Kuliah Tamu Farmasi UMP Sukses, Hadirkan Health Economist dari WHO

Publish

12 January 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
610
Foto Istimewa

Foto Istimewa

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sukses gelar kuliah tamu bertajuk Assessing and Communicating the Full Value of Vaccine Assessments secara hybrid. 

Acara menghadirikan narasumber yang ahli dibidangnya, yakni Raymond Hutubessy PhD, ahli ekonomi kesehatan di World Health Organization (WHO), sekaligus visiting professor di Saw Sweee Hock School of Public Health, Singapura. 

Dalam kesempatannya Raymond Hutubessy PhD mengungkapkan inovasi vaksin baru merupakan sebuah prioritas utama untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik.

“Misi dari imunisasi yang akan tercapai pada tahun 2030 yakni setiap orang, di manapun dan pada usia berapapun akan mendapatkan manfaat penuh dari vaksin demi kesehatan dan kesejahteraan yang baik,” jelasnya. 

Lebih lanjut ia juga menjelaskan tentang kerangka konseptual Full Value of Vaccine Assessments (FVVA) yang mempunyai berbagai tujuan, seperti: mendorong standarisasi penilaian nilai yang lebih baik antar pemangku kepentingan dan antar bidang penyakit. 

“Tidak hanya itu, melibatkan pengguna akhir atau perwakilan dalam proses pengambilan keputusan, untuk mengkomunikasikan manfaat penuh dari vaksin untuk meningkatkan keselarasan dan koordinasi lintas pemangku kepentingan,” jelasnya. 

Dalam pemaparannya juga menyampaikan tentang alat pendukung keputusan “CAPACITI” untuk program imunisasi nasional yang ada di Indonesia. “Manfaat program imunisasi dan manfaat sistem kesehatan di Indonesia ini antara lain ialah:  memberikan proses yang deliberative dan inklusif yang mencakup berbagai fungsi dalam sistem kesehatan,” jelasnya. 

Manfaat sistem kesehatan di Indonesia lain yakni menghasilkan pengambilan keputusan yang selaras, pendekatan Multi-criteria decision analysis (MCDA) mendorong pengguna untuk mempertimbangkan serangkaian kriteria yang lebih luas. 

“Secara sistematis mengidentifikasi dan merangkum bukti-bukti ketika membuat suatu keputusan terkait imunisasi, pendekatan bertahap membantu mengidentifikasi dan memperjelas kesenjangan bukti penting yang dapat berkontribusi dalam penetapan agenda penelitian baik tingkat nasional maupun regional dan mendorong kolaborasi antar sektor yang berbeda,” jelasnya. 

dijelaskan, CAPACITI akan memberikan nilai dengan memastikan prioritas ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan preferensi negara yaitu seperti peningkatan intervensi imunisasi yang spesifik sesuai konteks negara.

“Peningkatan dampak berkelanjutan dari program Expanded Programme on Immunization (EPI), peningkatan pengembangan produk yang menjawab kebutuhan negara, panduan dan bukti global lebih baik disesuaikan dengan kebutuhan negara,” pungkasnya. (*/tgr)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Tahun 2024 Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) kembali mendul....

Suara Muhammadiyah

20 April 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Rektor UMSU Prof Dr Agussani, MAP terima penghargaan Best University Pro....

Suara Muhammadiyah

26 July 2024

Berita

LAMANDAU, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Lamandau, Kalimantan Tenga....

Suara Muhammadiyah

25 September 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menunjukkan keunggulan....

Suara Muhammadiyah

19 July 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengg....

Suara Muhammadiyah

4 December 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah