Dampak Kurikulum Merdeka Belajar Bagi Siswa

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
2919
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Dampak Kurikulum Merdeka Belajar Bagi Siswa

Oleh Wiguna Yuniarsih, Pendidik dan Wakil Kepala SMK Muhammadiyah 1 Ciputat Tangerang Selatan

Sejak tahun 2020, dunia pendidikan kita diramaikan dengan diskusi, sosialisasi dan implementasi Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar di semua jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK sampai Perguruan Tinggi. Pro dan kontra pun bermunculan, sebagai bagian dari dinamika dalam dunia pendidikan.

Seiring dengan berjalanannya waktu, implementasi kurikulum merdeka terus berlanjut sejak diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2022. Kurikulum ini mengusung semangat merdeka belajar yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya.

Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Tujuannya agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena mereka diharapkan akan lebih bersemangat untuk mempelajari hal-hal yang mereka sukai.

Misalnya, seorang siswa yang berminat pada bidang teknologi akan lebih bersemangat untuk mempelajari pelajaran eksakta seperti fisika,  matematika, dan informatika. Juga akan lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan teknologi, seperti robotika atau klub komputer. Begitu juga siswa berminat menjadi pengusaha, maka akan lebih tertarik untuk belajar tentang inovasi produk, pengelolaan keuangan dan strategi pemasaran.

Pengembangan kompetensi dan karakter

Kurikulum Merdeka mengaksentuasikan pada pengembangan kompetensi siswa secara holistik, yakni  aspek akademik non-akademik. Hal ini agar siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Sehingga ketika selesai mengenyam pendidikan dapat memperoleh hasil yang maksimal.

Disamping itu, Kurikulum Merdeka juga mencakup berbagai macam kompetensi, seperti kompetensi literasi, numerasi, sains, teknologi, keterampilan berpikir kritis, memecahkan masalah, berkomunikasi, berkolaborasi, dan keterampilan karakter. Kompetensi-kompetensi tersebut menjadi penting dan strategis  untuk dimiliki oleh siswa agar dapat meraih kesuksesan di masa depan.

Kurikulum Merdeka juga menekankan pada pengembangan karakter siswa agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan memberikan berkontribusi positif bagi masyarakat. Kurikulum Merdeka mencakup berbagai nilai karakter, seperti nilai Pancasila, nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai sosial, nilai-nilai lingkungan, dan nilai-nilai kerja.

Nilai-nilai tersebut penting untuk dimiliki oleh siswa agar dapat menjadi warga negara yang baik dan berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa. Sehingga, kelak ketika menerima estafet kepemimpinan, baik ditingkat lokal, regional maupun nasional, dapat menjankan dengan baik, benar dan penuh tanggungjawab.  

Dampak Kurikulum Merdeka 

Hasil penelitian Desti Relinda Qurniawati (2023) menunjukkan bahwa kurikulum merdeka belajar saat ini dilaksanakan dengan optimal dan sedang berlangsung, meski dalam pelaksanaannya membutuhkan penyesuaian dari berbagai pihak, baik dari tenaga pengajar, sarana dan prasarana pendukung serta siswa itu sendiri. Kurikulum merdeka belajar meningkatkan prestasi belajar siswa dilihat dari nilai akademik yang meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Penelitian Reny Azraeny dan  Anas Arfandi (2023) tentang  Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka pada Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan di Kota Sorong, menunjukkan bahwa: Pertama, Evaluasi context implementasi kurikulum berupa kesesuaian kriteria sekolah, standar isi, visi, misi, dan tujuan sekolah sudah cukup mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.

Kedua, Evaluasi input berupa kesiapan, pemahaman, penyusunan, dan sarana prasarana cukup siap meski ada komponen sarana dan prasarana perlu dioptimalkan lagi; Ketiga, Evaluasi process berupa implementasi Kurikulum Merdeka belum maksimal karena masih ada guru yang masih menggunakan teknik lama didalam pembelajaran, belum menerapkan asesmen, belum menerapkan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta sarana prasarana belum optimal.

Keempat, Evaluasi product implementasi Kurikulum Merdeka sudah cukup baik dilihat dari dampak positif yang diberikan berupa meningkatnya hasil belajar dan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran maupun motivasi dan prestasi dalam mengikuti lomba. Walaupun implementasinya belum lama. Karena itu, jika terus diimplementasikan disertai dengan perbaikan, tentu hasilnya akan semakin maksimal.  

Oleh karena itu, agar kurikulum merdeka memilik dampak positif yang maksimal bagi siswa, maka perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua. Disamping itu, juga kegiatan pendampingan untuk meningkatkan kinerja guru baik dari segi peningkatan kualitas pembelajaran, asesmen pembelajaran, pelaksanaan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta membantu dalam menentukan langkah-langkah kebijakan dalam melakukan perbaikan terhadap implementasi Kurikulum Merdeka. Wallahu’alam.

 

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Pengajian yang Menyenangkan dan Mengenyangkan Oleh: Rahmat Siswoko, Aktifis Muhammadiyah Mayong Jep....

Suara Muhammadiyah

30 July 2024

Wawasan

Rebranding StikesMu Tegal Berani Berubah Menjadi Universitas Refleksi Milad STIKes Muhammadiyah Teg....

Suara Muhammadiyah

12 September 2023

Wawasan

Oleh: Wildan dan Nucholid Umam Kurniawan "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu  Pemeri....

Suara Muhammadiyah

1 November 2023

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Surah Al-Fatihah bukanlah surah....

Suara Muhammadiyah

12 January 2024

Wawasan

Oleh: Amalia Irfani Aksi bela Palestina yang bergemuruh dipenjuru negeri dan terus menjadi gerakan ....

Suara Muhammadiyah

13 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah