahui ada beberapa puluh ribu uang yang disimpan di lemarinya. Maka, diambil dan dipanggillah anak-anak Bukhari. Bukhari sendiri dipanggil oleh pengasuh.

Sesampai di pondok, Bukhari mengatakan bahwa ia memberikan uang kepada anaknya bukan untuk digunakan untuk jajan atau gaya-gayaan. Ia sengaja memberikan uang itu untuk dijadikan kebiasaan anak-anaknya agar terbiasa dengan sedekah subuh, sebagaimana yang dia lakukan selama ini. Bukhari pun kemudian bercerita kepada sang pengasuh tentang kisah hidupnya yang (seakan) diawali dari sedekah subuh dan shalat jamaah di masjid.

Anda ingin menjadi orang kaya? Contohlah Haji Bukhari dengan sedekah subuh dan shalat berjamaah ke masjid. Sandarkan dirimu kepada Allah dan tunaikan tugasmu sebagai seorang hamba. Allah tidak pernah melarang hamba-Nya untuk berdoa meminta apa saja kepada-Nya dengan dunia ini sesisinya. Mintalah kepada-Nya, karena Dia-lah Yang Maha Memiliki. Penyandaranmu kepada-Nya justru dan insyaallah akan mendekatkan dirimu kepada Allah. Engkau akan semakin datang ke masjid dan bergembira saat bersedekah kepada sesame dan fi sabilillah. Wallahu a’lamu.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Muhammad Utama Al Faruqi, Lc., MPd Ingat Idul adha, ingat milad Muhammadiyah. Barangkali ungk....

Suara Muhammadiyah

14 June 2024

Wawasan

Menguatkan Cabang dan Ranting Mengakselerasi Gerak Filantropi Oleh: Yandi, ketua PCM Ciawi Tasikmal....

Suara Muhammadiyah

9 December 2023

Wawasan

Membangun Indonesia dengan Gagasan dan Akhlak Oleh: Agusliadi Massere Indonesia sebagai negara-ban....

Suara Muhammadiyah

25 November 2023

Wawasan

Ibu Cerdas Penentu Generasi Unggul Indonesia Emas 2045 Oleh: Amalia Irfani, LPPA PWA Kalbar Menont....

Suara Muhammadiyah

25 December 2023

Wawasan

Humanisme dalam Islam Oleh Dr. Masud HMN, Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) J....

Suara Muhammadiyah

20 May 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah