YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bertempat di SM Tower, dalam acara Ruang Dialog BPKH: Harmonisasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia, Direktur Utama Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari MA, Dt. Marajo menyampaikan beberapa hal. Yang pertama, dirinya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kerjasama yang terjalin antara Suara Muhammadiyah dengan BPKH dalam agenda dialog literasi dan harmonisasi penyelenggaraan ibadah haji.
Ia menyampaikan bahwa kerjasama antara Muhammadiyah dengan BPKH bukan hal baru, dan sudah berlangsung sejak lama. Namun kerjasama dengan Suara Muhammadiyah adalah momentum istimewa. Karena hasil diskusi dari dialog ini akan menjadi tema utama dari liputan khusus Majalah Suara Muhammadiyah edisi 11 tahun 2024. Sehingga momentum ini diharapkan dapat menjadi salah satu ikhtiar untuk mensosialisasikan pengetahuan dan wawasan seputar literasi tentang pengelolaan haji di Indonesia.
Deni menambahkan, sebagai media resmi Persyarikatan, Suara Muhammadiyah memiliki kepentingan untuk mensosialisasikan dinamika dan wawasan seputar dana pengelolaan haji. Dengan keyakinan bahwa adanya sistem baru pengelolaan dana haji di bawah BPKH, diharapkan dapat berjalan sesuai regulasi, yaitu transparan, akuntabel, efisien dan efektif.
Hal-hal semacam ini tidak dapat dipungkiri dapat menjadi counter dari segala isu miring tentang pengelolaan dana haji yang belakangan menyeruak di masyarakat. Banyak terdengar isu bahwa BPKH sempat berhutang untuk menambal kekurangan biaya haji. Sehingga dari tahun ke tahun, anggaran atau setoran bagi jamaah haji terus naik. Misalnya pada tahun 2019 sebesar 35 juta, pada 2023 sebesar 49 juta, dan kemudian pada tahun 2024 sebesar 56 juta. Dan diprediksikan bahwa tahun depan juga akan naik. Sehingga tak jarang masyarakat memahami kenaikan ini berasal dari insentif atas utang-utang BPKH sebelumnya.
“Begitupula terkait pengelolaan uang di BPKH yang sangat besar, masih banyak mesyarakat kita yang mengeluhkan mengapa BPKH tidak membangun hotel sendiri yang dikhususkan bagi jamaah haji Indonesia,” ujarnya.
Isu-isu semacam ini tentu dapat menjadi isu liar jika tidak terus disosialisasikan. Oleh karena itu, melalui forum dialog ini ia yakin bahwa yang hadir merupakan stakeholder yang penya kepentingan dengan aktivitas perhajian di lingkungan Muhammadiyah. "Inshaallah dengan tersosialisasinya informasi ini melalui dialog, paling tidak Suara Muhammadiyah dan warga Muhammadiyah akan terus menjadi garda terdepan untuk mensosialisasikan seputar pengelolaan dana haji yang dikelola BPKH,” tegasnya.
Di akhir sambutannya Deni berharap, forum diskusi ini dapat memberikan pencerahan bagi segenap masyarakat yang belum begitu mengenal bagaimana sistem pengelolaan dana haji yang selama ini berlangsung di bawah bendera BPKH. (diko)