BOGOR, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dadang Kahmad, menyampaikan amanatnya dalam pembukaan Pendidikan Khusus Kepala Sekolah Muhammadiyah untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta, yang berlangsung di Balai Guru Penggerak pada Kamis (26/9).
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Banten dan DKI Jakarta beserta jajarannya, Ketua Majelis Dikdasmen PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah, serta para kepala sekolah Muhammadiyah yang menjadi peserta.
Dalam sambutannya, Prof. Dadang menekankan pentingnya peran strategis kepala sekolah Muhammadiyah dalam meningkatkan mutu sekolah yang unggul dan berkemajuan. Ia menyebut tema ini sangat relevan dengan tantangan pendidikan di era kontemporer.
"Lembaga pendidikan Muhammadiyah harus terus berupaya menjaga kualitas yang tinggi serta mengedepankan nilai-nilai Islam yang berkemajuan," tuturnya.
Prof. Dadang menguraikan tiga tantangan besar yang dihadapi sekolah-sekolah Muhammadiyah saat ini. Pertama, perubahan orientasi masyarakat dari simbol ke fungsional, di mana masyarakat kini lebih memilih sekolah berdasarkan kualitas, bukan nama besar lembaga pengelolanya. Kedua, perubahan jumlah kelahiran yang semakin menurun seiring modernisasi, yang berdampak pada menurunnya jumlah siswa di sekolah-sekolah swasta, termasuk Muhammadiyah.
Ketiga, perubahan sektor pekerjaan dari formal ke non-formal, di mana semakin banyak orang beralih ke pekerjaan yang memerlukan keterampilan praktis dibandingkan ijazah formal.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, kepala sekolah Muhammadiyah dituntut untuk tidak hanya berperan sebagai administrator pendidikan, tetapi juga sebagai pemimpin yang mampu memotivasi dan menggerakkan seluruh komponen sekolah. Kepala sekolah harus menjadi teladan dalam integritas, profesionalisme, serta semangat berkemajuan.
Prof. Dadang juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas guru melalui pelatihan dan pengembangan profesional secara berkelanjutan, budaya literasi dan teknologi di kalangan siswa dan guru, penguatan karakter Islami, serta kolaborasi dengan komunitas untuk mendukung program-program sekolah.
"Sekolah Muhammadiyah harus mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepribadian unggul dan semangat keislaman yang kuat," tegas Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati itu.
Prof. Dadang menutup amanatnya dengan menyebutkan tiga indikator pendidikan berkemajuan di sekolah Muhammadiyah, yaitu inovasi pendidikan yang mampu menjawab tantangan zaman, keseimbangan antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan agama, serta penekanan pada pendidikan karakter Islami.
Acara ini diikuti oleh 174 peserta dan turut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Banten, Dr. H.M. Syamsuddin, M.Pd, yang memberikan sambutan sebagai tuan rumah, serta Ketua Majelis Dikdasmen PNF Provinsi Banten, Dr. H. Dadang Setiawan, M.Pd, dan Ketua Majelis Dikdasmen PNF PWM DKI Jakarta, Dr. H. Tadjudin Nur.