Daun Bangun-bangun: Senjata Baru Lawan Bakteri

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
62
Daun Bangun-Bangun

Daun Bangun-Bangun

Oleh: dr. Aida Julia Ulfah, M.Biomed

Infeksi bakteri hingga kini masih menjadi tantangan besar di dunia kesehatan. Bayangkan, di rumah sakit, klinik, bahkan lingkungan sekitar kita, infeksi bisa menyerang siapa saja, dari masalah kulit sederhana hingga penyakit yang mengancam jiwa. Salah satu penyebab yang sering terdengar adalah bakteri Staphylococcus aureus, yang terkenal sulit ditangani karena semakin kebal terhadap banyak antibiotik. Hal ini terjadi karena penggunaan antibiotik yang tidak bijak, seperti membeli obat tanpa resep atau tidak menghabiskan obat sesuai anjuran dokter. Akibatnya, bakteri menjadi semakin kuat dan sulit dikalahkan. Situasi ini mendorong para ilmuwan untuk mencari alternatif baru yang lebih aman dan efektif.

Indonesia, sebagai negeri yang diberkahi kekayaan hayati, menyimpan banyak potensi tanaman obat yang selama ini mungkin luput dari perhatian. Salah satunya adalah Plectranthus amboinicus, yang oleh masyarakat kita dikenal sebagai daun bangun-bangun. Tanaman ini sudah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai keluhan, mulai dari batuk hingga pemulihan kesehatan setelah melahirkan. Penelitian terbaru  menunjukkan temuan menarik: dari daun ini para peneliti berhasil mengisolasi senyawa aktif bernama diterpene quinone (6O7AR). Hasil uji awal membuktikan bahwa senyawa ini mampu melawan S. aureus, salah satu bakteri yang sering menjadi momok di dunia medis. Namun, penting untuk diingat, ini baru langkah pertama. Penelitian ini masih di tahap laboratorium dan butuh kajian lebih dalam sebelum bisa digunakan sebagai obat.

Bagaimana cara peneliti membuktikan hal ini? Kami menggunakan dua metode. Pertama, melakukan pengujian langsung di laboratorium (in vitro) untuk melihat seberapa kuat senyawa ini menghentikan pertumbuhan bakteri. Kedua, memanfaatkan teknologi komputer (in silico) untuk memprediksi cara kerja senyawa ini di dalam tubuh bakteri pada tingkat yang sangat kecil, bahkan hingga molekulnya. Menariknya, hasilnya cukup menjanjikan: 6O7AR tidak hanya memperlambat pertumbuhan bakteri, tetapi juga merusak dinding pelindungnya dan mengganggu enzim penting yang membuat bakteri tetap hidup. Meski demikian, para peneliti menekankan pentingnya kehati-hatian. Penelitian lanjutan, termasuk uji coba pada manusia, masih diperlukan agar hasil ini benar-benar bermanfaat dan aman digunakan.

Sebagai umat Islam, kita percaya bahwa segala yang ada di bumi adalah karunia Allah. Al-Qur’an mengingatkan kita: “Dan Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman yang bermacam-macam jenisnya.” (QS. An-Nahl: 11). Ayat ini menjadi pengingat bahwa tumbuhan memiliki manfaat besar untuk kehidupan, termasuk sebagai obat. Namun, kita juga diajarkan untuk berhati-hati dan menggunakan ilmu pengetahuan agar karunia ini membawa kebaikan, bukan keburukan. Dengan penelitian yang amanah dan bertanggung jawab, kekayaan alam dapat menjadi solusi kesehatan yang berharga.

Dari temuan ini, ada pelajaran yang bisa kita ambil bersama. Pertama, mari gunakan antibiotik dengan bijak. Jangan membeli atau menggunakan antibiotik tanpa saran dokter, karena tindakan itu justru membuat bakteri semakin kebal. Kedua, dukung penelitian yang memanfaatkan kekayaan alam Indonesia dengan cara yang benar dan sesuai ajaran agama. Ketiga, jangan lupakan ikhtiar utama: menjaga kesehatan melalui pola hidup bersih, makanan bergizi, dan doa kepada Allah.

Daun bangun-bangun mungkin tampak sederhana, tapi siapa sangka dari tanaman yang tumbuh di pekarangan, Allah menyimpan potensi besar untuk menyembuhkan. Semoga penelitian ini menjadi langkah awal menuju penemuan obat-obatan baru yang tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga menjadi bukti bahwa kekayaan alam Indonesia adalah karunia yang patut kita syukuri dan kelola dengan amanah.

Aida Julia Ulfah, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Riau


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Haruskah kita mengatakan Allah ....

Suara Muhammadiyah

24 June 2024

Wawasan

Oleh: Muhammad Qorib, Bendahara PWM Sumut/ Dekan FAI UMSU/ TPHD Pemprov-Su   Banyak pela....

Suara Muhammadiyah

31 May 2025

Wawasan

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Aisyiyah adalah sebuah organisasi perempuan Islam terbesar di Indon....

Suara Muhammadiyah

19 May 2024

Wawasan

Tafsir Sejarah Bangsa: Keharusan Menulis Pejuang Muslim Oleh: Saidun Derani Ada sebuah kejadian ta....

Suara Muhammadiyah

10 December 2023

Wawasan

Tiga Prinsip Hidup Menjaga Kualitas Kemanusiaan Oleh: M. Rifqi Rosyidi, Lc., M.Ag "Wa ja'alanī mu....

Suara Muhammadiyah

27 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah