BTM Amman Magelang Bangun Visi Transformasi Digital
Setelah melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) XXVI Tahun Buku 2023 yang diselenggarakan 9 Maret 2024 pekan kemarin—Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) Amman – Magelang akan berbenah di berbagai sisi. Apalagi melihat perkembangan aset BTM Magelang yang tumbuh 10,1 % dari Rp.41.428.555.533 menjadi Rp. 45.632.126.599 membuat manajemen di tahun 2024 ini melakukan strategi pengembangan bisnis, diantaranya mencanangkan visi transformasi digital dan meneguhkan diri sebagai pusat keuangan Muhammadiyah. Lalu seperti apakah gagasan itu?
Berikut wawancara dengan General Manager (GM) BTM Amman Magelang; Putro Prihatmanto di kantornya, Jl. Pemuda Barat no.22 Taman Agung Muntilan, Kab. Magelang – Jawa Tengah. Berikut petikannya:
Sebenarnya apa gagasan visi transformasi digital BTM Amman Magelang itu yang selama ini Anda lontarkan?
Visi transformasi digital BTM Amman Magelang adalah sebuah akselerasi yang ingin dicapai di BTM kami, agar kami tidak tertinggal jauh dengan BTM yang lain di Jawa Tengah yang sudah maju pesat.
Apa konkritnya itu?
Jelasnya ada dua hal yang ingin kami benahi, pertama dari sisi infrastruktur dan manajemen kinerja. Dari sisi infrastruktur, kami tahun ini meningkatkan pelayanan dengan membangun integrasi teknologi IT yang kami peroleh dari Pusat BTM Jawa Tengah. Melalui teknologi IT tersebut kami akan mengintegrasikan sistem informasi keuangan antar cabang – cabang BTM kami. Sehingga mendukung e-channel seperti e-collector, virtual account, transfer in & out, BTM mobile, Whatsapp notifikasi, dll. Hal itu jelas sangat membantu kami dari sisi kinerja. Apalagi dampak dari teknologi IT tersebut mendorong transparansi dan visi closes loop economy Muhammadiyah yang selama ini menjadi kebijakan di Persyarikatan. Dengan adanya teknologi IT itu, kami bisa terhubung dengan sistem IT Pusat BTM Jawa Tengah dan tidak tertutup kemungkinan adanya teknologi itu anggota kami yang memiliki rekening BTM Amman Magelang bisa melakukan transaksi di BTM Pekalongan atau BTM Banjarnegara dan lain – lain seperti halnya pelayanan perbankan selama ini. Dengan adanya infrastruktur itu akan memberikan kenyamanan kepada para anggota kami yang memanfaatkan jasa dan layanan BTM Amman.
Selain itu adakah keunggulan lainnya di balik infrastruktur IT di BTM Amman Magelang?
Banyak sich, khususnya dalam pelayanan. Dengan adanya pembangunan infrastruktur IT, secara otomatis menjadi era baru kami dalam melakukan transformasi digital dari sisi pelayanan. Jadi para anggota jika ingin membayar angsuran ke BTM cukup mengaktifkan aplikasi BTM mobile bahkan di aplikasi itu juga banyak fitur – fitur yang bisa digunakan berbagai transaksi pembayaran seperti BPJS, PLN, PDAM dan berbagai transaksi yang lain. Bahkan, dalam operasional pelayanan karyawan kami diberikan fasilitas mesin EDC (Electronic Data Capture) yaitu sebuah mesin dengan fungsi proses mendukung penerimaan pembayaran dari anggota BTM. Dengan fasilitas tersebut membuat BTM kami lebih transparan dan semakin meningkatkan kepercayaan kepada para anggota yang memanfaatkan layanan kami.
Lantas bagaimana tentang pembenahan dari sisi manajemen kinerja yang Anda ungkapkan itu?
Perlu diketahui dalam manajemen mengelola lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) seperti BTM harus ada paradigma baru sebagai tolak ukurnya. Bukan hanya aspek keuangan saja berupa angka – angka, tapi juga pertama, ada aspek sumber daya manusia (SDM) yang harus meningkat. Kami berupaya agar SDM bekerja di BTM itu merasa bahagia dalam bekerja dan disiplin dalam bekerja. Kedua adanya internal bisnis proses yaitu bagaimana sebuah organisasi itu berjalan sesuai dengan SOP (standard operating procedure) dengan demikian berjalannya sebuah organisasi ada dasar prosedurnya dan tidak berdasarkan selera masing – masing personel.
Penataan SOP dalam bisnis proses akan berdampak pada sisi marketing activity BTM, yaitu aktivitas pemasaran untuk mengkomunikasikan brand dan produk, mempromosikan bisnis, membangun kesadaran merek, meningkatkan penjualan serta hubungan dengan pelanggan melalui cara interaktif tapi juga informatif. Melalui aktivitas tersebut akan terbangun pelayanan terbaik (service excellent) kepada pelanggan atau anggota BTM yang lebih cepat, tepat, bagus dan memuaskan. Ketiga dari sisi pelanggan, yaitu bagaimana pelanggan merasa terpuaskan dengan pelayanan yang kita berikan selama ini. Untuk itu perlu sekali membangun opini dan persepsi pelanggan tentang hal – hal positif terhadap produk BTM yang kami berikan selama ini. Manajemen kinerja yang kami lakukan berbasis KPI digital.
Goal-nya apa sebenarnya di manajemen kinerja yang Anda sebutkan itu?
Keinginan kami adalah ada perubahan yang sangat besar dalam mengelola BTM sebelum dan sesudah ketika mengimplementasikan manajemen kinerja berbasis KPI digital. Dimana ada beberapa manfaat yang bisa diraih, pertama dari sisi manajemen, ada arah dan tujuan yang jelas sehingga bisa menjadi panduan dalam melakukan pengelolaan sumberdaya organisasi. Yang kedua, lewat proses digital, monitoring dan evaluasi capaian kinerja tidak lagi kendala karena bisa terlaksana tepat waktu sehingga berbagai permasalahan bisa segera diidentifikasi untuk kemudian dicarikan solusinya segera. Dengan proses digital ini, keputusan-keputusan strategis organisasi bisa segera dibuat sehingga tidak lagi perlu menunggu seluruh pimpinan hadir secara offline.
Kemudian bagi karyawan BTM Amman, keberadaan digitalisasi manajemen kinerja berbasis KPI mendorong mereka untuk berkinerja tinggi karena tersedia performance tools yang dapat memberikan kejelasan tujuan dan target pekerjaan yang harus mereka raih. Sebelumnya, seringkali pegawai terdistraksi dan kurang fokus bekerja karena tidak ada tujuan dan target kerja (KPI) yang dapat menjadi kompas dalam melakukan kegiatannya. Saat ini, seluruh pegawai di BTM Amman Magelang, memiliki tujuan kerja yang jelas dan terukur, sehingga saat mereka hadir di kantor sudah tahu apa kegiatan yang harus dilakukannya agar target-target kinerja yang ditetapkan dapat tercapai.
Mengapa BTM Amman menggunakan manajemen kinerja KPI digital sementara banyak koperasi – koperasi di Magelang tidak melakukannya?
Kami memaklumi, karena mereka belum mampu membangun sistemnya dan tak kalah pentingnya, ketika sudah dibangun dan dikembangkan dengan baik tapi ada organisasi atau perusahaan yang tak punya kepemimpinan yang kuat. Sehingga apa yang sudah terbangun itu tidak terlaksana dengan baik karena tidak dikawal dengan baik serta tidak dapat dukungan dari seluruh karyawan. Maka dari itu para stakeholder dalam organisasi harus terlibat dan saling memiliki jika ingin manajemen kinerja KPI digital itu diimplementasikan.
Untuk 2024 apa yang akan Anda kembangkan untuk BTM Amman?
Sesuai dengan rencana kerja strategis (renstra) kami akan melakukan ekspansi customer yang bukan saja untuk memberikan peningkatan pelayanan kepada warga dan Persyarikatan tapi juga masyarakat umum.
Bagaimana dengan target kinerja di akhir 2024 nantinya?
Kami berupaya dalam kinerja bisnis dengan adanya pembangunan infrastruktur IT dan manajemen kinerja KPI digital bisa tumbuh 10 % – 15% di semua aspek. Bahkan likuiditas kami berharap bisa meningkat dan terjaga sehingga akan terus menjadi BTM yang sehat segala – galanya.
Apa harapan Anda dalam mengembangkan BTM Amman Magelang ke depan?
Saya berharap keberadaan BTM Amman ini benar – benar sebagai pusat keuangan Muhammadiyah Kabupaten Magelang serta mampu memberikan pelayanan kepada para anggota sebagaimana peran dan fungsinya. Dengan demikian BTM Amman Magelang benar – benar akan menjadi Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) dalam menjalankan pilar ketiga (bidang ekonomi) Muhammadiyah.
