DANA 1 Jepara Menempa Ideologi, Mengukir Estafet Kepemimpinan

Publish

29 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
48
Foto Istimewa

Foto Istimewa

JEPARA, Suara Muhammadiyah – Di tengah gemuruhnya ombak modernisasi yang tak kenal henti, terdapat satu mercusuar ideologi yang berdiri kokoh, memancarkan cahaya penguatan bagi barisan perempuan muda. Itulah Nasyiatul Aisyiyah (NA). Pada tanggal 25 hingga 26 Oktober 2025, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Jepara sukses menggelar mahakarya kaderisasi mereka: Darul Arqam Nasyiatul Aisyiyah 1 (DANA 1), sebuah momentum penempaan yang melampaui sekadar pelatihan biasa.

Mengambil tempat di Aula SD Muhammadiyah Kriyan, Kalinyamatan, DANA 1 bukan hanya menyuarakan, tetapi menghidupkan tema besarnya: "Memperkuat Ideologi dan Loyalitas Gerakan Nasyiatul Aisyiyah Jepara Tangguh."

Sebanyak kurang lebih 60 peserta pilihan dari lima Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA)—yaitu Kalinyamatan, Mayong, Nalumsari, Pecangaan, dan Welahan—bersama delegasi tamu dari PCNA Pakisaji, hadir menyambut panggilan jiwa ini. Mereka adalah para srikandi muda yang siap mewarisi obor perjuangan Persyarikatan.

Sore bakda Ashar yang cerah di Kalinyamatan menjadi saksi pembukaan yang berlangsung khidmat. Kehadiran tamu-tamu kehormatan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jepara, serta utusan berbagai Ortom di bawah naungan cabang, menguatkan atmosfer bahwa kegiatan ini adalah hajat besar Persyarikatan.

Dibuka dengan anggun oleh Ayunda Elvina, inti pesan kemudian mengalir deras melalui sambutan Ketua PDNA Jepara, Ayunda Feri Kurniawati, S.E. Beliau menyoroti sebuah realitas tak terhindarkan: dominasi media sosial dalam kehidupan kontemporer.

“Media sosial adalah pusaran yang sangat berpengaruh pada hidup kita. Ia bisa menjadi pemutus, sekaligus penyambung. Maka, ini adalah tugas kita,” ujar Ayunda Feri, suaranya mengandung harapan. “Melalui DANA 1 ini, mari kita bersama-sama menguatkan ideologi kita dalam ber-Nasyiah. Inilah kunci menuju Nasyiatul Aisyiyah Jepara yang tangguh.”

Selanjutnya, giliran Ayunda Aisyiyana Fitria,S.I Pust. , Ketua Panitia sekaligus representasi tuan rumah PCNA Kalinyamatan, yang menyampaikan ucapan terima kasih atas kolaborasi yang terbangun indah.

Aura khidmat mencapai puncaknya saat perwakilan PDM Jepara, KH. Fachrurrozi, S.E., menyampaikan amanah yang menusuk relung hati para kader.

“Kader Nasyiah adalah mereka yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin selanjutnya. Kalian adalah pewaris,” tegas beliau. Pesannya sederhana namun mendalam: merasa memiliki. “Setelah DANA 1, harus ada tindak lanjut yang signifikan. Kalau sudah merasa memiliki, maka harus melanjutkan estafet perjuangan Muhammadiyah di Jepara khususnya. Jangan biarkan obor ini padam.”

Pesan tersebut adalah investasi kepercayaan, menempatkan pundak para Ayunda muda sebagai penanggung jawab masa depan gerakan.

Fondasi dan Peran: Menyulam Pemikiran Kritis

Sesi materi dimulai dengan Ustadz Akhmad Faozan, S.Ag., M.Pd. yang memberikan nutrisi dasar keislaman melalui materi “Tuntunan Ibadah Sesuai Himpunan Putusan Tarjih.” Ini adalah landasan teologis, memastikan gerak keorganisasian berakar kuat pada manhaj yang benar.

Dilanjutkan dengan materi kedua mengenai "Peran Organisasi" yang dibawakan oleh Roy Alviantoro, S.Kep.Ns., M.M. Peserta diajak merenungkan organisasi bukan sekadar kumpulan, melainkan medan bakti strategis bagi perempuan muda berkemajuan.

Inti dari penempaan intelegensi terjadi saat FGD (Forum Group Discussion). Dipimpin oleh duo Imam of Training (IOT) yang energik, Ayunda Nisirina dan Ayunda Dian Novita, peserta larut dalam diskusi intens. Antusiasme dan ketertarikan mereka sangat terlihat, terutama saat sesi presentasi hasil diskusi malam. Setiap kelompok berlomba menyajikan analisis tajam, membuktikan bahwa kader Nasyiah Jepara tidak hanya loyal, tetapi juga memiliki daya pikir yang kritis dan konstruktif.

Malam itu, dinginnya udara Jepara dihangatkan oleh api semangat ruhiyah. Setelah rehat, para peserta bersama-sama melaksanakan Sholat Qiyamul Lail dan Kultum Subuh, diikuti oleh Tadarus Al-Qur'an. Penginapan ini menjadi saksi bisu upaya menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan ketenangan spiritual.

Momen menginap ini juga menjadi pengalaman yang benar-benar berharga dan tak terlupakan. Bahkan, pemandangan para panitia yang dengan tabah membawa serta anak-anak mereka yang masih kecil, menjadi simbol nyata bahwa ber-Nasyiah adalah panggilan yang melebur dengan kehidupan sehari-hari, sebuah cermin ketangguhan seorang perempuan muda yang berkemajuan.

Pagi harinya, suasana berubah menjadi riang dan penuh energi. Diawali dengan Senam Sehat yang menyegarkan, dilanjutkan dengan sesi Outbound yang menantang. Berbagai games menguji batas kekompakan dan rasa saling mendukung antar-kelompok, memecah sekat-sekat antar-cabang menjadi satu kesatuan yang utuh, diiringi gelak tawa yang membangkitkan semangat.

Usai membersihkan diri, sarapan pagi menyajikan keunikan lokal: Es Bunga Telang. Minuman khas yang berkhasiat tinggi ini menjadi bintang sarapan. Para peserta jatuh cinta pada kesegaran luar biasanya, dengan sigap mengisi penuh tumbler mereka masing-masing, sebuah simbol kesadaran akan kesehatan raga di samping kesehatan jiwa.

Panggilan Cinta: Ideologi yang Tak Boleh "Baperan"

Sesi materi pagi kembali menyalakan bara. Materi ketiga, “Mengorkestrasi Organisasi Berkemajuan,” diisi oleh Ibunda Nasyiatul Aisyiyah, S.Pd., seorang alumni PDNA periode sebelumnya yang kini menyaksikan dengan bangga geliat kader-kader sesudahnya.

Beliau menyampaikan dengan lantang bahwa ber-Nasyiah adalah sebuah panggilan jiwa yang hanya akan bertahan jika dilandasi cinta yang tulus.

“Kalau sudah cinta, halangan rintangan apa pun akan siap dihadapi! Maka jadi kader NA haruslah kuat dan jangan mudah ‘baperan’,” tegasnya. Pesan ini menyentuh inti militansi: bahwa perjuangan ideologis haruslah sepi ing pamrih dan tahan banting terhadap dinamika organisasi.

Sebuah ungkapan kecintaan yang menggetarkan hati ia sampaikan, seolah mewakili seluruh alumni dan senioritas: “Kalau ada sembilan nyawa, saya mau Nasyiah saja, semuanya. Ini dada isinya Nasyiah semua… alamak, inikah jatuh cinta!”

Sebagai penutup, Ibunda Ukhrowiyah—alumni PDNA yang kini berkhidmah di MPKSDI PDM Jepara—membawakan materi vital mengenai "10 Komitmen Kader Nasyiatul Aisyiyah" hasil Muktamar NA Ke-XIII. Melalui penyampaian yang apik, diselingi ice breaking yang efektif menjaga konsentrasi, beliau menekankan bahwa komitmen-komitmen ini adalah peta jalan bagi kader NA dalam mengukir kiprah nyata di masyarakat.

Rangkaian Darul Arqam Nasyiatul Aisyiyah 1 (DANA 1) diakhiri dengan upacara penutupan oleh Ketua PDNA, Ayunda Feri Kurniawati, S.E. Pembagian reward dan hadiah menjadi simbol penghargaan atas dedikasi para peserta.

Sesi foto bersama, yang didokumentasikan dengan cermat oleh Ayunda Salva, menjadi penanda akhir dari perjalanan intensif dua hari tersebut.

Ayunda Feri menutup dengan sebuah harapan yang menggantung di udara, penuh optimisme: “Harapan kami, banyak manfaat dan ilmu yang didapat. Dan yang terpenting, ini bisa ditularkan kepada rekan-rekan di cabang masing-masing.”

DANA 1 ini, ia menegaskan, adalah kiprah Nasyiah untuk gerakan perempuan muda berkemajuan demi Indonesia yang semakin lebih baik.

Dari Aula SD Muhammadiyah Kriyan, Srikandi srikandi muda Jepara telah kembali ke cabangnya masing-masing. Mereka tidak hanya membawa sertifikat atau kenangan foto, melainkan membawa bekal ideologi yang diperkuat, loyalitas yang diuji, dan semangat yang menyala, siap melanjutkan estafet perjuangan yang tangguh dan penuh cinta. (Riki Endar Lestari)


Komentar

Riki Endar Lestari

Terimakasih tim Redaksi Suara Muhammadiyah.. Barakallah. Sukses selalu, untuk semuanya untuk Muhammadiyah, khususnya PDNA Jepara.. Allahumma baariik.. Artikel ini telah tayang di suaramuhammadiyah.id dengan judul: DANA 1 Jepara Menempa Ideologi, Mengukir Estafet Kepemimpinan, https://suaramuhammadiyah.id/read/dana-1-jepara-menempa-ideologi-mengukir-estafet-kepemimpinan

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

DEPOK, Suara Muhammadiyah - Pelatihan Instruktur Pimpinan wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta Resm....

Suara Muhammadiyah

5 August 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) merupakan kegiatan wajib bagi ....

Suara Muhammadiyah

14 December 2024

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah – Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islam (MAPS....

Suara Muhammadiyah

16 October 2025

Berita

BANJARMASIN, Suara Muhammadiyah – Masjid Muhammadiyah Al Muhajirin bekerja sama dengan Masjid ....

Suara Muhammadiyah

26 August 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Perwakilan Monash University Malaysia melakukan kunjungan ke kampus Univ....

Suara Muhammadiyah

1 February 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah