Buku Eco Bhinneka Diluncurkan, Panduan Pemuda Lintas Iman Merawat Damai dan Bumi

Publish

26 August 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
32
Istimewa

Istimewa

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah– Dalam suasana hangat Jambore Pelajar dan Lingkungan Eco Bhinneka, sebuah karya penting resmi diperkenalkan kepada publik. Buku berjudul “Pendidikan Perdamaian dan Aksi Lestari Berbasis Iman dan Keberagaman: Panduan untuk Pemuda Lintas Iman dan Komunitas” diluncurkan oleh Hening Parlan, Direktur Eco Bhinneka, bersama Ariati Dina Puspitasari, Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah, Ahad (10/8). Kehadiran dua tokoh perempuan ini memberi makna tersendiri, seolah meneguhkan bahwa peran perempuan dan pemuda berada di garda depan dalam merawat bumi dan membangun perdamaian.

Buku setebal 186 halaman ini lahir dari kegelisahan mendalam terhadap krisis ganda yang melanda dunia: kerusakan lingkungan dan polarisasi sosial berbasis identitas. Kedua krisis tersebut saling memperkuat, sehingga isu perdamaian dan pelestarian lingkungan tidak dapat lagi dipandang sebagai dua agenda yang terpisah. Buku ini menegaskan bahwa merawat bumi sekaligus merawat harmoni sosial adalah satu napas perjuangan yang harus digerakkan bersama.

Di dalamnya, pembaca diajak untuk memahami kerangka pemikiran dan panduan aksi yang membumi. Tiga fondasi besar yang ditawarkan yaitu keberlanjutan aksi lokal, kemandirian komunitas, dan integrasi nilai iman serta kebhinekaan. Perubahan, sebagaimana ditulis penulis, dimulai dari tindakan kecil sehari-hari di komunitas seperti menanam pangan di pekarangan, mengelola sampah secara kolektif, atau berdialog lintas iman untuk menumbuhkan rasa saling percaya. Pemuda dan komunitas akar rumput tidak lagi diposisikan sebagai objek pembangunan, melainkan sebagai aktor utama yang menggerakkan transformasi sosial dan ekologis. Lebih jauh, buku ini menekankan bahwa setiap agama dan kearifan lokal menyimpan ajaran luhur untuk mencintai alam dan hidup rukun, yang bila digabungkan akan menjadi energi moral bagi perdamaian dan keberlanjutan.

Tidak hanya itu, buku Eco Bhinneka juga merangkum nilai-nilai inti yang menghidupi gerakan ini: keimanan yang membebaskan, kebhinnekaan yang dipandang sebagai kekuatan, aksi nyata berbasis komunitas, kepemimpinan yang inklusif, serta semangat ekopedagogi pendidikan kritis berbasis lingkungan yang mengajarkan refleksi dan aksi secara seimbang. Tujuan besar dari buku ini adalah membangun kesadaran kritis pemuda tentang keterkaitan krisis sosial dan ekologis, menumbuhkan empati serta solidaritas, sekaligus menghadirkan kerangka kolaborasi lintas iman yang konkret dan mudah diterapkan di berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Hening Parlan menyebut buku ini sebagai jembatan antara iman, aksi, dan keberagaman, sebuah panduan yang menuntun generasi muda untuk bergerak bersama menghadapi tantangan zaman. Senada dengan itu, Ariati Dina Puspitasari menegaskan bahwa karya ini sejalan dengan visi Nasyiatul Aisyiyah dalam melahirkan kader-kader muda yang adaptif, solutif, dan peduli pada isu-isu strategis kemanusiaan.

Sebagai salah satu penulis sekaligus Regional Manager Eco Bhinneka Surakarta, Hanifah Kasih Surahman juga menyampaikan refleksinya. Ia menekankan bahwa buku ini merupakan cerminan pengalaman nyata para pemuda lintas iman yang selama ini bergerak di lapangan. “Apa yang tertuang dalam buku ini lahir dari perjumpaan, kerja sama, dan pembelajaran bersama komunitas. Buku ini tidak hanya bicara konsep, tetapi menghadirkan suara-suara pemuda yang merasakan langsung bagaimana keberagaman bisa menjadi kekuatan dalam merawat bumi dan membangun harmoni,” ungkapnya.

Peluncuran buku ini semakin istimewa karena dilakukan bertepatan dengan Jambore Pelajar dan Lingkungan Eco Bhinneka yang diikuti lebih dari 104 peserta dari berbagai latar belakang agama dan komunitas. Suasana perayaan semakin lengkap dengan adanya aksi nyata: penanaman pohon di bantaran sungai, pameran karya seni ramah lingkungan, dialog kitab lintas iman, hingga kampanye pengurangan sampah plastik. Semua rangkaian kegiatan tersebut mencerminkan pesan utama dari buku ini, yakni menghubungkan spiritualitas dengan ekologi, mempertemukan keberagaman dengan perdamaian, serta mengaitkan gerakan lokal dengan agenda global.

Lebih dari sekadar buku panduan, Eco Bhinneka adalah undangan untuk bertindak bersama. Dari rumah ibadah hingga tepi sungai, dari sekolah hingga kampung, buku ini mengajak setiap orang menjadi penjaga bumi sekaligus penjaga harmoni. Ia menghadirkan harapan baru bahwa dengan iman, kebersamaan, dan aksi nyata, masa depan yang lebih damai dan lestari bukanlah sekadar mimpi, melainkan cita-cita yang dapat kita wujudkan bersama. (uswa)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tak hentinya berkarya. Kali ini, ....

Suara Muhammadiyah

24 January 2024

Berita

MOJOKERTO, Suara Muhammadiyah - Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya)....

Suara Muhammadiyah

12 May 2025

Berita

BREBES, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melalui Komunitas Relawa....

Suara Muhammadiyah

29 March 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhamma....

Suara Muhammadiyah

2 July 2025

Berita

Pengukuhan UPP PDM-BPP PDA, dan PCM-PCA se-Kabupaten Jepara JEPARA, Suara Muhammadiyah - Berlangsun....

Suara Muhammadiyah

1 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah