BANTUL, Suara Muhammadiyah – Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari membeberkan, Allahuyarham Ahmad Syafii Maarif pernah menyampaikan bahwa Muhammadiyah sudah banyak berperan di sektor pendidikan dan kesehatan. Namun, dalam sektor perekonomian, masih terbilang minim.
Di situlah SM menempatkan posisinya di garda terdepan. SM menghadirkan bisnis kontemporer yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Salah satunya meluncurkan Kemadjoean Resto.
“Sudah saatnya Muhammadiyah melalui SM dakwah kita tidak sekadar mengisi pikiran (pendidikan), rohani (keagamaan), dan kesehatan jasmani, sudah saatnya dakwah kita untuk ekonomi,” ungkapnya saat Grand Opening Kemadjoean Resto, Senin (27/1) di Pantai Laguna, Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul.
Bagi Deni, bisnis yang dijalankan SM itu tidak bersifat monopoli. Tetapi, fokus pada aspek kolaborasi. Menurutnya, hal ini sangat penting dan relevan karena kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.
“Kolaborasi sekalipun kita bisa kalah dan tidak kuat menghadapi ekonomi oligarki. Apalagi dengan monopoli sendiri-sendiri. Sudah saatnya kekuatan kita berjamaah di masjid kita transformasikan menjadi kekuatan berjamaah dalam sektor ekonomi. Dan inilah yang sedang kita ikhtiarkan melalui SM,” tegasnya.
Selain itu, bisnis SM yang dijalankan Deni kini fokus pada aspek pariwisata. Dirinya menjelaskan, Kota Yogyakarta memiliki tingkat destinasi wisata yang sangat tinggi. Data Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menyebut, tercatat hingga akhir November tahun 2024 menembus 9,5 juta orang.
“Kita tahu bahwa Kota Yogyakarta memiliki tingkat untuk destinasi wisata yang tinggi. Apalagi ke depan kehadiran bonus demografi atau yang kita kenal Gen-Z itu luar biasa banyak. Mereka perlu disentuh, dan disapa,” ujarnya.
Melihat Gen-Z sekarang, Muhammadiyah perlu melihat hobi masing-masing dari Gen-Z. Karena itu, kehadiran Kemadjoean Resto berikut SM Water Sport sebagai bagian sarana untuk mendekat pada Gen-Z agar mereka tidak alergi dengan agama nan adiluhung.
“Ini salah satu kehadiran baik Kemadjoean Resto maupun SM Water Sporrt yang kita kembangkan,” katanya.
Deni mengatakan, Muhammadiyah dalam berkiprah tidak hanya banyak bicara dan sarat teori, namun berkiprah secara nyata. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah selalu berorientasi pada tindakan nyata yang memberikan dampak positif bagi umat dan bangsa.
“Muhammadiyah dalam berdakwah tidak melulu teori. Tetapi Muhammadiyah ingin hadirkan gerakan-gerakan dakwah secara praksis sebagaimana kita menghadirkan Kemadjoean Resto ini yang tentu akan memberi manfaat bagi masyarakat setempat dan masyarakat secara luas,” urainya.
Deni menyebut setelah Kemadjoean Resto hadir di Pantai Laguna, dalam waktu dekat akan ada hal serupa, yaitu di Kebumen, Jawa Tengah dan Pacitan, Jawa Timur.
“Kami akan hadir diberbagai tempat sebagaimana misi kami berkolaborasi dengan masyarakat. Semoga di titik-titik destinasi wisata akan hadir Kemadjoean Resto dengan segala fasilitasnya yang harapannya memberikan manfaat kepada masyarakat luas,” tandasnya. (Cris)